Agrozine – Tanduk pada hewan memiliki berbagai kegunaan, antara lain untuk pertahanan diri melawan predator dan pesaing, untuk menarik perhatian pasangan, untuk menunjukkan status sosial hewan jantan, untuk membantu mencari makan, atau untuk membangun sarang. Namun, keberadaan tanduk ini bisa berefek negatif terutama untuk hewan ternak.
Oleh karena itu, terdapat peraturan terkait pemotongan tanduk ternak betina. Dalam peraturan standar nasional, ternak betina tidak boleh bertanduk. Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemotongan Tanduk Ternak Ruminansia Besar.
Tujuan pemotongan tanduk pada ternak betina:
- Meningkatkan keamanan bagi peternak dan pekerja di peternakan.
- Mencegah terjadinya kecelakaan pada ternak.
- Meningkatkan produktivitas ternak.
- Mempermudah proses pemeliharaan ternak.
Syarat ternak betina yang boleh dipotong tanduknya:
- Ternak betina yang sehat dan tidak sedang bunting.
- Umur ternak betina minimal 1 tahun.
- Tanduk ternak betina tidak mengalami kelainan.
Metode pemotongan tanduk:
- Pemotongan tanduk harus dilakukan oleh dokter hewan atau petugas yang terlatih.
- Alat yang digunakan untuk memotong tanduk harus tajam dan steril.
- Luka bekas potongan tanduk harus diobati dengan obat antiseptik.
Ternak betina yang tidak boleh dipotong tanduknya:
- Ternak betina yang sedang bunting.
- Ternak betina yang sedang sakit.
- Ternak betina yang memiliki kelainan pada tanduknya.
Bagi peternak yang melanggar peraturan tersebut akan dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis, denda, dan/atau pencabutan izin usaha peternakan.
Selain tujuan pemotongan tanduk seperti yang telah disebutkan, pemotongan tersebut bermanfaat untuk:
- Mencegah terjadinya gangguan yang menyebabkan ternak menjadi tidak nyaman karena pertumbuhan tanduk yang abnormal.
- Mencegah saling menyeruduk di dalam kandang.
- Mencegah timbulnya perlukaan pada bagian yang tertusuk.
- Mencegah mata tertusuk tanduk.
- Mencegah memar pada tubuh hewan ternak akibat tertanduk ternak lain.
- Menghemat banyak ruang di truk pengangkut ternak.
- Sapi yang sudah dipotong tanduknya cenderung lebih jinak sehingga memudahkan peternak untuk menanganinya.
Pemotongan tanduk pada hewan ternak menggunakan alat solder pada usia ternak 3 sampai 6 bulan. Tanduk yang lebih panjang bisa menggunakan gunting potong. Tanduk hewan dewasa bisa menggunakan gergaji. Pemotongan yang menggunakan solder itu harus maksimal panasnya sehingga untuk pemotongannya bisa maksimal sampai ke saraf-saraf tanduknya. Ternaknya diikat kepalanya supaya tidak memberontak. Setelah ternak diikat dengan benar, berikan obat seperti sulpidon untuk mengurangi rasa sakit, setelah itu baru dilakukan pemotongan tanduk dengan solder dengan cara diputar-putar dan ditekan pada tanduknya sampai terlepas. Setelah terlepas, baru disemprotkan obat antiseptik untuk mencegah infeksi kuman. (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: