Agrozine.id – Sektor akuakultur menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO) adalah salah satu sektor yang memiliki pertumbuhan tercepat dibandingkan dengan sektor penghasil pangan yang lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, mulai ramai diperbincangkan perusahan-perusahan rintisan di bidang akuakultur yang terus berinovasi mengembangkan produk dengan memanfaatkan teknologi. Salah satunya yaitu startup Aruna. Pada kesempatan kali ini, kita akan lebih mengenal startup Aruna yang merupakan sebuah platform perdagangan ikan.
Aruna didirikan oleh Farid Naufal Aslam bersama teman-temannya yaitu Indraka Fadhillah dan Utari Octavianty pada tahun 2016 lalu. Aruna merupakan sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan. Perusahaan ini membawa misi menciptakan ekosistem perdagangan ikan dan hasil laut yang berkelanjutan dan adil bagi para pelaku yang terlibat didalamnya seperti Nelayan dan Pembeli.
Tujuan dibentuknya Aruna ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan penggunaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, meingkatka taraf hidup masyarakat, dan juga untuk menjaga keberlanjutan ekosistem kelautan.
Saat ini , Aruna telah bekerja sama dengan lebih dari 5.300 mitra nelayan di Indonesia. Layanan Aruna tersebar di 24 lokasi pesisir Indonesia yang ada di 15 titik provinsi. Adapun provinsi-provinsi yang sudah dijangkau di antaranya Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Barat, dan Aceh.
Dikutip dari Liputan6.com (31/08/2020), Farid Naufal selaku CEO dan Co-Founder Aruna, menyatakan Aruna tidak memilih Jawa sebagai wilayah operasional karena sudah banyak pabrik dan akses pasar yang mudah dibandingkan daerah-daerah lain, khususnya wilayah 3T.
Untuk membuat proses penjualan komoditas perikanan lebih mudah di daerah-daerah, Aruna mempekerjakan tenaga anak muda atau yang disebut sebagai local heroes. Saat ini, sudah terdapat 20 local heroes.
Alur jual-beli produk perikanan di dilakukan dengan bantuan local heroes tersebut. Jadi, pembeli atau pabrik biasa akan melakukan pre-order terlebih dahulu melalui aplikasi atau situs web Aruna. Lalu, pesanan akan diteruskan ke local heroes, untuk nanti mereka menentukan permintaan yang bisa dipenuhi dan memproses kontrak digitalnya. Local heroes kemudian akan meneruskan pesanan kepada nelayan. Setelah itu, mitra logistik akan mengambil pesanan, dan dikirim ke gudang-gudang pembeli. Sebagian besar pengiriman dilakukan melalui udara.
Tak hanya membantu menyalurkan hasil tangkapan nelayan, Aruna juga memberikan bantuan. Salah satunya dengan merencanakan bantuan para nelayan agar bisa mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank BUMN.
Aruna menyalurkan lebih dari 10 jenis produk perikanan dan hasil laut nelayan ke pasar ekspor di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Utara, dan Timur Tengah, serta pasar domestik. (ran)