Agrozine – Namanya menyeramkan, namun alpukat ini justru menjadi primadona di antara banyak jenis alpukat. Alpukat yang bernama latin Persea Americana termasuk jenis alpukat unggulan. Ukurannya besar lebih besar dari pada varietas lainnya, dari segi rasa juga tidak diragukan lagi karena alpukat ini memiliki rasa yang khas dan manis. Selain itu, daging buahnya tebal dan padat, teksturnya pun lembut. Kulit buahnya hijau tua mengkilap, cukup kuat menahan hama ulat buah. Tanaman alpukat alligator ini tergolong genjah karena sering berbuah sepanjang tahun dan tidak mengenal musim.
Alpukat alligator berasal dari Meksiko dan dijuluki juga “Giant Avocado” karena buahnya yang besar. Bentuk buahnya unik, bagian pangkal berukuran lebih kecil, sedangkan bagian bawah bulat memanjang dan membesar, seperti alligator (buaya).
Bentuk pohonnya seperti kubah, daunnya panjang (lonjong) dan tersusun seperti pilin. Panjang buahnya sekitar 70-80 cm dengan berat 700 gr-1,13 kg per buah. Bunga alpukat keluar pada ujung cabang atau ranting dalam tangkai panjang. Daging buahnya berwarna kuning mentega.
Alpukat aligator toleran terhadap iklim kering sehingga masih dapat tumbuh baik dengan curah hujan kurang. Sifat tanah yang dibutuhkan adalah gembur dengan sistem perairan yang baik. Jenis ini tahan terhadap cuaca dingin hingga -7 derajat Celcius. Namun, angka optimal antara 12,8 – 28,3 derajat Celcius.
Alpukat alligator bisa dikembangbiakkan dengan teknik sambung pucuk atau sambung celah. Model perbanyakan ini memiliki persentase keberhasilan sekitar 80 persen. Syarat keberhasilan proses ini terletak pada kelembapan udara dan cahaya. Saat melakukan proses ini, tidak boleh langsung terjemur matahari secara penuh, harus berada di bawah naungan.
Tahapan sambung pucuk adalah batang bawah minimal berumur 1,5-2,5 bulan, lalu potong batang bawah setinggi 15 cm dari pangkal batang. Tepat di tengah bekas potongan, belah dengan pisau menjadi 2 bagian sama besarnya sepanjang sekitar 3 cm. Lalu potong pucuk entres sepanjang 10 cm, buang seluruh daunnya, kemudian sayat miring bagian pangkal pada kedua sisinya sehingga membentuk taji (huruf ”V”).
Pucuk entres dipilih yang ukurannya sama atau sedikit lebih kecil dari batang bawah. Entres diambil dari cabang muda dengan ciri warna hijau.
Selanjutnya, sisipkan pucuk entres pada celah batang bawah dan bagian sambungan tersebut diikat tali plastik kemudian tutup dengan kantong plastik bening. Tunggu 2-3 minggu setelah penyambungan, apabila entres keluar daun baru, berarti penyambungan berhasil. Tutupan plastik dapat dibuka. Namun, tali pengikat sambungan masih tetap dibiarkan sampai pertumbuhan bibit kuat, sekitar 2-3 bulan.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum penanaman adalah membersihkan tanah dari gulma atau rumput liar lain. Lalu gemburkan tanah dan buat lubang seukuran pohon.
Pada tanah yang sudah digali, berikan kapur dolomit ke lubang tanam untuk menyeimbangkan pH tanah dan biarkan beberapa hari sampai meresap. Sedangkan tanah di atas campurkan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan seimbang. Jika kapur sudah meresap, letakkan bibit yang telah diseleksi tepat di tengah lubang dengan posisi tegak. Lalu timbun dan padatkan. Siram secukupnya hingga tanah basah.
Jika ditanam dalam pot, gunakan pot dengan diameter lebih besar dari 60 cm. Media tanam yang digunakan yaitu tanah humus atau tanah kompos. Intensitas penyiraman satu kali dalam sehari. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali menggunakan pupuk NPK Daun. Masa berbuah alpukat ini sekitar 3-5 tahun.
Demikian informasi mengenai tanaman buah alpukat alligator. Semoga bermanfaat dan memotivasi kamu untuk ikut serta melestarikan tanamah buah ini. (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: