Agrozine.id – Budidaya bawang merah. Menurut penelitian BPTP Kalbar (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat), budidaya bawang merah di lahan gambut ternyata memberikan hasil produksi yang tinggi. Setelah dilakukan pengkajian di beberapa daerah, hasil produksi bawang merah mencapai 12-14 ton per hektare yang setara dengan produksi lahan konvensional. Namun, pengembangan komoditas bawang merah di tingkat petani relatif minim dan belum banyak dilakukan. Pengetahuan petani masih terbatas sehingga menggantungkan ketersediaan bawang merah dari pulau Jawa.
Lahan gambut tersebar luas di Kalimantan. Komoditi yang didatangkan dari luar pulau pun tergolong mahal dan terbatas. Untuk itu, para petani harus bisa mengoptimalkan lahan untuk budidaya. Berikut ini panduan pemanfaatan lahan gambut Kalimantan untuk budidaya bawang merah.
- Waktu Tanam
Untuk budidaya bawang merah di lahan gambut, awal musim kemarau menjadi waktu yang ideal. Penanaman baiknya dilakukan ketika cuaca cerah dan sedang tidak berkabut karena dapat merugikan petani bawang merah. Cuaca berkabut juga akan meningkatkan kelembaban dan mengundang timbulnya cendawan. Pada lahan gambut, buatlah sistem pengelolaan irigasi dan drainase yang baik sehingga tanaman tidak mengalami kekeringan.
- Pemilihan Bibit
Agar pertumbuhan bawang merah di lahan gambut optimal, pilihlah bibit bawang merah yang berkualitas. Pastikan bibit dalam kondisi sehat, dengan bentuk umbi seragam, dan tidak ada luka pada kulitnya. Simpanlah umbi bawang merah selama 2-3 bulan dan pastikan jika dibelah terdapat tunas berwarna hijau semu atau kuning. Jika memiliki kriteria tersebut, maka masa simpan bibit bawang merah telah cukup dan siap digunakan.
- Pengolahan Lahan
Pemanfaatan lahan gambut di Kalimantan ataupun wilayah lain harus dioptimalkan dengan pengolahan. Gemburkan tanah dengan cara digali sedalam 20 hingga 30 cm menggunakan cangkul, dan diamkan selama 1 minggu. Kemudian, kamu dapat membuat bedengan dengan ukuran lebar 100-150 cm, tinggi 20-40 cm dan panjang yang bisa disesuaikan dengan kondisi lahan. Pastikan kamu juga membuat jarak antar bedengan sebesar 40-50 cm untuk mempermudah sistem drainase tanaman. Haluskan dan ratakan tanah pada bedengan sebelum digunakan.
- Penanaman
Waktu terbaik untuk menanam budidaya bawang merah yakni di pagi atau sore hari saat cahaya matahari tidak terlalu terik. Untuk jarak tanam bawang merah di lahan gambut disesuaikan dengan jenis varietas serta musim tanamnya. Pada musim kemarau, kamu bisa menggunakan jarak tanam antar bibit 15 x 15 cm atau 20 x 15 cm. Sedangkan saat musim penghujan, kamu bisa menanam bibit bawang merah dengan jarak tanam 20 x 10 cm atau 25 x 10 cm. Cara menanam bibit bawang merah yaitu dengan membenamkan ¾ bagian umbi di lahan gambut. Pastikan ujung umbi tidak tertutup dengan tanah. Jika bibit bawang merah yang digunakan belum disimpan hingga 2 bulan lebih, potonglah 1/3 bagian ujung umbinya dan biarkan kering semalaman. Setelah itu, umbi bawang merah siap ditanam.
- Penyiraman dan Penyiangan
Lakukan penyiraman bibit bawang merah dengan frekuensi 1 kali sehari pada pagi atau sore hari. Setelah berusia 21-35 hari, kamu dapat mengurangi frekuensi penyiraman bibit bawang merah menjadi 2-3 kali per minggu. Pada fase pembentukan umbi yaitu setelah 36-50 hari ditanam, tanaman bawang merah sangat memerlukan air untuk itu siramlah 1 kali sehari. Kemudian, pada fase pematangan umbi berusia 51-60 hari, tanaman bawang merah cukup disiram 2-3 kali per minggu.
Lakukan penyiangan dengan cara mencabut rumput liar atau gulma yang dapat menghambat pertumbuhan bawang merah di lahan gambut. Penyiangan cukup dilakukan 2 kali saat tanaman berusia 15-20 hari dan usia 35-40 hari. Bila serangan gulma tinggi, kamu dapat langsung memberantasnya dengan hati-hati supaya tidak merusak akar tanaman bawang merah.
- Pemupukan
Pemberian pupuk pada waku budidaya bawang merah dilakukan 3 kali dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pemupukan dasar: Saat mengolah tanah gambut, campurkan pupuk dolomit atau kapur pertanian sebanyak 1,5-2 ton/ha, pupuk kandang 6-8 ton/ha, pupuk NPK 200 kg/ha,serta pupuk NPK TSP/SP-36 sebanyak 150 kg/ha.
- Pemupukan susulan 1: Lakukan saat tanaman bawang berusia 20 hari setelah proses penyiangan. Gunakan campuran pupuk NPK 200 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.
- Pemupukan susulan 2: Saat tanaman berusia 40 hari setelah tanam, berikan campuran pupuk NPK 100 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam budidaya bawang merah di lahan gambut, serangan hama dan penyakit tanaman tidak dapat terhindar. Gunakan feromon seks perangkap untuk 40 buah per hektar untuk menanggulangi serangan hama ulat, atau dapat pula menyemprot insektisida berbahan aktif klorfirifos. Untuk menanggulangi penyakit layu fusarium, bakarlah tanaman dan semprotkan fungisida berbahan aktif Difolatan 4F pada tanaman sehat. Pada masa awal penanaman, kamu cukup melakukan penyemprotan fungisida atau insektisida dengan frekuensi 7 hari sekali.
Nah, itulah langkah budidaya bawang merah yang dapat diterapkan di lahan gambut Kalimantan dan wilayah lainnya. Pemanenan bawang merah dapat dilakukan setelah berusia 55-65 hari setelah tanam dengan ciri warna daun menguning, leher batang rebah, dan tercium aroma khas bawang. (rin)