Agrozine.id – Zukini atau zucchini lebih dikenal sebagai timun Jepang oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Warna kulit zukini bervariasi, ada yang hijau muda, hijau, hingga kekuningan. Meskipun bentuknya hampir sama seperti timun biasa, namun buahnya memiliki ciri khas yang mudah dikenali.
Zukini biasanya dijumpai dalam masakan Eropa dan juga banyak digunakan sebagai bahan acar atau asinan. Di Indonesia pun banyak yang menyukai zukini. Timun ini memiliki rasa yang relatif lebih manis dan renyah dibanding timun biasa. Selain itu, teksturnya lebih lembut dan memiliki penampilan yang eksotis.
Zukini mengandung vitamin dan nutrisi yang cukup tinggi. Timun ini memiliki sejumlah antioksidan, antara lain zeaxhantin dan lutein. Mengkonsumsi zukini secara rutin dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, jantung, kulit, tulang, dan rambut.
Meskipun zukini yang berasal dari Eropa, tetapi dapat dibudidayakan dengan mudah di Indonesia. Bagi kamu yang ingin praktik budidaya zukini, langsung saja ikuti panduannya berikut ini.
PERSIAPAN BENIH
Pilih benih zukini yang berkualitas. Anda bisa mendapatkan benihnya di toko pertanian atau dari pembudidaya zukini yang tanamannya subur dan buahnya bagus. Rendam benih dengan air secukupnya selama 2 jam. Pilih benih-benih yang tenggelam untuk disemaikan.
PENYEMAIAN BENIH
Persiapkan media untuk menyemai berupa campuran tanah dan arang sekam padi, lalu masukkan ke polybag atau bak persemaian. Letakkan benih zukini di atas media semai, lalu tutup dengan media semai. Siram media semai hingga lembap. Letakan polybag di tempat yang tidak terkena hujan, namun cukup mendapatkan sinar matahari. Bibit siap dipindahkan ke media tanam setelah berumur sekitar 10 hari setelah semai atau setelah bibit memiliki 2-4 daun sempurna.
PERSIAPAN MEDIA TANAM
Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah subur, sekam padi, pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 2:1:1. Masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag berukuran 20 cm × 30 cm.
Tambahkan pupuk NPK dan SP36 dengan dosis masing-masing pupuk 1 sendok makan per polybag. Campurkan pupuk tersebut dengan media tanam bagian atas secara merata.
Diamkan media tanam dalam polybag selama 2 minggu sebelum dilakukan penanaman. Selama media didiamkan, lakukan penyiraman agar media tetap dalam keadaan lembap.
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
Gemburkan permukaan media tanam dalam polybag tersebut sambil membersihkan gulma yang tumbuh selama proses pendiaman. Kemudian, buat lubang tanam tepat ditengah polybag sedalam 10-15 cm.
Angkat bibit dari persemaian dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran. Lakukan penyiraman untuk memudahkan dalam pencabutan bibit. Agar lebih aman, bibit dicongkel dengan mengikutsertakan sedikit media tanamnya.
Tanam bibit pada lubang tanam yang telah dibuat, padatkan media tanam agar bibit tidak mudah goyah, lalu siram air secukupnya. Tempatkan tanaman di tempat yang terkena cahaya matahari.
Jika tidak ada hujan, siram tanaman setiap sore hari. Agar tanaman lebih subur, berikan pupuk setiap 14 hari sekali. Pangkas daun-daun yang sudah tua agar tanaman tidak terlalu rimbun.
PANEN
Zukini dapat dipanen pada usia sekitar 45 hari setelah tanam. Cara panennya, yaitu potong buah dari tangkai, lalu simpan hasil panen di tempat yang sejuk untuk menjaga kesegarannya.
Demikian cara budidaya zukini, selamat mencoba dan semoga sukses! (das)
(Sumber Foto: growjoy.com)
(content partnership IG @amani.jungle, tiktok amani.jungle)
Tonton video menarik ini: