Agrozine – Beberapa jenis burung di Indonesia kian terancam punah dan berkurang jumlahnya. Hal ini dikarenakan banyaknya burung yang diselundupkan untuk dijual ke luar negeri, ataupun kerusakan habitat hutan akibat pembakaran dan penebangan hutan. Namun, kepunahan burung-burung di Indonesia dapat dicegah dengan konservasi burung, ternak burung, maupun penangkaran burung. Berikut ini adalah 10 jenis burung langka yang ada di Indonesia dan dilindungi karena telah terancam punah, simak ulasannya!
- Trulek Jawa
Mengawali daftar burung langka di Indonesia ialah trulek jawa (Vanellus macropterus), burung endemik dari Jawa. Berasal dari suku Charadriidae pada tahun 1994 telah dinyatakan punah oleh IUCN. Namun, sejak tahun 2000 status burung trulek jawa direvisi menjadi ‘kritis’. Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di delta Ci Tarum. Burung ini memiliki ukuran tubuh sedang dengan panjang sekitar 28 cm, bulu berwarna coklat keabuan, paruh berwarna kuning, dan kepala berwarna hitam.
- Tokhtor Sumatera
Tokhtor sumatera (Carpococcyx viridis) adalah burung endemik asal Sumatera yang terdaftar sebagai satwa Kritis. Burung ini merupakan salah satu dari tiga spesies Tokthor yang ada di dunia selain Tokhtor Kalimantan (Carpococcyx radiceus) dan Coral-billed Ground-cuckoo (Carpococcyx renauldi yang terdapat di Thailand dan Vietnam. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang besar mencapai 60 cm, dengan kaki dan paruh berwarna hijau, dengan mahkota hitam dan badan berwarna hijau pudar.
- Kasuari gelambir-ganda
Kasuari gelambir-ganda (Casuarius casuarius) merupakan burung langka, salah satu dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa kasuari gelambir-ganda berukuran besar dengan ketinggian mencapai 170 cm dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Populasinya tersebar di hutan dataran rendah di Australia, pulau Irian, dan pulau seram di provinsi Maluku. Kulit leher burung ini berwarna biru dengan dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk tinggi berwarna kecoklatan. Kasuari gelambir-ganda dinyatakan sebagai hewan rentan di dalam IUCN Red List.
- Maleo Senkawor
Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) merupakan sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55 cm. Burung Maleo merupakan satu-satunya burung dalam genus tunggal Macrocephalon. Uniknya, saat baru menetas, anak burung maleo senkawor sudah bisa terbang. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, paruh jingga, dan bulu sisi bawah berwarna merah muda keputihan. Diatas kepala maleo senkawor terdapat jambul keras berwarna hitam. Maleo Senkawor terancam punah dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendice I.
- Jalak Bali
Burung langka satu ini hanya ditemukan di hutan bagian barat pulau Bali dan merupakan burung endemik Indonesia. Jalak bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 25 cm dan berasal dari suku Sturnidae. Dikenal pula dengan nama Curik Ketimbang Jalak, pada tahun 1991 ia dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Burung ini memiliki bulu nya 90 persen berwarna putih bersih, dengan jambul pada kepalanya. Kicauan jalak bali sangat khas berupa campuran siul yang memiliki jeda nada beberapa saat dan suara lengkingan. Saat ini, tercatat sekitar 115 individu burung jalak bali yang masih hidup dan terancam Kritis pada IUCN Red List.
- Elang Jawa
Elang jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari famili Accipitridae yang endemik di Pulau Jawa. Satwa elang jawa dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia yakni Garuda. Elang jawa memiliki tubuh berukuran besar, dengan panjang tubuh sekitar 60-70 cm. Kepalanya berwarna coklat kemerahan dengan jambul yang tinggi menonjol dan tengkuk coklat kekuningan. Organisasi konservasi dunia IUCN menggolongkan elang jawa ke dalam status EN (Endagered) atau terancam kepunahan. Pemerintah Indonesia juga menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi oleh UU.
- Merak Hijau
Dalam daftar burung langka lainnya di Indonesia, ada merak hijau (Pavo muticus) yang merupakan salah satu burung dari tiga spesies merak. Spesies ini memiliki bulu berwarna hijau keemasan dan berukuran sangat besar, mencapai 300 cm. Populasi merak hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Jawa, Indonesia, Indocina, dan Republik Rakyat Tiongkok. Burung merak hijau dievaluasikan sebagai Rentan pada IUCN Red List dan spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.
- Kakatua Kecil Jambul Kuning
Kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea) adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm dan termasuk marga Cacatua. Hampir semua bulunya berwarna putih, dengan jambul berwarna kuning pada kepalanya yang dapat ditegakkan. Daerah sebarannya adalah Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor, dimana masih terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Kakatua kecil jambul kuning termasuk sebagai hewan Kritis dalam IUCN Red List dan spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
- Gagak Banggai
Burung gagak banggai (Corvus unicolor) merupakan anggota gagak dari famili Banggai di Indonesia. Burung ini terdaftar sebagai spesies Kritis oleh IUCN dan pernah dianggap punah. Gagak banggai memiliki bulu hitam legam dengan tubuh berukuran sedang dan panjang 39 cm. Selama survey yang dilakukan pada 2007-2008 yang dibiayai oleh Zoological Society for the Conservation of Species and Populations (Jerman), gagak banggai kerap ditemukan di pulau Peleng.
- Bangau tongtong
Bangau tongtong (Leptoptilos javanicus) merupakan spesies burung dari famili bangau atau Ciconiidae. Populasi burung bangau tongtong tersebar di Asia Selatan, mulai dari India timur hingga Pulau Jawa. Burung ini memiliki tinggi sekitar 110-120 cm, berat 5 kg, dan rentang sayap 210 cm. Bagian atas tubuh dan sayapnya berwarna hitam, dengan paruh berwarna pucat, dan bulu kapas putih pada mahkota. Populasi hewan ini tergolong Rentan dalam daftar organisasi konservasi dunia IUCN.
Nah, sekarang kita telah mengenal lebih lanjut 10 jenis burung langka yang ada di Indonesia. Untuk itu, mulai dari sekarang sebaiknya kita tidak menangkap burung di alam liar lagi. Burung-burung ini dapat dilestarikan melalui beternak dan menangkarnya. (rin)