Home Pertanian Manfaat dan Cara Budidaya Bawang Putih

Manfaat dan Cara Budidaya Bawang Putih

cara budidaya bawang putih

Agrozine.id – Bawang putih (Allium sativum) merupakan komoditas sayuran yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Kebutuhan bawang putih di Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itulah, peluang usaha budidaya bawang putih masih sangat terbuka lebar. Budidaya bawang putih secara umum dapat dilakukan oleh siapa saja. Akan tetapi bagi kamu yang masih pemula tentu belum tahu banyak tentang cara budidaya bawang putih secara benar. Dengan mengetahi cara budidaya yang benar, maka kamu dapat memaksimalkan produksi bawang putih.

Manfaat Bawang Putih

Sebelum mengetahui cara budidaya bawang putih, perlu diketahui dahulu manfaat bawang putih bukan sekadar penyedap alami dalam masakan, tetapi juga berkhasiat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit berkat kandungan senyawa aktif alisin dalam umbinya.

Keampuhan bawang putih untuk mengobati berbagai penyakit sudah diketahui sejak berabad-abad silam. Disebutkan bahwa bawang putih manjur untuk mengatasi infeksi parasit, kanker, tumor, lepra, gangguan pencernaan, sebagai desinfektan pembersih luka, antikolesterol, dan memperlancar sirkulasi darah.

Kandungan nutrisinya pun terbilang lengkap untuk mencukupi kebutuhan harian tubuh dan bisa dijadikan sebagai antibiotik alami. Tak hanya itu, bawang putih juga terkenal sebagai pengendali hama dan penyakit tanaman yang andal.

Baca juga: Teknologi Ultra Fine Buble IPB University Kembalikan Kejayaan Bawang Putih

Syarat Tumbuh Bawah Putih

Bawang putih dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat, bergantung pada varietas yang digunakan. Daerah penyebaran bawang putih di Indonesia meliputi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur.

Tanaman bawang putih tumbuh sangat baik di daerah beriklim subtropis dengan sinar matahari sepanjang hari selama 17 jam pada musim panas. Selain itu, jenis tanahnya bertekstur sedang, drainase baik, dan pH antara 5,6—6,8. Bawang putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki suhu dingin, kurang dari 25 °C, dan ketinggian lahan di atas 900 mdpl.

Suhu dingin, sinar matahari banyak, kelembapan rendah, dan air tanah berlimpah menjadi faktor penting dalam menghasilkan bawang putih berumbi besar.

Cara Budidaya Bawang Putih

Buat kamu yang tertarik budidaya bawang putih, ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

  1. Persiapan Benih

Perbanyakan tanaman bawang putih umumnya dilakukan secara vegetatif, yaitu menggunakan umbi. Kriteria umbi yang baik untuk benih yaitu

  • Berasal dari tanaman yang berumur tua, sekitar 100—120 hari dan termasuk varietas unggul
  • Telah mengalamai masa simpan selama 5—8 bulan
  • Kulit umbi mengilap dan bebas dari hama maupun penyakit
  • Penggunaan benih yang baik penting untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman dan hasil optimal.

Dalam budidaya bawang putih, yang digunakan sebagai benih adalah siungnya, yang dilepas dari umbinya. Pelepasan siung dari umbi dilakukan dengan hati-hati agar siung tidak rusak atau luka. Benih bawang putih yang baik memenuhi kriteria berikut:

  • Benih bernas, bagian pangkal batang padat (berisi penuh dan keras)
  • Siung berpenampilan licin dan tegar, tidak kisut
  • Tunas terlihat segar bila siung dipatahkan
  • Berat siung sekitar 1,5—3 g dan bentuk normal
  • Bebas hama dan penyakit
  • Benih telah melewati masa dormansi
  • Belum keluar tunas berwarna hijau dari ujung suing

 

  1. Persiapan Lahan

Bawang putih memiliki perakaran serabut yang dangkal sehingga lahan untuk penanaman harus diolah sempurna agar dapat mendukung perkembangan akar.

  • Tanah dibajak minimal 21 hari sebelum masa tanam, selanjutnya dihaluskan dan diratakan
  • Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, gulma, semak, maupun batu/kerikil
  • Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100—150 cm dan tinggi (dalam) 20—30 cm. Sementara panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan
  • Di antara bedengan dibuat parit selebar 30—40 cm untuk keperluan
  • Berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos 10 ton/ha.
  • Setelah itu, tambahkan pupuk SP36 dengan dosis 375 kg/ha. Pupuk disebar merata di atas bedengan kemudian dicampurkan dengan tanah lapisan atas.

 

  1. Penanaman
  • Penanaman benih bawang putih dilakukan dengan cara menancapkan siung dan harus tertimbun tanah 3—4 cm, siung ditanam sebanyak satu siung tiap lubang
  • Siung ditanam secara tegak dalam tanah. Penanaman yang terlalu dalam akan menyebabkan pertumbuhan terhambat, sedangkan penanaman dangkal menyebabkan tanaman mudah rebah setelah tumbuh
  • Waktu tanam yang paling cocok ialah akhir musim hujan (akhir April atau awal Mei), saat hujan mulai berkurang dan matahari cerah.

 

  1. Pemeliharaan
  • Pemulsaan dilakukan sebelum atau setelah benih ditanam di bedengan, bergantung pada jenis mulsa yang digunakan.
  • Penyiraman yang cukup dilakukan 2—3 hari sekali pada awal pertumbuhan. Sementara pada fase pembentukan tunas sampai pembentukan umbi, penyiraman dilakukan 7—15 hari sekali. Pada fase penuaan umbi, penyiraman dihentikan maksimal 10 hari menjelang panen. Penyiraman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara leb dan cara siram.
  • Pemupukan susulan dilakukan sebanyak 4 kali, yakni saat tanaman berumur 21, 35, 49, dan 63 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan setiap kali pemupukan adalah 286 kg ZA/ha dan 50 kg KCl/ha. Pemberian pupuk dengan cara ditabur di sela-sela barisan tanaman.
  • Pengendalian gulma lanjutan dilakukan pada tanaman berumur 25—30 hari setelah tanam.
  • Jangan lupa lakukan juga pencegahan dan pengendalian serangan hama dan penyakit.

 

  1. Pemanenan dan Pasca Panen

Umur panen bawang putih berkisar antara 3,5—4 bulan, bergantung pada varietas, iklim, lingkungan tumbuh, kesuburan tanah, dan teknik budidaya. Berikut ini tanda-tanda tanaman siap dipanen:

  • Daun-daunnya mulai menguning dan mengering 50—60% dari jumlah populasi tanaman
  • Pangkal batang tampak melemas dan tanaman rebah untuk yang softneck
  • Umbinya mulai menyembul ke permukaan tanah, berukuran maksimal, dan keras.

Sebaiknya panen dilakukan saat cuaca cerah. Cara panen bawang putih sangat mudah, yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman bersama umbinya.

Setelah panen, umbi bawang putih segera dilakukan curing (pelayuan) dengan cara dijemur dibawah sinar matahri, pengasapan, maupun pengeringan mekanis agar tidak mudah terserang penyakit. Curing dilakukan sampai batang, umbi, dan akarnya menjadi kering.

Selanjutnya, lakukan sortasi dengan cara mengelompokkan umbi-umbi bawang putih berdasarkan ukuran dan mutunya. Lalu, simpan bawang putih di gudang dengan sirkulasi udara yang baik.

Baca juga: Kementan Targetkan Swasembada Bawang Putih 2024 Melalui Perluasan Lahan

Prospek pengembangan bawang putih di tanah air sangat besar karena saat ini permintaan bawang putih masih jauh lebih besar dibandingkan dengan produksi nasional. Untuk memenuhi kebutuhan nasional, Indonesia masih sangat bergantung pada impor bawang putih. Hampir 95% kebutuhan nasional dipenuhi dari impor, sebagian besar dari Cina, Taiwan, dan India.

Nah, setelah mengetahui manfaat dan cara budidaya bawang putih, akan semakin banyak yang membudidayakannya. Sehingga, kebutuhan bawang putih dalam negeri bisa terpenuhi. (ran)

 

Tonton video menarik berikut ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here