Agrozine – Baca Artikel Sebelumnya: Cara Budidaya Kedelai Agar Hasil Maksimal (1)
Pemupukan
Berikan pupuk pada saat tanaman kedelai berumur 20-30 hari setelah tanam, yaitu menjelang kedelai berbunga. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di sekeliling tanaman kedelai dengan jarak sekitar 10 cm. Dosis pupuk secara tepat sebagai berikut:
- Sawah kondisi tanah subur: pupuk urea 50 kg/ha.
- Sawah kondisi tanah subur sedang: pupuk urea 50 kg/ha, TSP 75 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.
- Lahan kering atau kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang 2.000 – 5.000 kg/ha, urea 50 – 100 kg/ha, TSP 50 – 75 kg/ha, dan KCl 50-75 kg/ha.
Pengendalian Hama Penyakit
Berikut beberapa serangan hama dan penyakit pada tanaman kedelai serta tindakan pengendaliannya.
- Hama ulat jengkal. Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan melepas musuh alaminya, yaitu Apanteles sp. dan Listomastix sp. Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida yang berpedoman pada petunjuk pemakaian sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
- Hama ulat polong. Ulat penggerek polong ini dapat dikendalikan dengan cara melakukan penanaman serempak tanaman kedelai atau dengan selisih waktu kurang dari 30 hari. Selanjutnya, lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman selain kacang-kacangan. Pemberantasan secara kimia menggunakan insektisida dan dilakukan dengan dosis sesuai anjuran.
- Hama ulat grayak. Pengaturan rotasi tanaman kedelai dengan tanaman yang tidak diserang oleh hama ini. Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
- Hama tungau merah. Daun yang terserang dibuang dan hama yang ada ditangkap. Pemberantasan secara biologis dilakukan dengan predator tungau, yaitu Phytoseulus persimilis, Scolothrip sexmaculatus, Stethorus gievifrons, dan macropilis. Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
- Hama kepik hijau. Penerapan sistem pergiliran tanaman kedelai dan pengaturan waktu tanam secara serempak, serta pengumpulan dan pemusnahan imago atau nimfa. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
- Hama ulat penggulung daun. Pengaturan jadwal tanam secara serentak atau dengan pergiliran tanaman. Daun yang terserang dibuang atau dibakar. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
- Hama Karat daun. Teknik pengendalian dengan cara penggunaan varietas yang tahan terhadap penyakit ini, yaitu varietas Wilis, Merbabu, Raung, Dempo, Krakatau, Tampomas, dan Cikurai. Perendaman benih dalam larutan fungisida. Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu dekat dan menanam secara serempak. Sanitasi dan menjaga kebersihan area tanaman. Pengendalian secara kimia menggunakan fungisida sesuai anjuran.
- Penyakit Busuk Rhizoctonia. Pengendaliannya dengan perbaikan drainase dan pengapuran serta penyemprotan dengan fungisida sesuai anjuran.
- Penyakit Antraknosa. Musnahkan tanaman yang terinfeksi. Rotasi atau pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan sejenis. Gunakan benih yang toleran dan bebas patogen. Penyemprotan fungisida.
- Penyakit layu bakteri. Gunakan benih yang toleran. Sanitasi dan jaga kebersihan lahan. Musnahkan tanaman yang terinfeksi. Atur jarak tanam dan buat drainase yang baik.
Pemanenan
Panen tanaman kedelai dilakukan pada saat tanaman sudah masak. Umur panen kedelai umumnya 70 – 90 hari. Tergantung jenis varietas, musim tanam, kelengasan tanah, serta perlakuan agronomis. Kedelai masak ditandai dengan 95% polong berwarna cokelat atau daun sudah berwarna kuning. Panen dimulai sekitar jam 09.00 pagi, saat air embun sudah hilang. Pangkal batang tanaman dipotong menggunakan sabit. Hindari pemanenan dengan cara mencabut tanaman agar tanah atau kotoran tidak terbawa. Hasil panen ditempatkan di tempat kering dan diberi alas.
Demikian informasi tentang cara budidaya kedelai agar hasil maksimal. Semoga bermanfaat, tetap semangat belajar, selamat berbudidaya, dan semoga sukses! (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: