Home Pertanian Mengenal Tanaman Koro Pedang dan Cara Budidayanya

Mengenal Tanaman Koro Pedang dan Cara Budidayanya

Tanaman Koro Pedang dan Cara Budidayanya

Agrozine.id – Tanaman Koro Pedang adalah salah satu jenis tanaman dari suku kacang-kacangan. Tanaman ini memiliki nama latin Canavalia ensiformis memiliki ciri-ciri bunga berwarna merah muda, ungu muda dan putih. Polong Koro Pedang cukup panjang dan bisa mencapai hingga 30-40 cm.

Tanaman ini memiliki biji yang memiliki selimut yang sangat tebal dan kuat. Koro Pedang akan tumbuh dengan baik jika mendapat cahaya matahari, nutrisi dan air yang cukup. Mari mengenal lebih jauh tentang tanaman Koro Pedang dan cara budidayanya.

Tanaman ini sering dijadikan sebagai pengganti kacang kedelai karena memiliki sifat dan kandungan nutrisi yang mirip, sehingga tanaman ini sering dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tempe, tahu dan kecap serta susu nabati.

Tanaman Koro Pedang dan Cara Budidayanya
Tanaman Koro pedang (Canavalia ensiformis)
Baca Juga : Cara Budidaya Eceng Gondok

Koro Pedang bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan/Tengah dan tumbuh subur di daerah tropis. Koro Pedang memiliki sebutan berbeda-beda di berbagai daerah di Indonesia seperti Koro Bedog, Kacang Mekah, Koro Bendo, Koro Pedang, Krandang (Jawa Tengah) dan Koang (Jawa Barat).

Cara Budidaya Tanaman Koro Pedang

Meski sudah dikenal oleh masyarakat secara luas, namun budidaya Koro Pedang belum banyak dilakukan. Oleh karena itu kali ini akan dibahas mengenai tanaman Koro Pedang dan cara budidayanya seperti berikut ini:

1. Syarat Tumbuh

Sebelum melakukan budidaya Koro Pedang, yang pertama harus diketahui adalah syarat tumbuh tanaman ini. Koro Pedang tumbuh dengan baik di dataran rendah mulai dari 40-1800 mdpl. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik di daerah tropis yang lembab dan dapat bertahan pada musim hujan berkisar 700-4000 mm/tahun.

2. Pemilihan Benih

Agar tumbuh dengan baik, tentu harus memperhatikan pemilihan benih saat akan membudidayakan Koro Pedang. Benih yang baik bisa didapat dari polong yang sudah kering.

3. Persiapan Lahan

Selanjutnya adalah persiapan lahan. Lahan yang baik akan mempengaruhi produktivitas koro pedang dan sebaiknya pilihlah lahan yang memiliki drainase yang baik dan gembur. Sebelum ditanami sebaiknya tanah yang sudah digemburkan dibiarkan selama satu minggu. Buatlah bedengan dengan panjang sekitar 3 meter dan lebar 120 cm dengan saluran drainase selebar 40 cm.

4. Penanaman

Penanaman Koro Pedang dilakukan dengan menggunakan tugal dengan kedalaman sekitar 5 cm. Isilah setiap lubang dengan satu biji Koro Pedang setelah itu tutup lubang dengan tanah tipis dan siram bagian atasnya.

5. Perawatan

Perawatan koro pedang terdiri dari pemupukan dan pemangkasan. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik setelah tanaman berusia sekitar 10 hari. Pastikan bagian tanaman seperti daun, tangkai dan batang mendapat pupuk secara merata.

Sedangkan pemangkasan dilakukan jika ketika tanaman sudah berumur 1 atau 2 bulan sejak tanam. Pemangkasan dilakukan pada tunas yang sudah tidak produktif yang ditandai dengan tanaman menjadi kerdil dan tidak berbunga.

6. Panen

Koro Pedang dapat dipanen setelah berumur 4-6 bulan yang ditandai dengan polongnya berubah warna menjadi kecoklatan. Setelah dipanen, polong tersebut dijemur selama 2-3 hari untuk mengeluarkan bijinya dan siap untuk diolah lebih lanjut.

Baca Juga : Cara Budidaya Aglaonema

Demikian informasi mengenal tanaman Koro Pedang dan cara budidayanya. Jika kamu tertarik untuk mencoba budidaya tanaman ini, keuntungan yang didapatkan cukup menjanjikan mengingat tanaman ini bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. (ira)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here