Home Hortikultura Inilah Herbal Antidiabetes Sekaligus Antiobesitas (1)

Inilah Herbal Antidiabetes Sekaligus Antiobesitas (1)

Meniran hijau (Sumber foto: lindenbotanicals.com)

Agrozine – Menurut Prof Hasim, DEA, Guru besar IPB University, riset terkait antiobesitas dan antidiabetes mellitus terus dilakukan mengingat prevalensi kedua penyakit tersebut dari tahun ke tahun terus meningkat, baik di dunia maupun di Indonesia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang herbal yang bisa menjadi obat bagi kedua penyakit tersebut.

Dari hasil penelitian Prof Hasim, didapatakan herbal yang bersifat antiobesitas dan sekaligus juga antidiabetes, yaitu  daun jati belanda, kunyit madu, lidah buaya, teh hijau, meniran hijau, daun binahong, mahkota dewa, propolis dan kulit manggis. Herbal tersebut tidak hanya bermanfaat untuk antiobesitas dan antidiabetes saja, tetapi juga memiliki banyak manfaat lainnya. Berikut ini penjelasan mengenai kandungan yang terdapat dalam herbal tersebut.

Daun Jati Belanda

Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) adalah salah satu tanaman suku Sterculiaceae. Di Jawa, tanaman ini disebut jati londa atau jatos landi. Jati belanda bisa tumbuh setinggi 30 meter.

Selain di Indonesia, jati belanda banyak ditemukan di kawasan lain di seluruh dunia, seperti dataran Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Pohon ini biasanya ditemukan di daerah padang rumput atau hutan.

Daun jati belanda memiliki beberapa karakteristik, di antaranya tekstur daun yang berbulu, panjang 5–10 cm, serta bentuk bulat dan meruncing pada bagian ujungnya.

Beberapa kandungan fitonutrien yang terkandung dalam daun Guazuma ulmifolia, yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid , kuinon, dan tanin.

Kandungan-kandungan fitonutrien tersebut diketahui memiliki efek antioksidan, antiperadangan, antidiabetes, antibakteri, dan antivirus. Secara tradisonal, daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh dan menurunkan kadar lemak tubuh. Ekstrak dari daunnya dapat menekan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Shigella dysenteria, dan Bacillus subtilis secara in vitro.

Kunyit Madu

Kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

Kunyit memberikan banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Seperti adanya kandungan kurkumin, sesmetoksikumin, bisdesmetoksikurkumin, resim, pati, karbohidrat, protein, selulosa, lemak, vitamin C, antioksidan, zat pahit, zat besi, fosfor, kalsium, hingga minyak atsiri.

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, hingga peternakan. Di samping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

Madu adalah bahan alami yang memiliki rasa manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar atau sari bunga atau cairan yang berasal dari bagian-bagian tanaman hidup yang dikumpulkan, diubah dan diikat dengan senyawa tertentu oleh lebah kemudian disimpan pada sarang yang berbentuk heksagonal. Madu berwarna emas sampai cokelat gelap dengan kandungan gula yang tinggi serta lemak rendah.

Madu memiliki kandungan vitamin, asam, mineral dan enzim yang berguna bagi tubuh manusia. Para ilmuwan telah melaporkan bahwa madu mengandung beberapa bahan kimia yang memiliki fungsi antibakteri, anti-inflamasi, analgesik, penyembuhan luka, antikanker, antioksidan, dan aktivitas radikal bebas scavenging. Semua kandungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional, antibodi, dan penghambat pertumbuhan sel kanker (tumor). Madu juga merupakan antioksidan alami yang baik untuk tubuh. Oleh karena itulah madu sering digunakan sebagai pengobatan alternatif. Paduan herbal kunyit dan madu menjadi alternatif yang baik untuk mencegah dan membantu mengobati diabetes dan obesitas.

Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari genus Aloe. Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–100 cm dan dapat berkembang biak dengan tunas. Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau atau hijau keabuan, dan sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya. Pinggir daunnya berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil.

Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias.

Lidah buaya mengandung asam folat, kolin, antrakuinon, dan berbagai vitamin, seperti vitamin A, C, B12, dan E. Selain itu, lidah buaya juga mengandung berbagai mineral, mulai dari kalsium, kalium, magnesium, dan natrium. Lidah buaya selain sebagai herbal antidiabetes dan obeitas bermanfaat membantu mengatasi permasalahan kulit, memelihara kesehatan kulit, membantu menutrisi rambut, sebagai antioksidan dan antibakteri, serta mengobati jerawat.

Teh Hijau

Teh hijau adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi, atau bisa juga berarti minuman yang dihasilkan dari menyeduh daun teh tersebut. Dibandingkan dengan jenis teh lainnya, proses pengolahan teh hijau lebih singkat sehingga kandungan antioksidan dan nutrisi di dalamnya tetap terjaga.

Dalam 100 gram teh hijau, ditemukan berbagai nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh, di antaranya beta-karoten, tiamin atau vitamin B1, vitamin B3, vitamin C, protein, lemak, zink, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, niacin, dan riboflavin (vitamin B2).

Manfaat teh hijau untuk kesehatan selain sebagai herbal antidiabetes dan obesitas, yaitu membakar lemak, menurunkan berat badan, meningkatkan suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, menjaga kesehatan otak, meningkatkan fungsi otak, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, menghilangkan bau mulut, serta menjaga kesehatan kulit.

Meniran Hijau

Meniran Hijau (Phyllanthus niruri) adalah tanaman tropis yang tersebar luas di Asia dan biasa ditemukan di daerah pesisir. Tanaman ini biasa tumbuh liar di area taman, kebun, pekarangan rumah, ataupun lahan kosong.

Tanaman meniran memiliki batang yang tumbuh tegak. Jika dilihat sekilas, batangnya terlihat kokoh padahal agak lemah dan mudah patah. Selain itu, batang tanaman ini tidak memiliki getah dan bentuk batangnya bulat sempurna. Semakin tinggi tanamannya, akan dipenuhi dengan cabang yang berwarna hijau. Meniran memiliki tinggi yang fantastis. bahkan ada yang mencapai 50 meter. Tentunya kalau tanaman ini sudah berumur tua, ukurannya bisa lebih tinggi lagi. Daun meniran memiliki ciri bersirip, jumlahnya selalu genap, dan di setiap tangkai terdapat daun majemuk yang bentuknya bulat telur (oval). Panjang daunnya berkisar 3-5 mm dan lebarnya mencapai 3 mm. Di setiap bagiannya terdapat bintik samar berwarna merah.

Bunganya ganda, yaitu bunga jantan dan betina. Kedua bunga ini memiliki warna yang sama, yaitu putih. Perbedaannya terletak pada tempat tumbuhnya. Jika bunga jantan biasanya tumbuh di bagian bawah ketiak daun, bunga betina tumbuh di atas ketiak daun. Sekalipun memiliki bunga ganda, untuk pembiakan tanaman tetap menggunakan biji.

Tanaman meniran juga memiliki buah yang berbentuk bulat pipih. Ukuran diameternya tidak terlalu besar hanya 2-3 cm saja. Tekstur buahnya licin dan berwarna kuning. Biasanya buah ini menempel pada tangkai daun dan agak sedikit ke bagian sela-sela. Sedangkan untuk biji tanaman meniran berwarna kecokelatan, teksturnya keras, dan bentuknya seperti ginjal manusia.

Akar tanaman meniran bersifat akar tunggang. Biasanya warna akarnya adalah putih dan jika sudah tua akan berwarna kecokelatan. Sedangkan bentuk akar halus dan berhelai-helai.

Tanaman antidiabetes dan antiobesitas ini mengandung senyawa fitokimia, seperti flavonoid, phyllanthin, dan hypophyllanthin sehingga memiliki sifat antioksidan, antiradang, dan antibakteri. Tanaman ini juga bersifat basa sehingga dapat mencegah pembentukan batu ginjal yang bersifat asam dan mengurangi ukuran batu ginjal yang sudah terbentuk. Selain itu, tanaman ini juga bermanfaat untuk membantu daya tahan tubuh, bersifat antikanker, menurunkan kadar gula darah, menyehatkan hati, mencegah peradangan, mengurangi sekresi asam lambung, dan mencegah virus.

Selanjutnya: “Inilah Herbal Antidiabetes Sekaligus Antiobesitas (2)”

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here