Agrozine.id – Pada artikel kali ini kita akan mengenal sosok Naufal Afif Muhammad, Ketua Umum BEM Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Pria yang memiliki hobi membaca dan berolahraga ini mengaku pada awalnya tidak terlalu tertarik dengan dunia politik, seperti kebanyakan orang terutama ketua-ketua BEM. Namun, semenjak masuk kuliah dan berorganisasi ia menyadari bahwa mengetahui politik itu penting.
“Karena saya kan tinggal di Jogja yang mana tidak terdapat pemilihan gubernur hanya walikota saja, dan tidak terlalu ramai juga sehingga tidak tersentuh hal-hal seperti itu. jadi lebih banyak belajarnya sih sejak masuk kuliah sampai sekarang ini. Bukan berarti orang yang tidak suka politik itu harus buta politik. Menurut saya pengetahuan tentang politik itu perlu bagi semua kalangan bahkan kalau bisa sedini mungkin,” jelas pria asal Pandean, Umbulharjo, Yogyakarta ini.
Hal-hal baru seperti itulah yang membuat Naufal terus ingin belajar dan mencobanya. Termasuk juga salah satu alasannya menjadi ketua BEM FTP.
Naufal mengatakan motivasinya menjadi ketua BEM FTP ialah ia ingin merubah sesuatu yang ia rasa perlu diperbaiki, sesuai dengan nama kabinetnya Asa Karya, artinya ia ingin memupuk semua keinginan dan harapan yang ada di FTP khususnya untuk dirumuskan menjadi sebuah rumusan untuk BEM yang lebih baik di tahun kepengurusannya dan seterusnya.
Adapun visinya dalam menjalankan tugas sebagai ketua BEM FTP ini ada tiga yakni kekeluargaan, kebermanfaatan, dan kolaboratif. Kemudian, untuk misinya yaitu dengan memperat internalnya, bagaimana ia bisa menghimpun teman-teman BEM secra luas, bagaimana bisa menghargai sebuah pendapat, sehingga semua merasa bagian dari keluarga BEM FTP. Selanjutnya yaitu dengan dilandasi pada proker maupun kegiatan, memahami manfaatnya ditujukan untuk siapa. Lalu yang terakhir menurut Naufal, di masa sekarang ini yang lebih maju bukan saatnya untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat tetapi untuk menujukkan mampu berkolaborasi dengan apa maupun siapa tanpa harus menjatuhkan satu sama lain.
Terkait dengan program-program kerja selama kepengurusannya yaitu di Kabinet Asa Karya, Naufal mengungkapkan ada beberapa proker yang sengaja ia undur untuk tahun depan karena adanya pandemi ini.
Ia bersama dengan rekannya sepakat untuk mengundur program kerja yang harusnya selesai pada bulan Desember diundur hingga periode berikutnya namun tetap nantinya dibawah tanggungjawab Naufal, karena ia ingin menjaga esensi dari program itu sendiri. Ia ingin memberikan nilai atau value yang tersampaikan kepada teman-teman, valuenya tidak berkurang. Sehingga ia tidak memaksakan semua proker dilaksanakan secara online.
“Contohnya saja ada proker namanya live in atau pengabdian yang rencananya diadakan di Desa Klepu, Kulonprogo, dekat waduk sermo. Meskipun bisa diinovasikan dalam membantu masyarakat tetapi ia merasa esensi dari program itu sendiri kurang dapat dirasakan oleh mahasiswa,” ujarnya.
Setelah menjabat menjadi ketua BEM FTP selama kurang lebih 9 bulan, Naufal mengaku banyak sekali hal baik yang ia dapatkan. Diantaranya yaitu ia jadi lebih bisa mengatur waktu, kemudian tahu bagaimana berbicara dengan orang lain secara baik dan benar, serta tahu cara menyelesaikan konflik.
Selain itu, ia Naufal mengatakan juga lebih bisa mengatur dan melihat bagaimana cara menyatukan orang-orang, memaklumi, dan berkompromi jika ada suatu masalah. Sehingga ia dapat menghargai pendapat.
Harapan Naufal Afif Muhammad kedepannya akan terus selalu belajar, dan ia berpesan “Jangan takut untuk berubah dan jangan takut untuk merubah yang dirasa kurang tepat pada masanya, jangan pernah matikan kreativitas siapapun karena kita tidak pernah tahu hasilnya akan seperti apa,” pungkasnya. (ran)