Pada artikel sebelumnya, dikemukakan masalah yang umum ditemui pada kaki sapi perah yang dapat menyebabkan turunnya produktivitas sapi dalam menghasilkan susu. Berikut ini lima tips untuk mencegah permasalahan tersebut.
1. Skor Kepincangan
Manajemen pencegahan pada sekelompok sapi perah memerlukan pengetahuan tentang prevalensi kepincangan dan hewan yang terkena. Ini dapat ditentukan dengan menggunakan sistem skor kepincangan.
Skor 1 : Normal – Sapi berdiri dan berjalan dengan postur punggung rata; gaya berjalan normal.
Skor 2 : Pincang Ringan – Sapi berdiri dengan postur punggung rata, tetapi postur punggung melengkung saat berjalan. Gaya berjalan normal.
Skor 3 : Pincang Sedang – Postur punggung melengkung terlihat jelas saat berdiri dan berjalan. Gaya berjalan terganggu, menggunakan langkah pendek dengan salah satu atau beberapa kaki tertentu.
Skor 4 : Pincang – Postur punggung melengkung selalu terlihat jelas. Gaya berjalan terganggu, terlihat berhati-hati. Sapi lebih memilih bertumpu pada satu atau beberapa kaki tertentu.
Skor 5 : Pincang Parah – Selain postur punggung melengkung, sapi juga menunjukkan ketidakmampuan atau keengganan yang ekstrem untuk berjalan.
2. Nutrisi
Ada beberapa kandungan dalam nutrisi yang dapat membantu mengurangi risiko masalah kaki: karbohidrat, protein, trace mineral, dan vitamin. Merumuskan formula nutrisi ideal untuk menjaga kesehatan kaki tidaklah cukup. Nutrisi harus diimbangi dengan faktor-faktor lain dalam mencegah kepincangan sapi.
3. Perilaku dan Stres
Sapi perah selayaknya dibiarkan berbaring 10 hingga 14 jam per hari. Waktu berbaring dapat berkurang karena desain kandang yang buruk sehingga sapi tidak nyaman atau jumlah kandang yang terlalu kecil atau sedikit dibanding jumlah ternak. Berdiri dalam waktu lama menyebabkan sakit kaki.
Bergerak penting untuk merangsang aliran darah melalui kaki dan menjaga jaringan tetap sehat, namun terlalu banyak bergerak dan benturan di lantai beton dapat menyebabkan trauma dan kerusakan fisik sapi. Kandang yang padat menyebabkan sapi antri untuk bisa makan. Ini akan menyebabkan sapi hanya makan tiga hingga empat kali sehari, bukannya 13 sampai 14 kali sehari.
Praktik manajemen apa pun yang memberi tekanan pada hewan – vaksinasi, transportasi, pengurangan olahraga, perubahan tiba-tiba dalam ransum – dapat menghabiskan cadangan nutrisi tubuh. Stres dapat mengurangi daya tahan hewan terhadap penyakit dan bisa menjadi faktor penyebab kepincangan.
4. Kenyamanan Kandang
Sapi harus memiliki ruang kandang yang cukup untuk memungkinkan berbaring sekitar 10 hingga 14 jam per hari. Ruang harus berukuran sesuai untuk sapi – panjang sekitar tujuh hingga delapan kaki untuk sapi besar.
Tempat tidur empuk sangat penting – pasir optimal, memberikan kenyamanan dan daya tarik. Dasar lantai yang terbuat dari tanah dengan robekan ban bekas yang ditutup dengan lembaran polietilen juga berfungsi untuk menyediakan alas yang empuk. Pastikan bahannya non-abrasif.
5. Pemangkasan Kuku
Pemangkasan kuku secara teratur dapat menjaga kesehatan sekaligus kehidupan fungsional sapi perah sebagai sumber susu hewani. Memotong kaki sapi dengan benar dapat memberikan stabilitas cakar dan memungkinkan sapi untuk mendistribusikan bobot secara merata di antara cakar. Dianjurkan untuk memangkas kaki setidaknya satu hingga dua kali setahun.