Agrozine – Lebah madu sudah santer didengar karena membawa banyak manfaat. Madu yang dihasilkannya mampu mengobati berbagai macam penyakit dan kerap diolah menjadi bahan baku produk kecantikan. Madu dari lebah juga biasa dikonsumsi langsung, sebab dapat menguatkan sistem imun tubuh dan menjadi obat alami. Oleh karena itu, usaha ini tergolong menjanjikan karena tidak menguras modal dalam pemeliharaannya. Lebah akan mencari pakannya sendiri dan akan menjalani proses perkawinan secara mandiri. Berikut cara budidaya lebah madu yang memiliki nilai jual tinggi!
Siklus Kehidupan Lebah Madu
Sebelum memulai budidaya, ada baiknya kamu mengenal siklus ternak yang hidup secara berkelompok ini.
- Lebah ratu: Lebah betina yang memimpin sebuah koloni dan berukuran paling besar dibanding jenis lainnya. Lebah ratu berkembangbiak untuk menghasilkan telur-telur baru sebagai lebah generasi berikutnya.
- Lebah pekerja: Lebah anakan yang lahir dari hasil perkawinan lebah ratu dan lebah jantan. Terdapat setidaknya 30 ribu hingga 60 ribu ekor lebah pekerja dalm satu koloni. Lebah ini membangun sarang lebah sebagai tempat bertelurnya lebah ratu, mengumpulkan makanan berupa nectar, tepung sari, dan air, serta memberi makan lebah ratu dan jantan. Lebah pekerja juga membersihkan sarang dan menjaganya dari musuh.
- Lebah jantan: Lebah ini berukuran lebih besar dari lebah pekerja, namun tidak lebih besar dari lebah ratu. Ratusan lebah jantan akan memperebutkan satu lebih ratu untuk dikawini. Proses ini ditandai dengan lebah ratu yang terbang tinggi lalu dikejar oleh lebah jantan. Setelah perkawinan selesai, lebah jantan biasanya akan mati dan lebah ratu bertelur dan meninggalkan telur-telurnya di sarang.
Cara Budidaya Lebah Madu
- Persiapan Perlengkapan
Sebelum memulai budidaya, siapkan beberapa peralatan seperti alat pengasap yang berguna untuk menjinakkan yang agresif saat proses panen. Dalam proses budidaya, kamu juga memerlukan pakaian pelindung yang tebal, dilengkapi masker pelindung wajah dan kepala. Siapkan pula sarung tangan, penyekat untuk memisahkan ratu lebah, sapu sikat, dan tempat makan di dalam rumah lebah. Pastikan untuk menanam beberapa bunga di area sekitar budidaya, sebagai sumber makanan bunga
- Pembuatan Rumah Lebah
Rumah bisa dibuat dengan material dari bahan kayu mahoni atau suren setebal 3 cm. Bentuklah rumah seperti peti kayu dengan ukuran panjang 25-30 cm dan lebar 25 cm. Kemudian, dalam kotak kayu tersebut, masukkan beberapa bingkai kayu yang terbuat dari kayu jati sebagai tempat menaruh sarang madu.
- Pemilihan Bibit
Beberapa jenis lebah yang dipilih dan menghasilkan madu yang cukup banyak adalah mellifera dan cerana. Letakkan ratu pada bingkai yang telah disiapkan, secara otomatis lebah pekerja dan jantan akan mengerumuni bingkai yang berisi ratu. Setelah dua hari, dalam sarang akan mulai terbentuk sel-selnya. Lepaskan ratu dari dalam bingkai dan berikan tambahan makanan seperti cairan madu dan royal jelly.
- Pemeliharaan Lebah
Tahapan budidaya lebah madu selanjutnya adalah merawat, kamu juga perlu menjaga rumah lebah dari hama seperti semut. Jika ingin memindahkan kandang lebah ke lokasi lain, lakukanlah pada malam hari saat lebah tidak begitu aktif dan agresif. Untuk pemberian makanan tambahan, berikan lebah madu campuran air dan gula dan letakkan di mangkuk kecil dekat sarangnya. Bila menemui lebah yang sakit, tampak tidak bisa terbang, dan diserang oleh koloni, segera pisahkan dari koloni lebah agar penyakitnya tidak tertular ke lebah lain.
Nah, sekarang kita telah mengenal lebih lanjut cara budidaya lebah madu yang mudah dipraktekkan pemula dan memiliki prospek menjanjikan. Masa panen sarang lebah dapat dilakukan 40 hari setelah ratu lebah diletakkan dalam rumah.
Baca Juga : Budidaya Lebah Dan Perbedaan Sengatnya
Pastikan untuk menggunakan pakaian pelindung dan alat pengasapan untuk mengusir lebah secara sementara. Kemudian, ambillah bingkai yang telah dipenuhi sarang lebah dan kupas dengan baik agar cairan madu tidak terbuang percuma. (rin)