Agrozine – Artikel Sebelumnya: “Inilah Jenis-Jenis Kepiting Konsumsi Yang Layak Dinikmati (1)”
Kepiting Hitam Providencia
Kepiting kosumsi yang satu ini berasal dari Pulau Providencia dan Santa Catalina di Kolombia. Kepiting ini mudah dikenali karena cangkangnya yang hitam dan kaki merahnya, serta tanda berwarna kuning. Setiap bulan April dan Juni, ribuan kepiting ini turun dari hutan dan menetaskan telurnya di dalam air. Biasanya kepiting ini direbus, cangkangnya dibuang untuk diambil dagingnya, sedangkan cakarnya biasanya dijual secara terpisah. Daging kepiting ini dipasangkan dengan nasi dan hidangan-hidangan lokal dari ikan dan daging lainnya. Hidangan yang paling populer dikenal sebagai sopa de cangrejo (sup kepiting hitam). Menu ini menggabungkan daging kepiting dengan bahan-bahan seperti ubi jalar, tepung, ubi, bawang putih, santan, merica, dan bumbu aromatik lokal.
Kepiting Kelapa
Kepiting yang disebut juga kepiting perampok ini adalah jenis kepiting darat dan sering ditemukan di wilayah sekitar Samudra Pasifik dan Hindia. Kepiting kelapa biasanya memakan kelapa dan mampu memanjat pohon kelapa untuk mendapatkannya. Selain untuk memanjat pohon, capitnya yang besar digunakan untuk membuka kulit kelapa. Kepiting ini tidak memiliki kemampuan bertahan hidup dalam waktu lama di dalam air. Kepiting kelapa akan tenggelam jika berada di dalam air terlalu lama.
Kepiting Raja Alaska
Kepiting raja Alaska yang bernama ilmiah Paralithodes camtschaticus ini juga disebut kepiting Kamchatka atau kepiting raja merah. Kepiting ini berasal dari Laut Bering dan terkenal sebagai kepiting dengan harga fantastis. Kepiting raksasa ini dapat memanjangkan lengan sampai 18 m dan banyak dicari oleh para nelayan. kepiting ini juga memiliki perut yang khas yaitu berbentuk kipas dan terselip di bagian bawah belakang cangkang. Sama seperti namanya yaitu Kepiting Raja, maka bobotnya bisa mencapai hingga sembilan kilogram. Tekstur kaki Kepiting Raja Alaska lebih halus dan lebih lembut penampilannya dibandingkan dengan spesies kepiting lainnya. Kepiting ini cenderung memiliki rasa “manis” yang unik.
Kepiting Salju
Kepiting salju yang memiliki nama latin Cancer quanbumi ini ditemukan di sepanjang pantai timur AS, hidup di antara bebatuan dan di air yang dalam. Kakinya yang kurus membuatnya menyerupai laba-laba sehingga dikenal sebagai “kepiting Laba-Laba”.
Kepiting ini diberi nama kepiting salju karena dagingnya yang berubah dari merah menjadi putih bersalju saat dimasak. Kepiting ini juga memiliki cita rasa khas, yaitu rasa asin manis dengan tekstur halus. Kepiting salju bertekstur padat dan cenderung lebih berserat dibandingkan rajungan. Cangkang kaki kepiting salju cukup mudah dipecah dengan tangan.
Kepiting Soka
Selain ditemukan di Indonesia, kepiting ini juga ditemukan di Maryland, Amerika Serikat. Kepiting soka merupakan jenis kepiting konsumsi bercangkang lunak. Sebenarnya kepiting cangkang keras dan kepiting cangkang lunak adalah spesies yang sama. Namun, perbedaannya jenis kepiting cangkang lunak melepaskan cangkangnya melalui proses yang disebut molting. Setelah melalui proses tersebut, cangkang akan kembali mengeras. Kepiting yang baru saja melepaskan cangkangnya cenderung memiliki perut yang lebih pucat dan penampilannya sedikit berkerut. Ciri khas kepiting ini adalah bisa dimakan bersama cangkangnya. Kepiting soka bisa disajikan dengan ditumis, digoreng, maupun dipanggang.
Kepiting Sri Lanka
Kepiting Sri Lanka merupakan ikon kuliner khas Sri Lanka. Kepiting konsumsi ini ditemukan berlimpah di perairan laut dangkal dan laguna di sepanjang garis pantai Sri Lanka. Kepiting ini sangat disukai karena daging putih saljunya yang manis, lembut, dan lezat. Umumnya kepiting ini digunakan dalam berbagai spesialisasi menu kepiting seperti kepiting cabai, kepiting panggang, kepiting lada, maupun kepiting kari.
Kepiting Tanah Raksasa
Kepiting yang dalam bahasa Inggris disebut Blue Land Crab ini adalah jenis kepiting konsumsi darat terbesar yang ditemukan di Bermuda. Jenis kepiting ini menempati liang yang mereka gali di daerah pantai berlumpur dan habitat bakau. Kepiting ini memakan berbagai tanaman pantai, seperti mangrove merah dan hitam, buttonwood, dan rumput. Jenis kepiting ini telah menjadi langka karena banyak ditangkap, keracunan, dimangsa oleh spesies invasif, dan hilangnya habitat. Kepiting ini dan habitatnya dilindungi oleh undang-undang di bawah Protected Species Act 2003.
Kepiting Yuyu
Kepiting yuyu adalah kepiting konsumsi air tawar yang banyak ditemukan di sawah. Ketam air tawar ini kerap didapati di sungai-sungai, danau, dan persawahan, termasuk di parit-parit dan tanah bencah di sekitarnya. Yuyu biasanya tergolong ke dalam suku Parathelphusidae atau Gecarcinucidae, superfamilia Gecarcinucoidea. Berbeda dengan kepiting laut yang sepasang kaki belakangnya berbentuk pipih, kaki yuyu semuanya memiliki ujung lancip. Tempurung punggung yuyu umumnya berwarna kecoklatan, kehitaman, hingga ungu gelap, dan kerap memiliki lekukan seperti bekas terinjak tapak kaki kuda. Meskipun yuyu memiliki daging yang sedikit, tetapi kepiting ini bisa diolah menjadi berbagai masakan lezat.
Rajungan
Rajungan adalah nama kelompok kepiting konsumsi dari beberapa genus anggota famili Portunidae. Jenis kepiting ini dapat berenang dan sepenuhnya hidup di laut. Perbedaan rajungan dengan kepiting lain adalah rajungan memiliki capit yang panjang dan tubuhnya lebih ramping dibanding jenis kepiting lain. Beberapa jenis rajungan yang biasa didapati dan dijual di sekitar Jakarta, di antaranya Portunus pelagicus (rajungan biasa), Portunus sanguinolentus (rajungan bintang), Charybdis feriatus (rajungan karang), dan Podophthalmus vigil (rajungan angin).
Demikianlah informasi tentang jenis-jenis kepiting konsumsi. Semoga bermanfaat, tetap semangat belajar, selamat berbudidaya, dan semoga sukses! (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: