Home Kampus Keanekaragaman Kupu-Kupu dan Pakannya di Kebun Raya Bogor

Keanekaragaman Kupu-Kupu dan Pakannya di Kebun Raya Bogor

Agrozine.id – Kebun Raya Bogor (KRB) sebagai salah satu area konservasi eksitu tumbuhan sekaligus menjadi sarana wisata dan edukasi bagi masyarakat yang terletak di kota Bogor. Sebagai area konservasi KRB memiliki keanekaragaman tumbuhan dan beberapa karakteristik lokasi. Selain tumbuhan, terdapat juga kupu-kupu yang memiliki kaitan erat dengan tumbuhan.

Melihat hal tersebut, Muhammad Akram Rizky BP Amin melakukan penelitian berjudul Keanekaragaman Kupu-Kupu dan Pakannya di Kebun Raya Bogor sebagai tugas akhirnya dalam menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kehutanan IPB University.

“Saya memilih topik penelitian kupu-kupu karena saya sangat tertarik dengan kupu-kupu sejak masuk di fakultas dan tergabung dalam Kelompok Pemerhati Kupu-Kupu di Organisasi. Awalnya saya hanya mengamati saja tapi lama-kelamaan saya jadi tahu banyak hal tentang kupu-kupu mulai dari ciri-cirinya, nama spesies yang beragam, interaksinya di alam dan bahkan dengan teknik konservasi pun kita bisa mengundang kupu-kupu ke pekarangan rumah”, ujar Ari sapaan akrab pria asal Kendari ini.

Miletus boisduvali

Selain itu KRB saya pilih karena disana terdapat banyak sekali spesies tumbuhan baik dari Indonesia maupun luar negeri, sehingga pemikiran saya untuk memilih lokasi dengan potensi tumbuhan yang banyak bisa menjadi referensi kupu-kupu untuk datang mencari pakan”, tambah Ari.

Secara umum hampir semua jenis kupu-kupu memanfaatkan tumbuhan pada tahap larva dan kupu-kupu dan keanekaragaman tumbuhan pakan mempengaruhi keberagaman jenis kupu-kupu. Terdapat hubungan yang erat antara kupu-kupu dan tumbuhan untuk pakan larva yang dikenal sebagai tanaman inang (hostplant).

Ari melakukan penelitian dalam waktu kurang lebih 6 bulan mulai dari musim hujan, peralihan dan musim gugur tanaman. Metode yang digunakannya adalah metode pollard transect yaitu metode inventarisasi dengan menarik satu jalur transek yang dibagi menjadi beberapa plot sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Selain itu juga menggunakan metode trapping untuk menangkap dan mengidentifikasi kupu-kupu, sedangkan untuk pengumpulan data tumbuhan pakan digunakan metode ekspolarasi.

Ari menggunakan 10 lokasi dengan karakteristik tumbuhan dan lingkungan berbeda yaitu Taman Tanaman Buah, Taman Teijsmann, Taman Bostin, Taman Mexico, Taman Tanaman Berkayu, Taman Astrid, Taman Leuwilogok, Taman Akuatik, Taman Garuda dan Taman Hester.

Taman Teijsmann Kebun Raya Bogor

Melalui penelitiannya, Ari dapat mengidentifikasi sebanyak 1718 individu kupu-kupu dari 78 spesies yang berbeda dan ditemukan pada taman koleksi. Jenis kupu-kupu tersebut terbagi ke dalam lima kelompok famili yaitu Pieridae, Papilionidae, Nymphalidae, Lycanidae dan Hesperiidae.

Junonia hedonia
Hypolimnas bolina

Ari mengatakan dalam melakukan penelitiannya ia mengalami beberapa kendala. “Kalau kendalanya karena KRB kan sarana wisata jadi selalu banyak pengunjung. Jadi ketika penelitian dan identifikasi kupu-kupu yang sudah ditangkap, seringkali kupu-kupunya kabur kalau ada pengunjung yang lewat. Selain itu juga kurangnya sumberdaya jadi kendala dalam penelitian ini, sumberdaya manusia sangat dibutuhkan dalam penelitian ini juga perlu orang yang memang ahli di bidangnya seperti untuk keperluan identifikasi tumbuhan dan survey lokasi secara keseluruhan”, kata Ari.

Kondisi lingkungan berpengaruh terhadap keragaman jenis kupu-kupu di KRB, seperti sumber air, suhu dan kelembaban udara. Terkait dengan jenis tumbuhan pakan kupu-kupu yang ditemukan terdiri dari Asystacia gangetica, Tottea tomentosa, Aristolochia tagala dan jenis tumbuhan lain yang berbunga.

Melalui penelitian yang dilakukannya, Ari berharap dapat memberikan data terbaru bagi pengelola Kebun Raya Bogor dan semua pihak yang ingin belajar tentang kupu-kupu, khususnya untuk pengunjung yang datang ke KRB. Selain itu ia berharap adanya penelitian lebih lanjut mengenai kupu-kupu yang ada di KRB. “Harapannya semoga KRB dapat membuat sarana wisata edukasi untuk kupu-kupu”, pungkasnya. (ira)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here