Home Hortikultura Mengenal Alpukat Cengkho, Varietas Juara dari Pandeglang

Mengenal Alpukat Cengkho, Varietas Juara dari Pandeglang

Alpukat Cengkho (Sumber foto: https://www.facebook.com/bptpbanten)

Agrozine.id – Buah alpukat merupakan salah satu buah favorit banyak orang karena tekstur daging buahnya yang lembut dan rasanya yang nikmat. Tahukah kamu, di Kota Pandeglang Provinsi Banten, Indonesia, ada alpukat unik nan unggul yang bernama alpukat cengkho.

Seperti yang diwartakan dalam channel Youtube TV Tani, alpukat ini berasal dari pohon indukan yang berusia 40 tahun lebih di Kampung Ciekek Kelurahan Karaton, dekat rumah Engkoh Akuang pemilik yang merupakan seorang keturunan Tionghoa di Pandeglang. Dari pohon indukan inilah Andri Priana, ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S Geohara), mengembangkan sumber genetik lokal sebagai tanaman unggulan yang sekarang bernama alpukat cengkho.

Andri Priana mengatakan, alpukat ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain mempunyai kulit buah yang tebal sehingga lebih tahan terhadap lalat buah. Selain itu, alpukat  ini berbuah sepanjang tahun dan berubah warna pada saat matang. Jadi, seperti layaknya pisang, dari hijau ke kuning,alpukat ini berubah dari hijau ke merah.

Banyak orang yang menanamnya di  Jawa Tengah dan Jawa Timur bertestimoni bahwa alpukat cengkho ini mempunyai rasa duren, sedangkan di wilayah Sunda, alpukat ini rasanya seperti buah salam.

Andri telah mengembangkan alpukat ini dengan metode grafting dan okulasi. Metode ini dapat memunculkan sifat yang diinginkan, seperti buah yang besar atau manis dengan varietas yang berbeda. Perbanyakan tanaman dengan metode sambung pucuk yang bijinya berasal dari biji-biji alpukat yang diambil di pasar, lalu setelah tumbuh disambung dengan alpukat cengkho.

Hingga saat ini Andri masih terus mengembangkan dan membudidayakan bibit alpukat cengkho yang dijual dengan harga yang bervariasi. Harga alpukat cengkho ini dimulai dari Rp 150.000 untuk luar kota kabupaten Pandeglang, tetapi untuk di wilayah Pandeglang dijual Rp100.000 satu batang di atas 40 cm, tetapi rata-rata kita kirim 60 cm ke atas. Untuk yang di atas 1 m harganya berbeda, mulai dari Rp600.000 sampai dengan Rp800.000.

Alpukat cengkho pernah memenangkan kompetisi lomba buah unggul dalam Festival Bunga dan Buah Nusantara yang diselenggarakan IPB pada tahun 2019, dan telah didaftarkan ke pusat perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian Kementerian Pertanian untuk mendapatkan nama varietas cengkho pada tahun 2020, dan masih menunggu sertifikat izin edar agar cengkho bisa dibudidayakan secara masif dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Andri berharap pemerintah mendukung kekayaan dan keunggulan komunitas hortikultura berbasis lokalitas dengan pendampingan dan kemudahan perizinan, terutama alpukat cengkho yang semakin digemari.

Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Majasari mengatakan akan terus mendampingi binaannya, seperti P4S Geohara yang semakin berkembang. Ke depannya, Balai Penyuluhan Pertanian akan berusaha mendampingi dan terus mendukung inovasi dan pengembangan alpukat cengkho yang sedang diusahakan di P4S Geohara yang ada di Kecamatan Majasari.

Dari 3.000 bibit alpukat yang ditanam, pada tahun pertama masa panen sudah berhasil menghasilkan 50 kilogram buah. Meskipun jumlahnya terbilang kecil pada awalnya, tetapi dalam tiga tahapan panen pertama, satu kilogram buah alpukat ini dapat dijual dengan harga Rp 75 ribu.

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here