Home Peternakan Mengenal  Itik Alabio dan Tips Budidayanya

Mengenal  Itik Alabio dan Tips Budidayanya

thehappychickencoop.com

Agrozine Itik atau bebek alabio adalah unggas dwiguna karena bebek ini merupakan jenis unggas pedaging dan juga unggas petelur. Itik ini selain produksi telur tahunannya tinggi, juga memiliki pertumbuhan bobot badan yang cukup baik dengan pemeliharaan intensif. Itik ini jika dipelihara di habitat asalnya mampu menghasilkan telur yang lebih banyak dibanding dengan ayam kampung atau bebek atau itik pada umumnya.

Itik alabio adalah itik yang berasal dari persilangan itik Kalimantan – Indonesia dengan itik peking (itik pedaging). Nama itik ini diambil dari sebuah nama daerah di Kalimantan Selatan, yaitu Alabio, tepatnya berada di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Nama ini diberikan oleh drh. Saleh Puspo, seorang ilmuan yang banyak melakukan penelitian tentang itik ini.

Itik ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh itik lainnya, yakni postur tubuhnya ramping seperti botol. Bobot badan dewasa antara 1,59-1,72 kg. Itik alabio jantan memiliki warna bulu cokelat totol-totol hitam atau putih pada bagian kepala atas, cokelat abu-abu muda pada bagian punggung, ekor warna hitam melengkung ke atas, dada berwarna cokelat putih keabuan, sayap berwarna cokelat kerlip perak hijau kebiruan.

Itik alabio betina biasanya memiliki bulu hitam-putih pada bagian atas, cokelat keabuan pada bagian punggung, dada, dan sayap dengan ekor lurus ke belakang. Warna ceker dan paruh kuning gading tua, sementara warna kerabang telurnya hijau kebiruan.

Budidaya itik ini cukup mudah. Berikut ini tips budidaya itik alabio:

Pemilihan Lokasi 

  • Letak lokasi sebaiknya jauh dari keramaian atau pemukiman penduduk.
  • Mudah diakses dan dilewati alat transportasi dari dan ke lokasi pemasaran,
  • Kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak.
  • Lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

Sarana dan Peralatan 

  • Buat kandang menyesuaikan jumlah itik yang akan diternakkan. Luas kandang 48 m2 dapat menampung 400 ekor itik alabio petelur.
  • Sediakan tempat pakan yang cukup pada kandang agar itik bisa leluasa menikmati pakan yang diberika
  • Buat tempat bertelur yang terbuat dari kayu yang berbentuk kotak dan diisi dengan ampas pad
  • Bibit itikdapat diperoleh dengan cara pemesanan langsung di tempat peternakan itik Alabio. Perbandingan itik jantan dan betina adalah 1 : 10.

Pemilihan Bibit Itik

Untuk mendapatkan itik alabio unggul yang bisa bertelur dengan baik dan lebih banyak, ada beberapa ciri yang bisa diamati, yaitu.

  • Bentuk badan dan fisik itik terlihat ramping dengan leher dan kepala yang relatif kecil, serta matanya terlihat bersinar.
  • Sayap  yang terdapat di kedua sisi rapi dan rapat. Bagian ekornya terlihat bersih, halus, tersusun baik,dan tidak kusam.
  • Kakinya terlihat kokoh untuk menopang tubuhnya.

Pemeliharaan dan Pembesaran

  • Pada masa pembesaran sampai umur 6 bulan, anakan itik alabio hanya diberi makan pakan buatan/voer. Pakan harus selalu tersedia setiap saat dalam kandang dan tidak boleh sampai kosong.
  • Setelah anakan berumur lebih dari 6 bulan, ganti pakan dengan dedak yang dicampur dengan sagu dengan perbandingan 1:1.
  • Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari, yaitu masing-masing pukul 7,11, 14, dan 17.
  • Jumlah kebutuhan pakan ternak dalam sehari untuk 100 ekor itik adalah sebanyak 7 kg dedak dan 7 kg sagu.
  • Setidaknya seminggu sekali, itik alabio dilepaskan dari kandang agar dapat memakan rerumputan yang bisa menambah daya tahan tubuh dari itik alabio sendiri.

Panen dan Masa Produktif 

Itik alabio mulai bertelur setelah berumur 6 bulan. Panen telur dapat dilakukan setiap hari. Dalam jangka waktu setahun telur yang dapat dihasilkan di 214 butir/ekor sampai 250 butir/ekornya. Masa produktif itik ini bisa sampai 3 tahun.  Masa bertelur itik ini terbagi manjadi 3 tahap, yaitu :

  • Masa bertelur pertama tersebut selama 9 bulan, dilanjutkan dengan masa non produktif 3 bulan.
  • Masa bertelur kedua selama 7 bulan, dilanjutkan dengan masa non produktif 3 bulan.
  • Masa bertelur ketiga selama 5 bulan, dan setelah itu itik alabio tidak produktif lagi.

Itik yang tidak produktif lagi diberi makan dengan intensitas yang tinggi sampai gemuk. Setelah gemuk, dijual dan hasil dari penjualan tersebut digunakan untuk membeli bibit (anakan) itik alabio kembali. Untuk tipe pedaging dengan pemeliharaan menggunakan pakan buatan dalam waktu 6 bulan bisa mencapai bobot 1,60 untuk betina dan jantannya bisa mencapai bobot 1,75 kg/ekornya.

Penanganan Hama dan Penyakit

Secara garis besar penyakit itik ini dikelompokkan dalam dua hal yaitu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme serta penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat. Untuk mencegah hal tersebut perlu dilaksanakan sanitasi kandang yang baik. Untuk pengobatan penyakit disesuaikan dengan penyakit yang menyerang sesuai anjuran dokter hewan.

Demikian informasi tentang itik alabio dan tips budidayanya. Semoga bermanfaat, selamat beternak, dan semoga sukses. (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here