Home Kampus Ibnu Surastyo Adji : Totalitas, Integritas dan Relasi Komunitas Pertanian

Ibnu Surastyo Adji : Totalitas, Integritas dan Relasi Komunitas Pertanian

Agrozine.id – Totalitas menjadi prinsip utama yang dipegang oleh Ibnu Surastyo Adji. Ketua Himpunan Profesi Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura IPB University (Himagronipb) ini memegang prinsip totalitas dalam memimpin organisasi yang dibawahinya. Bagi Ibnu, selama diberi kepercayaan oleh rekan-rekannya ia akan melakukan yang terbaik dan tidak ingin mengecewakan.

Ibnu Surastyo Adji, pria kelahiran 27 April 1999 ini telah menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum Himagronipb selama 11 bulan. Merasa perlu memberikan kontribusi lebih pada kepengurusan Himagronipb, dan ditambah dengan dukungan dari teman-temannya  Ibnu memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi ketua Himagron. ” Mungkin saat masih menjadi pengurus saya merasa bahwa ada beberapa hal yang menurut saya perlu diperbaiki di Himagron dan masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan dengan baik. Selain itu dukungan dari teman-teman juga membuat saya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai ketua pada saat itu”, ujarnya.

Ibnu sadar dalam memimpin banyak hal yang bisa ia lakukan untuk membangun organisasinya dan ada banyak tantangan yang ia hadapi. Namun dengan prinsip totalitas yang selalu ditanamkannya dalam dirinya, Ibnu mampu memimpin himagron dengan baik meski menurutnya masih banyak hal yang bisa lebih baik lagi dilakukan pada tahap kepemimpinan berikutnya.

” Tantangan terberat bagi saya mungkin bukan untuk membuat sebuah acara yang wah atau hebat, tapi lebih ke bagaimana caranya kita membangun kultur organisasi yang baik. Setiap pemimpin pasti punya gaya kepemimpinan yang berbeda-beda, tapi nilai integritas, berpikir optimis, terbuka dan saling pengertian itu adalah kultur yang berhasil kami bangun di Himagron”, ucap Ibnu.

Ibnu mengaku selama menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi banyak hal yang ia pelajari terutama dalam hal membangun kultur dalam sebuah organisasi karena menurutnya hal tersebut penting dalam perkembangan sebuah organisasi. Ia mengaku memulai dari hal terkecil hingga terluar dalam teknis kepemimpinan yang diterapkannya.

” Saya mulai dengan hal-hal terkecil dari organisasi yang saya pimpin. Misalnya koordinasi saya dengan wakil, saya dengan BPH yang lain, BPH dengan pimpinan hingga akhirnya terjalin koordinasi yang baik antara pengurus ke pimpinan dan ke semua lini organisasi. Di awal saya selalu menekankan nilai integritas dan saat ini saya tekankan nilai optimis pada semua rekan-rekan saya mengingat situasi sekarang. Jadi meski dengan situasi berbeda kegiatan kami bisa tetap terlaksana”, kata Ibnu.

Berbicara mengenai kepimpinan, Ibnu mengaku banyak belajar dari kegagalan sebelumnya yang ia rasakan. Sebelum menjadi Ketua Umum Himagron ia pernah mencoba peruntungan di berbagai organisasi lain di sejak tingkat pertama kuliah, namun berkali-kali juga ia gagal.

“Pernah dan berkali-kali gagal. Dari sebelum kuliah saya hanya memiliki trackrecord organisasi setahun di OSIS. Jadi mungkin karena itu juga saya dulu sering kali gagal mencoba berbagai organisasi di tingkat pertama kuliah /PPKU, sampai akhirnya saya belajar dari kegagalan itu dan akhirnya berhasil memimpin di Komisi 3 DPM PPKU, Ketua Acara Open House Angkatan 55 dan menjadi Wakil Ketua Masa Pengenalan Fakultas Pertanian IPB. Itu pengalaman saya pertama kali mencoba peruntungan di organisasi sebelum akhirnya bisa jadi ketua di Himagron”, jelas mahasiswa semester 7 Fakultas Pertanian IPB ini.

Setelah 11 bulan menjabat sebagai Ketua Umum Himagron, Ibnu mengaku banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya terutama dalam bergaul, pasalnya Ibnu adalah orang yang introvert atau tidak mudah bergaul sebelumnya. Namun dengan mengikuti berbagai organisasi ia jadi mampu mengemukakan pendapat dengan baik dan berani untuk tampil di depan umum.

Tak hanya menjadi lebih berani dan terampil, Ibnu juga mengaku menjadi lebih bijak dalam management waktu karena banyaknya jadwal yang ia miliki. ” Sebelumnya saya sangat buruk dalam manajemen waktu, sekarang saya bisa memprediksi waktu yang saya butuhkan untuk melakukan tugas kuliah ataupun tugas di organisasi jadi tidak terbebani lagi seperti saat saya masih di tingkat pertama kuliah dulu”, ujarnya.

Selain itu diakui Ibnu, dirinya juga dapat menjalin lebih banyak relasi sejak menjadi pemimpin di Himagron yang membuatnya bisa bertemu lebih banyak alumni dan mendapatkan ilmu secara langsung dari mereka.

Terkait dengan target yang ingin dicapainya Ibnu ingin organisasi yang sedang dipimpinnya saat ini memiliki kapabilitas yang lebih baik kedepannya. Selain itu ia juga memiliki target jangka pendek yang harus diselesaikannya yaitu segera lulus kuliah.

” Kalau untuk target pribadi dan ingin dicapai dalam waktu dekat saya ingin lulus kuliah tepat waktu dan saya juga memiliki cita-cita menjadi seorang Agrososiopreneur di tahun 2031, dan tentu saja banyak hal yang harus saya lakukan untuk mencapai cita-cita tersebut”, ujar Ibnu. (ira)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here