Agrozine – Nyamuk merupakan salah satu serangga yang menjengkelkan dan cukup mengganggu bagi manusia. Meskipun begitu, nyamuk ternyata bermanfaat dan bisa dijadikan asupan makanan untuk ikan peliharaan. Jentik-jentik nyamuk sangat cocok untuk dijadikan pakan ikan hias seperti ikan cupang, ikan lele, dan ikan koi yang masih berupa anakan. Jika memiliki potensi bisnis, bagaimana cara budidaya jentik nyamuk tersebut?
Jentik nyamuk memiliki kandungan protein, lemak, dan serat yang diperlukan ikan. Untuk membudidayakan jentik cukup mudah bahkan tidak perlu memungut biaya sepeser pun. Penasaran kan?
Cara Budidaya Jentik Nyamuk Untuk Pakan Ikan
1. Kenali Jenis Jentik Nyamuk
Sebelum memulai budidaya jentik nyamuk, kamu perlu mengenali nyamuk yang biasa dibudidayakan. Jenis jentik nyamuk yang mudah ditemukan antara lain jenis Culex yakni nyamuk biasa dan Anopheles yang menjadi nyamuk penyebab malaria pada burung.
Nyamuk hidup di daerah tropik beriklim panas seperti Indonesia, khususnya di daerah dengan banyak genangan air dan tumbuhan seperti rawa, kola, selokan, got, dan tambak.
2. Pembibitan Jentik Nyamuk
Untuk membudidayakan jentik nyamuk, kamu perlu menyiapkan wadah berbentuk ember berukuran 20-30 cm. Wadah ini digunakan sebagai media jentik berkembang biak dan menjadi nyamuk dewasa. Keberhasilan budidaya ini terdapat pada proses pengumpulan telur nyamuk, untuk itu semakin banyak tempat yang digunakan akan semakin baik.
Isilah wadah ember dengan air cucian beras dan tempatkan di lokasi gelap yang tidak terlalu terbuka ataupun tertutup. Setelah menunggu 3-4 hari, biasanya wadah mulai terisi telur nyamuk yang berwarna hitam dan mengapung. Namun, jika dalam kurun waktu tersebut belum ada tanda-tanda nyamuk bertelur, gantilah air cucian beras dengan yang lebih kental atau pindahkan ke tempat gelap lainnya.
Bila nyamuk sudah mulai bertelur, pindahkan ke wadah baru. Seekor nyamuk bisa menghasilkan kurang lebih 100-300 butir dalam sekali bertelur yang menetas dalam 1-2 hari.
Saat telur menetas, ukuran jentik nyamuk masih sangat kecil dan sulit dilihat. Namun setelah 10-14 hari, jentik akan berubah menjadi kepompong dan berdiam selama 1-2 hari sebelum keluar menjadi nyamuk dewasa. Nah, nyamuk akan mulai menghasilkan telur setelah proses perkawinan. Nyamuk betina akan menghisap darah manusia untuk cadangan nutrisi dan makanan selama proses bertelur. Nyamuk betina yang sudah siap bertelur akan meletakkan telurnya di permukaan air yang berperan menjadi makanan jentiknya.
Untuk mendapatkan jentik, kamu bisa memelihara nyamuk dewasa hingga bertelur dalam kelambu. Selain itu, nyamuk dewasa harus diberi pakan berupa larutan gula 10 persen yang diletakkan dalam cawan. Makanan ini baiknya diganti setiap 3 hari sekali.
3. Pemeliharaan Jentik Nyamuk
Dalam budidaya jenti nyamuk untuk pakan ikan, kamu perlu memberikan jentik nyamuk pakan alami berupa jasad renik yang dapat ditemukan dalam air busuk. Jentik nyamuk juga akan memakan alga atau plankton yang ada dalam air.
baca juga : Mengenal Startup Pemberi Makan Ikan Otomatis
Makanan lainnya yang dapat diberikan untuk jentik adalah potongan daun segar, ragi, susu bubuk, ataupun kotoran kelinci. Pemberian pakan hanya diberikan menjelang panen dan sudah menggunakan air biasa. Karena selama menggunakan air cucian beras, jentik tidak perlu diberikan pakan.
Nah, itulah cara budidaya jentik nyamuk untuk pakan ikan yang praktis dan tidak memerlukan biaya besar. Hindari menggunakan wadah berbahan logam saat penetasan telur jentik karena dapat berdampak buruk bagi ikan peliharaan.
baca juga : Cara Tingkatkan Produksi Ikan Torsoro
Jentik nyamuk dapat dipanen dan diberikan sebagai pakan ikan 4 hari setelah proses peneluran. Jangan lupa untuk membersihkan jentik nyamuk dengan air antibiotic agar terhindari dari bakteri. (rin)