Home Peternakan Kambing Boerka, Kambing Unggul Nan Produktif

Kambing Boerka, Kambing Unggul Nan Produktif

litbang.kemendagri.go.id

Agrozine – Kambing unggul Boerka menjadi salah satu ternak andalan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan memenuhi swasembada daging di Indonesia. Kambing ini dikembangkan oleh Loka Penelitian Kambing Potong, Badan Litbang Pertanian melalui persilangan antara pejantan Boer dengan induk Kambing Kacang. Kawin silang antara Kambing Boer dan induk Kambing Kacang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi bibit kambing potong berkualitas bagus.

Kambing Boer merupakan kambing unggul asal Afrika Selatan. Kambing Boer dipilih karena memiliki potensi pertumbuhan dan bobot hidup yang tinggi. Kambing ini sudah sangat terkenal keunggulannya sebagai kambing tipe daging. Bobot hidup pejantan Boer dewasa yang terseleksi dengan baik dapat mencapai antara 100 – 120 kg. Bobot lahir kambing Boer mencapai 3,9 – 4,0 kg dan rata-rata laju pertambahan bobot badan harian berkisar antara 203 – 245 g. Berat kambing ini saat disapih (6 bulan) 16 – 22 kg. Karena keunggulannya tersebut, maka kambing Boer telah digunakan dalam program persilangan untuk perbaikan atau peningkatan genetik kambing lokal di banyak negara, dan juga di Indonesia.

Kambing Kacang adalah kambing potong lokal yang memiliki reproduksi bagus, sudah beradaptasi dengan baik, dan banyak dipelihara petani di Indonesia. Bahkan dengan kondisi pakan yang kurang, Kambing ini tetap bisa bereproduksi.

Kambing Boerka sebagai hasil dari persilangan tersebut mewarisi sifat-sifat unggul kedua jenis leluhurnya, yaitu reproduksitivitas yang tinggi berasal dari Kambing Lokal (kambing kacang) plus bobot tubuh dan laju pertumbuhan yang tinggi berasal dari Kambing Boer. Selain itu, kambing ini memiliki daya adaptasi tinggi di lingkungan tropis.

Kambing Boerka memiliki warna bulu cokelat atau hitam pada bagian kepala sampai leher dan warna dominan putih pada bagian badan sampai kaki. Bobot lahir Boerka sekitar 2,6-2,8 kg, lebih tinggi dari bobot lahir kambing kacang yang berkisar antara 1,6-1,8 kg. Dalam setahun, bobot Kambing Kacang hanya sekitar 22 kg, sementara Kambing Boerka bisa mencapai 35 kg, sesuai permintaan pasar luar negeri. Dengan demikian, kambing Boerka cocok dikembangkan untuk tujuan ekspor.

Tingkat pertumbuhan anak kambing Boerka prasapih rata-rata 118 gram/hari, jauh lebih tinggi dibanding anak kambing Kacang yang hanya 52-70 gram/hari. Laju pertumbuhan kambing ini selama pascasapih juga lebih tinggi dibanding Kambing Kacang. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi memungkinkan kambing ini mencapai bobot potong pada umur yang lebih muda.

Karkas kambing Boerka lebih baik dibanding kambing Kacang dengan kandungan nutrisi maupun sifat fisik relatif sama. Dagingnya agak lembap, tekstur lembut dan kompak, warna merah khas daging, lemak panggul tebal, dan berbau khas.

Untuk perkembangbiakan, komposisi penyebarannya di kandang 1:9, yaitu 1 kambing jantan dan 9 kambing betina. Reproduktivitas  kambing boerka tinggi, melahirkan anak 3 kali dalam 2 tahun dengan jumlah anak 1 sampai 2  ekor pada setiap kelahiran  per induk.

Kambing Boerka mampu beradaptasi dengan kondisi tropis basah pada daerah dataran rendah. Dengan segala kelebihan tersebut wajarlah kalau kambing ini menjadi kambing unggulan untuk dikembangkan oleh peternak tradisional maupun komersial. (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here