Home Perkebunan KEHATI Kembangkan Budidaya Sagu Untuk Kedaulatan Pangan Indonesia

KEHATI Kembangkan Budidaya Sagu Untuk Kedaulatan Pangan Indonesia

Budidaya Sagu di Papua Barat

Agrozine.id – Yayasan KEHATI menyebutkan bahwa tepung yang menjadi makanan pokok di Indonesia timur ini cukup potensial sebagai sumber karbohidrat. Maka dari itu, pengembangan budidaya sagu di Indonesia Timur.

Riki Frindos menjelaskan, sejarah Indonesia sudah menyebut sumber pangan lokal Indonesia begitu beragam, salah satunya yaitu tepun yang mirips dengan tapioka.

“Dengan kecocokan ekologis, dan fungsi tumbuhan yang begitu banyak di Indonesia timur, maka tanaman ini sangatlah potensial sebagai sumber karbohidrat untuk kedaulatan pangan Indonesia, sekaligus pengganti terigu”, ujar Riki.

Selain sebagai sumber pangan manusia, bahan makanan ini juga dapat dijadikan sebagai sumber pakan ternak, sumber bahan pangan industri, dan sumber energi. Sebagai sumber bahan pangan industri, sari pati nya dapat menjadi bahan baku roti, mie, kue, dan sirup. Sari pati tanaman ini juga digunakan dalam industri obat-obatan, kosmetik, kertas, etanol, dan tekstil. Sementara itu, bioethanol yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bahan bakar pengganti premium.

Fakta lain mengapa budidaya sagu sangatlah potensial karena menurut catatan dari Flach di tahun 2007, total luas tanaman yang memiliki nama latin Metroxylon spp di Indonesia dapat mencapai 1.250.000 hektare (ha) atau 51.3 persen luasan hutan sagu dunia.

Selain untuk budidaya, produktivitas tanaman ini tergolong tinggi bila dibandingkan dengan sumber pangan lain. Tercatat bahwa potensi produktivitasnya sebelum tahun 2000 pernah mencapai 20-40 ton per hektar per tahun.

Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan beras (5,2 toh per hektar per tahun) dan jagung (8,2 ton per hektar per tahun) serta ubi kayu (6,75 ton per hektar per tahun). Di Indonesia, daerah yang memiliki kebuan besar berisi tanaman ini adalah; Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Barat (Mentawai), dan Riau.

 

Masyarakat Papua Melakukan Budidaya Sagu

Dilansir dari siaran pers Yayasan KEHATI (13/12), Di sangihe, selain penanaman, beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu pendampingan kelompok perempuan dalam pengolahan, dan penyediaan alat dan rumah produksi ketika mandiri ataupun kelompok sebelum melakukan budidaya. Kelompok Perempuan Karatung Lestari memproduksi olahan berupa mie, dan makaroni dari mesin yang didapat dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Sangihe.

Baca Juga : Ini Alasan Mengapa Harga Monstrea Mahal

Kemudian, untuk pengembangan budidaya hasil tanaman ini di Pulau Salawati Papua Barat, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pemetaan hutan/ dusun sagu Waimici yang terletak di kampung Waimici, Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat.

Dari kegiatan tersebut berhasil teridentifikasi luasan hutan sagu yaitu sekitar 52,3 ha, artinya luasan tersebut memiliki potensi budidaya produksi sekitar 352 ton pati sagu basah atau sekitar 176 ton ketika kering.

Baca Juga : Mengenal Panganan Lokal Pengganti Nasi

Selain budidaya sagu, Yayasan KEHATI juga melakukan pendampingan kelompok perempuan melalui pengolahan dan pemasaran. Berdasarkan kesepakatan, olahan tepung juga didorong untuk menjadi kue bangket dan sago chococips untuk dipasarkan. (ran)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here