Agrozine.id – Mungkin kamu bertanya, mengapa namanya ayam arab, apakah berasal dari Arab? Ayam ini disebut demikian karena keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang pulang menunaikan ibadah haji dari Mekah. Ayam ini di Jerman disebut sprenkelhühner dan di Belanda disebut pelhoender. Ada dua pendapat mengenai asal ayam ini. Pendapat pertama, ayam ini merupakan keturunan dari ayam brakel kriel-silver dari Belgia. Pendapat kedua, ayam ini di Eropa sudah dikenal sejak abad ke-17 M dan dikenal dengan nama latin Gallus turcicus atau ayam turki, yang menandakan asal ras ayam ini kemungkinan dari wilayah Turki.
Umumnya masyarakat memelihara ayam arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 250-260 butir per tahun dengan berat telur 40-45 gram. Kuning telurnya lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Warna cangkang telurnya sangat bervariasi, yakni putih, kekuningan, dan cokelat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging.
Untuk jenisnya, ayam arab ini memiliki 2 variasi warna, yaitu silver dan golden red. Ayam ini mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih atau merah mengkilap, bulu punggung putih atau merah berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih atau merah dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih atau merah. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.
Ciri lain ayam arab adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger dan induk betina tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi ayam dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi. Ayam ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih atau merah bertotol-totol hitam. Kokok suara ayam jantan nyaring. Ayam betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 6 bulan – 1,5 tahun, ayam betina terus-menerus bertelur sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.
Berikut ini keunggulan ayam arab:
- Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa.
- Berat telur 40-45 gram.
- Harga induk tinggi.
- Ayam ini termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien.
- Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam-ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin.
- Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras.Sifat mengeram hampir tidak ada sehingga waktu bertelur panjang.
- Memiliki kandungan kolesterol rendah.
- Cangkang tebal sehingga ia memiliki daya simpan yang lebih lama dan juga memiliki kuning telur lebih besar.
Melihat keunggulan ayam arab, ayam ini layak untuk kamu budidayakan sebagai ayam petelur. Selamat mencoba dan semoga sukses! (das)
Kunjungi Nursery Tanaman Hias Keren di Kota Bogor, Ini Link-nya:
IG : @amani.jungle tiktok : amani.jungle
Yuk, tonton video menarik ini: