Home Kampus Karakteristik Mulsa Batang Kelapa Sawit Dan Efektivitasnya Sebagai Soil Conditioner

Karakteristik Mulsa Batang Kelapa Sawit Dan Efektivitasnya Sebagai Soil Conditioner

mulsa batang kelapa sawit

Agrozine.id – Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki potensi besar di Indonesia. Perkembangan kelapa sawit yang sangat pesat disebabkan oleh nilai ekonomi yang tinggi dari komoditas ini. Namun, penanganan dan pemanfaatan mulsa batang kelapa sawit hasil replanting belum optimal.

Penanaman bibit baru menjadi terhambat karena proses dekomposisi batang kelapa sawit hasil replanting masih terlalu lama. Salah satu metode replanting yang bisa dilakukan yakni menggunakan mesin mulcher yang menghasilkan mulsa berbentuk serabut tipis dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan metode replanting lainnya.

Baca juga: Potensi Biomassa Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Papan Partikel

Hal itulah yang kemudian membuat Ad Din Alfarisi mahasiswa Departemen Teknik Mesin Dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB University melakukan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik mulsa hasil pencacahan batang kelapa sawit menggunakan mulcher.

Tujuan lain yang mendasarinya melakukan penelitian yaitu untuk mempelajari pengaruh mulsa dari batang kelapa sawit sebagai soil conditioner terhadap karakteristik tanah di lahan replanting kelapa sawit. Serta, mengetahui ketebalan tumpukan optimum untuk mempertahankan kualitas tanah di lahan replanting kelapa sawit.

Jadi, batang kelapa sawit ia komposkan selama dua bulan menggunakan metode bak (bin method). Aplikasi mulsa batang kelapa sawit sebagai soil conditioner dilakukan pada perlakuan ketebalan mulsa yang berbeda-beda, yaitu ketebalan 1 cm, 5 cm, 10 cm dan kontrol.

Kemudian, kompos batang kelapa sawit hasil cacahan mulcher memiliki karakteristik sesuai dengan kualitas kompos Indonesia dan terdekomposisi lebih cepat dibandingkan metode replanting lainnya. Waktu optimum untuk pemanfaatan mulsa dari limbah batang kelapa sawit sebagai soil conditioner adalah sekitar 2 bulan sebelum terdekomposisi menjadi kompos.

Baca juga:Ini Dia Prospek Sorbitan Monooleat, Surfaktan Berbasis Sawit

Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa pada kedalaman tanah 0-5 cm, 5-10 cm, 10-15 cm dan 15-20 cm mulsa dengan ketebalan 10 cm merupakan perlakuan terbaik karena efektif meningkatkan rata-rata nilai kadar air tanah masing-masing sebesar 28,22% serta menurunkan nilai tahanan penetrasi tanah dan suhu tanah masing-masing menjadi 15,13 kgf/cm2 dan 27,5 oC.

Menurutnya, penambahan mulsa batang kelapa sawit sebagai soil conditioner cukup efektif karena menghasilkan sifat fisik tanah yang lebih baik dari perlakuan kontrol dan memenuhi batas optimum sifat fisik tanah agar dapat digunakan sebagai media tanam bagi bibit kelapa sawit yang baru. (ran)

 

Tonton video menarik berikut ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here