Agrozine – Keledai atau dalam bahasa inggris disebut donkey adalah salah satu hewan liar dari keluarga kuda yang dijinakkan manusia untuk membantu aktivitas manusia. Hewan tangguh ini dijadikan sebagai hewan pengangkut barang, penarik kereta, pembajak ladang, penghasil susu, penjaga ternak, dan hewan terapi.
Di dalam keluarga mamalia menyerupai kuda atau disebut Equidae, tiga spesies keledai masuk dalam subgenus Asinus. Spesies ini terdiri dari keledai liar afrika (Equus africanus), kiang atau keledai liar tibet (Equus kiang), dan onager atau keledai liar asia (Equus hemionus).
Keledai domestik yang banyak dimanfaatkan manusia merupakan keturunan Keledai liar Afrika (Equus africanus) dan telah digunakan sebagai hewan pekerja selama setidaknya 5000 tahun.
Keledai pertama kali didomestikasi sekitar 3000 SM, diperkirakan di wilayah Mesir atau Mesopotamia, dan kini telah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun angka spesies domestik meningkat, tetapi keledai liar Afrika tergolong dalam spesies yang terancam punah. Sebagai hewan pekerja dan rekan manusia, keledai telah bekerja dengan manusia selama ribuan tahun.
Keledai merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara di peternakan. Ada delapan jenis keledai peliharaan yang berbeda. Rata-rata keledai peliharaan sedikit lebih kecil daripada keledai liar. Biasanya, berat keledai peliharaan sekitar 180 hingga 225 kg dengan panjang sekitar 92 hingga 123 cm. Keledai liar rata-rata memiliki tinggi bahu 125 cm dan berat sekitar 250 kg. Sementara itu, keledai domestik punya ukuran yang lebih bervariasi tergantung rasnya.
Miniature donkey, sebagai ras keledai termungil, punya ukuran yang lebih kecil dari keledai domestik pada umumnya. Sementara ras mammoth stock atau The American Mammoth Jackstock bisa punya ukuran tinggi 143 cm dan berat 430 kg. Keledai domestik sengaja dikembangbiakkan sesuai dengan kebutuhan manusia. Miniature donkey yang imut cocok dijadikan hewan peliharaan, sementara mammoth stock yang bertubuh besar dan kuat cocok dijadikan hewan pekerja.
Keledai memiliki telinga yang lebih besar daripada kuda. Telinga yang besar membantu keledai untuk mendengar satu sama lain dari jarak jauh. Telinga besar ini juga membantu mereka menurunkan temperatur tubuh. Permukaan tubuh yang lebih lebar bantu keledai mengeluarkan panas tubuh lebih cepat di lingkungan panas dan kering.
Keledai merupakan hewan sosial. Di habitat aslinya, keledai hidup dalam kawanan dengan ikatan seumur hidup. Hubungan sosial antar keledai bergantung pada kemampuan masing-masing untuk memilih pasangannya menggunakan isyarat bawaan pada diri mereka sendiri.
Keledai memiliki suara unik Suara ‘hee-haw’ yang disebut bray. Keledai meringkik sebagai cara berkomunikasi dengan keledai lain, untuk menyuarakan perasaan kesepian, tidak nyaman, atau tertekan. Hewan ini juga meringkik ketika lapar atau memperingatkan keledai lain akan adanya bahaya. Keledai jantan meringkik lebih sering daripada betina. Keledai meringkik keras di tengah luasnya gurun untuk menjaga kontak dengan keledai lain.
Keledai bersifat teritorial dan agresif terhadap predator yang mengancam. Peternak domba di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia menggunakan hewan ini sebagai hewan penjaga.
Keledai bisa dikawinkan dengan kuda. Anak kuda betina dan keledai jantan disebut “bagal”, sedangkan anak keledai betina dan kuda jantan disebut “nagil”. Bagal lebih umum dijumpai dan digunakan sebagai alat transportasi.
Keledai yang terlihat lugu ini bisa menjadi hewan terapi kesehatan dan pelepas stres. Di Kota Newyork, dapat taman keledai yang didatangi orang-orang untuk menghilangkan stres dan menghibur hati dengan beraktivitas bersama keledai. Di tempat lain, seorang gadis kecil bernama Amber Austwick yang tadinya bisu akhirnya bisa berbicara setelah melewati hari-harinya bersama seekor keledai bernama Shock. (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:
