Home Perikanan Mengenal Ikan Bandeng, Banyak Duri Tapi Diminati

Mengenal Ikan Bandeng, Banyak Duri Tapi Diminati

seafdec.org.ph

Agrozine.id – Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Indonesia dan Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae. Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut milkfish.

Ikan bandeng hidup di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadang kala ke danau-danau berair asin. Bandeng akan kembali ke laut ketika sudah dewasa dan bisa berkembang biak. Mereka cenderung berkelompok di sekitar pesisir dan pulau yang memiliki terumbu karang. Ikan ini umumnya memakan alga dan invertebrata kecil.

Bandeng dapat tumbuh hingga 1,80 m, tetapi paling sering tidak lebih dari 1 m. Beratnya dapat mencapai sekitar 14 kg dan usianya bisa mencapai 15 tahun. Ikan ini memiliki tubuh yang memanjang dan hampir padat, dengan penampilan yang umumnya simetris dan ramping, satu sirip punggung, sirip dada berbentuk falcate, dan sirip ekor bercabang yang cukup besar. Kepala relatif kecil terhadap tubuh. Mulutnya kecil dan tidak bergigi. Tubuhnya berwarna hijau zaitun dengan sisi keperakan.

Budidaya bandeng pertama kali terjadi sekitar 1.800 tahun yang lalu di Filipina dan menyebar ke Indonesia, Taiwan, dan ke Pasifik.  Budidaya bandeng tradisional mengandalkan tambak restocking dengan mengumpulkan benih liar. Hal ini menyebabkan berbagai variasi kualitas dan kuantitas antar musim dan daerah.

Ikan muda yang disebut nener dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja sehingga tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25–30 cm), bandeng dijual dalam keadaan segar atau sudah dibekukan.

Bandeng mencapai kematangan seksual saat bobotnya mencapai 1,5 kg, yang memakan waktu 5 tahun di keramba jaring apung, tetapi 8 sampai 10 tahun di kolam dan tangki. Saat bobotnya mencapai 6 kg (delapan tahun), 3-4 juta telur diproduksi di setiap siklus perkembangbiakannya.

Bandeng disukai karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin), dan tidak mudah hancur jika dimasak. Bandeng bisa diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap. Bandeng termasuk ikan kelas menengah ke atas. Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, hidangan bandeng menjadi bagian tradisi wajib bagi warga Tionghoa asli Jakarta dan sekitarnya. Namun, ada dua hal yang kurang disukai orang dari ikan bandeng, yaitu dagingnya berduri dan kadang-kadang berbau lumpur/tanah. Duri bandeng sebenarnya adalah tulang. Duri ini mengganggu kenikmatan dalam memakan dagingnya. Gangguan ini dapat diatasi dengan penggunaan panci bertekanan tinggi (presto atau autoklaf) dalam waktu tertentu sehingga duri ini menjadi lunak dan mudah hancur saat dikunyah.

Bau lumpur banyak dijumpai pada ikan bandeng yang diambil dari tambak. Bandeng yang dipelihara di karamba jarang yang berbau lumpur. Penyebab bau lumpur pada bandeng adalah bakteri Cyanobacteria, terutama dari genus OscillatoriaSymloca, dan Lyngbia, yang menghasilkan geosmin. Jika ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah. Bau lumpur dapat diatasi dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas geosmin sebelum dijual atau dikonsumsi.

Ikan bandeng memiliki kandungan nutrisi yang dipercaya memberi manfaat pada kesehatan tubuh. Dalam 100 gram ikan bandeng, mengandung berbagai zat gizi sebagai berikut:

  • Protein: 20 gram
  • Vitamin A: 45 mcg
  • Vitamin B1(thiamin): 0,05 mg
  • Vitamin B2(Riboflavin): 0,10 mg
  • Vitamin B3(Niacin): 6 mg
  • Kalsium: 20 mg
  • Fosfor: 150 mg
  • Zat besi: 2 mg
  • Natrium: 67 mg
  • Zinc: 0,9 mg
  • Kalium: 271,1 mg
  • Lemak: 4,8 gram

Berdasarkan kandungan gizinya, ikan bandeng berpotensi memberikan khasiat bagi tubuh, antara lain mencegah peradangan pada tubuh, menyehatkan kulit, meningkatkan kesehatan mata, membantu meningkatkan kolesterol baik, dan menjaga tekanan darah tetap stabil. (das)

Yuk, tonton video menarik ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here