Home Perkebunan Budidaya Lada dengan Tajar Hidup

Budidaya Lada dengan Tajar Hidup

Budidaya Lada dengan Tajar Hidup

Agozine.id – Budidaya lada. Ini merupakan tanaman rambat di lingkungan alaminya akan tumbuh di atas apa pun mereka hidup. Sedangkan di lahan pertanian, lada merambat di tajar atau tiang penyanggah yang sudah disediakan petani.

Harga tajar mati yang mahal dan perlu diganti secara berkala menjadikan tajar hidup menjadi pilihan yang tepat. Selain membantu perkembangan pohon lada dengan kandungan air dan unsur hara yang mereka miliki, petani juga bisa memanen tajar hidup tergantung jenis yang digunakan. Penasaran? Yuk baca tips berikut ini.

Lahan

Bersihkan lahan dari gulma yang mengganggu. Setelah itu, kamu bisa menyebar tanaman penutup tanah yang nantinya juga bagus untuk kebutuhan nutrisi pohon lada, seperti Arachi pintoi, Centrosema pubescens, atau calopogonium mucunoides.

Dalam budidaya lada ini kamu juga bisa menanam tajar hidup sebelum menanam benih lada. Tanaman jenis kayu menjadi pilihan untuk tajar hidup karena kekokohannya, seperti pohon kapuk randu. Jenis yang lain, kamu bisa menggunakan lamtoro, kamal, dadap, atau sengon. Berikan jarak setiap tajar sekitar 3 meter di setiap sisi.

Kamu pun harus membuat lubang dengan diameter dan kedalaman 40 cm. Segera masukan pupuk kandang atau organik yang sudah fermentasi, biarkan selama 7 hari.

Pemilihan bibit

Di Indonesia, jenis bibit lada sangatlah banyak. Petaling 1, Lampung Daun Kecil (LDK), Chunuk, Petaling 2, dan varietas Nyelungkup merupakan yang umum petani gunakan. Bibit nyelungkup memiliki sulur yang lebih sering merambat ke tajar. Dengan demikian, kamu tidak perlu banyak menghabiskan waktu mengingkat dan memangkas sulur yang tumbuh tak beraturan.

Selain itu, Kamu juga bisa mendapatkan bibit dengan cara stek pada tanaman yang kebal penyakit dan tingkat produktivitas tinggi.

Penanaman

Dalam budidaya lada, bila menggunakan tajar mati, kamu haru menanam bersamaan dengan benih. Berikan jarak 3 meter setiap jajar. Untuk posisi benih dan tajar, berikan jarak 30 cm.

Tanam benih dengan posisi miring dengan demikian, sulur akan mudah merambat ke tajar yang sudah kita persiapkan.

Baca juga : Fungsi Drone Untuk Pertanian, Layak Dicoba

Perawatan

Setelah dua minggu awal penanaman, kamu harus membersihkan tanaman gulma mulai bermunculan. Khusus tajar hidup, kamu harus melakukan pemangkasan 3 tahun sekali.

Baca juga : 6 Pesona Destinasi Wisata SvargaBumi di Magelang

Kegiatan tersebut harus kamu lakukan sebelum melakukan pemupukan sehingga matahari bisa membantu tanaman lada menyerap dan mengolah nutrisi yang ada.

Baca juga : 7 langkah Sukses Ternak Ikan Nila

Itulah budidaya lada yang bisa diterapkan untuk memperkaya tanaman apotik hidup yang ada di pekarangan. Tertarik untuk mencoba? Semoga berhasil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here