Agrozine.id -Lulus kuliah S1 dari Fakultas Kehutanan IPB University, Aurora Christy Oktavia tidak ingin berhenti belajar dan ingin mengembangkan diri serta pengetahuannya dengan kuliah S2. Tidak ingin membebani orang tua untuk membiayai kuliahnya di S2, perempuan yang akrab disapa Christy ini memutuskan untuk mencari beasiswa.
Setelah lulus S1, Christy sudah bekerja sebagai asisten dosen di Fakultas Kehutanan IPB University. Namun ia tidak berpuas diri dengan apa yang sudah diperolehnya saat itu dan ingin menchallnge dirinya dalam mengembangkan hasil penelitian S1 nya yang bertema volunteer tourism, ia akhirnya memutuskan untuk lanjut S2.
“Setelah lulus S1 aku kan udah sempat kerja jadi asisten dosen, tapi aku mikir ngga mungkin akan seterusnya gini kan. Jadi aku mikir habis ini mau ngapain dan kepikiran pengen kuliah S2″. Nah yang kepikiran pertama kali itu sebenarnya bukan LPDP tapi AAS (Australia Awards Scholarship) tapi ternyata aku ketinggalan info. Jadi waktu untuk menyiapkan semua keperluannya udah ngga cukup. Jadi bukan gagal di test nya tapi sudah gagal dari awal”, ucapnya.
Ditambahkan Christy setelah kegagalannya di AAS itu menjadi awal untuk mencoba beasiswa lain yaitu LPDP sehingga ia mulai mencari detail informasi terkait dengan beasiswa LPDP. “Sebenarnya LPDP kan ada juga buka di bulan Maret 2019 tapi aku ngga mau terlalu buru-buru, aku memutuskan untuk menyiapkan terlebih dahulu apa aja yang aku butuhin nantinya termasuk IELTS, LOA (Letter of Accepted) atau tanda penerimaan di kampusnya, jadi aku memutuskan untuk mendaftar di batch selanjutnya di bulan September 2019. Jadi benar-benar aku mempersiapkan beasiswa ini selama setahun penuh”, ucapnya.
Sebelum memutuskan untuk melanjutkan S2, sembari mencari-cari informasi beasiswa Christy mengaku sempat diterima bekerja di salah satu NGO di Sumatera. Namun ia memutuskan untuk mengejar pendidikannya terlebih dahulu sebelum masuk ke dunia kerja. Dukungan dari dosen pembimbing selama di IPB University menjadi salah satu faktor utama Christy memilih untuk melanjutkan pendidikannya sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia kerja.
Ingin mempelajari lebih lanjut tentang ekologi tourism yang belum banyak diketahui di Indonesia, Christy memutuskan untuk mengambil jurusan Master of International Tourism and Hospitality Management di Griffith University dan dirinya sudah mulai berkuliah sejak tanggal 13 Juli 2020 lalu. Namun karena dalam kondisi pandemi yang dihadapi hampir semua negara, perkuliahannya masih dilakukan secara online.
“Christy mengaku kuliah secara online dengan perbedaan waktu yang lumayan panjang antara Indonesia dan Australia menjadi salah satu tantangannya dalam mengikuti perkuliahan, tapi sejauh ini ia mengaku masih belum memiliki kesulitan yang berarti atau berat dalam perkuliahannya.
“Aku pilih kampus ini karena ingin mengejar salah seorang dosen yang bergerak dan berkontribusi dalam volunteer torurism dan sustanaible tourism. Jadi aku kesini untuk mengejar beliau. Jadi bukan masalah luar negerinya sih, tapi belajar dari siapa nya kalau menurut aku”, jelas Christy perihal alasan ia memilih untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri.
Selain itu ditambahkan Christy bahwa Australia adalah salah satu negara pengirim wisatawan terbanyak ke Indonesia, jadi kalau kemarin sih aku niat awalnya ingin studi pasar. Ingin tahu bagaimana cara hidup mereka dan lingkungan awalnya mereka sehingga nantinya bisa membuat program yang menarik untuk mereka. Cuma karena kondisi seperti ini aku belum bisa berangkat kesana”, pungkasnya. (ira)
tonton video ini: