Agrozine – Mungkin kamu pernah mendengar atau bahkan sudah makan daging wagyu yang lezat, tapi belum tahu seperti apa sapinya? Kali ini, Agrozine akan menginfomasikannya untuk kamu. Nama “Wagyu” berasal dari Jepang dengan kata “Wa” berarti “Negara Jepang” sementara kata “Gyu” dapat diartikan sebagai sapi. Jadi, “Wagyu” berarti “Sapi yang berasal dari Jepang”. Sapi ini menghasilkan daging berkualitas premium sehingga bernilai ekonomi tinggi.
Cukup banyaknya permintaan daging sapi berkualitas premium di Indonesia, membuat daging tersebut diimpor dari luar negeri dengan harga yang sangat mahal. Oleh karena itu, untuk menjaga ketersediaan daging kualitas premium di Indonesia, Kementerian Pertanian membuat kebijakan dalam Surat Keputusan (SK) tentang pelepasan introduksi rumpun sapi wagyu dalam Kepmentan No 619/KPTS/PK.020/M/9/2020. Ketersediaan sapi wagyu ini diharapkan bisa memenuhi penyediaan daging kualitas premium dengan harga yang terjangkau di pasar Indonesia.
Sapi wagyu yang dibudidayakan di Jepang ini adalah jenis sapi dengan perawatan sangat baik dan diternakkan secara tradisional. Sapi ini dipengaruhi oleh ras Inggris dan Kontinental, seperti brown swiss, shorthorn, devon, simmental, ayrshire, korea, holstein, dan angus selama beberapa generasi hampir 100 tahun yang lalu.
Sapi wagyu menjadi primadona diantara beberapa sapi jenis pedaging karena dari karakteristik, sapi ini memiliki beberapa kelebihan. Sapi ini dikenal dengan sapi yang tenang dan tidak temperamental. Sapi ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim yang berbeda.
Pengelompokan wagyu bisa mengacu pada ras atau keturunan sapi di Jepang. Masing-masing, punya karakteristik dagingnya tersendiri. Di Jepang, pengembangbiakan setiap ras umumnya dilakukan di prefektur (wilayah) yang berbeda. Setidaknya, ada empat jenis daging sapi ini berdasarkan rasnya di Jepang, yaitu:
Kuroge Washu (Japanese Black Cow)
Jenis kuroge washu mendominasi pasar karena 90% penjualan wagyu adalah dari ras kuroge. Faktanya, daging sapi ini punya tekstur yang sangat empuk dengan lemak yang enak dan dapat meleleh di mulut. Karena itu, sapi hitam Jepang ini pengembangbiakannya dapat kamu temukan di seluruh wilayah di Jepang.
Akage Washu (Japanese Brown Cow)
Meski sapinya berwarna cokelat, akage washu populer juga dengan sebutan red wagyu. Secara tekstur, wagyu akage memang cenderung keras. Namun, ini dapat tertutupi oleh rasanya yang nikmat. Ada lima wilayah yang menjadi tempat pemeliharan akage, yakni Hokkaido, Miyagi, Akita, Shizuoka, dan Kumamoto.
Nihon Tankaku Washu (Japanese Shorthorn Cow)
Sapi nihon tankaku washu berwarna merah kecokelatan dengan tanduk gagah ini biasanya punya ukuran lebih besar ketimbang sapi wagyu lainnya. Dagingnya punya karakter tak mengandung lemak dan punya tekstur lebih kenyal. Hanya ada satu daerah yang menjadi tempat nihon tankaku berkembang biak, yakni Tohoku Utara.
Mukaku Washu (Japanese Poll Cow)
Sapi mukaku washu yang menghasilkan rasa nikmat dan tekstur yang kenyal ini merupakan hasil persilangan antara sapi Jepang dengan sapi Skotlandia. Selain tidak bertanduk, mukaku secara ukuran lebih kecil serta pendek. Di Jepang, peternakan mukaku washu dapat ditemukan di daerah Yamaguchi.
Sapi ini dikenal sangat subur, sapi betinanya bisa mencapai dewasa sebelum usia dua belas bulan. Sapi jantannya dapat melayani betina 50 persen lebih banyak daripada kebanyakan breed lainnya. Berat lahir anak sapi ini rendah, berkisar antara 30-40 kg sehingga membuat sapi ini mudah dalam proses melahirkan. Sapi jepang ini juga mampu mengkonversi pakan gandum atau hijauan menjadi daging sapi yang unggul.
Salah satu ciri dari daging sapi wagyu ialah mempunyai pola marbling halus yang melimpah pada dagingnya dan terdistribusi merata ke seluruh otot. Daging ini memiliki kandungan asam lemak shomifuri yang kaya akan Omega-3 yang mengandung kolestrol baik dan bagus untuk jantung.
Selain itu, dagingnya juga mengandung sekitar 30 persen lemak tak jenuh yang lebih tinggi dari daging sapi biasa. Tingginya konsentrasi lemak tak jenuh inilah yang membuat daging ini sangat berbeda dari daging sapi lainnya. Hal tersebut membuat daging ini bertekstur halus, lembut, dan berair dengan titik leleh rendah ketika dimasak serta menghasilkan rasa manis dan ekstra juicy yang unik.
Embrio sapi ini sudah tersedia di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor. Embrio ini berasal dari sapi wagyu betina hasil sapi tabung dan semen beku murni sapi ini. Masyarakat dapat membeli embrionya ke BET Cipelang dengan cara mengajukan pembelian melalui Siscobeti atau bersurat ke BET Cipelang.
Bagi kamu peternak Indonesia yang ingin beternak sapi, sapi wagyu menjadi pilihan ternak terbaik. Semakin banyaknya sapi ini di Indonesia, potensi pengembangan ternak dan ketersediaan dagingnya akan semakin mudah terpenuhi. Peternak Indonesia semakin meningkat kesejahteraannya dan swasembada protein hewani dari daging sapi, khususnya daging premium wagyu, akan segera tercapai.
Demikianlah informasi tentang sapi wagyu. Semoga bermanfaat, terus semangat belajar, selamat berbudidaya, dan semoga sukses! (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: