Home Biodiversitas Peneliti LIPI Temukan Penampakan Udang Purba di Gua

Peneliti LIPI Temukan Penampakan Udang Purba di Gua

udang purba

Agrozine.id – Pernahkah kamu melihat penampakan udang purba? Ternyata, biota akuatik dari kelompok isopoda ini mempunyai nenek moyang yang masih ada sampai sekarang. Udang purba (Stenasellus sp) hidup di karst yang memiliki gua, habitatnya tersebar di wilayah Asia Barat hingga Eropa.  Kawasan karst adalah terumbu karang yang telah melalui proses geologi selama jutaan tahun yang menyebabkan terangkat ke permukaan.

“Tetapi, khusus di Indonesia belum pernah ditemukan di luar gua, spesies ini hanya ada di air perkolasi yang benar-benar tawar. Hal ini sangat menarik, karena aslinya, Stenasellus sp merupakan biota laut,” terang Cahyo Rahmadi, Peneliti Zoologi LIPI.

Baca juga: Mengenal Soa Layar, Reptil Purba dari Timur Indonesia

Cahyo adalah orang yang pertama menemukan spesies udang purba di Jawa Barat, tepatnya di Karst Klapanunggal Bogor (Gua Cikarae), yang kemudian dinamakan Stenasellus javanicus, bersama tim susur gua Lawalata IPB pada 2004. Setelah itu, ditemukan juga di kawasan Karst Ciampea Bogor, Karst Bojanglopang Sukabumi, tepatnya di Gua Buni Ayu, Gua Ta’l, Gunung Walat serta Gunung Cibodas, dan di Tasikmalaya, tepatnya di Gua Sarongge Jompong.

Melihat tempat hidupnya, ternyata ekosistem gua sangatlah sensitif dan memiliki kerentanan tinggi yang bergantung pada ekosistem di permukaanya. Kehidupan diekosistem gua juga ekstrim, dilihat dari lingkungannya yang tidak tepapar sinar matahari dan minimnta sumber makanan yang menyebabkan hanya spesies tertentu yang mampu hidup. Alasan itulah yang membuat spesises yang hidup di gua terbilang unik dan langka dengan tingkat endemitas yang tinggi.

Pada tahun 2018, Cahyo bersama tim ISS, Mahasiswa dan instansi peminat llingkungan melakukan pengamatan untuk mengamati Stenasellus sp selama satu tahun di Gua Cikarae. Hasil pengamatan tersebut menyebutkan bahwa di setiap titik penemuan hanya ada 5 sampai 7 individu saja, dan jumlah total yang ada tidak pernah lebih dari 60 individu.

Baca juga: Hiu Megalodon, Predator Terbesar yang Sudah Punah

Selain di wilayah Jawa, habitat Stenasellus sp juga ditemukan di pulau Kalimatan, yaitu Pegunungan Muller, dan di pulau Sumatera yaitu Karst Lhoknga Aceh Besar, Karst Ngalau Indah Payakumbuh, Karst Bukit Bulan Jambi, dan Gua Putri Padang Bindu.

Habitatnya kini mulai terancam, karena kegiatan manusia yang menjadikan gua sebagai tempat wisata, dan susur gua. Kurangnya tutpan hutan di sekitar ekssistem karst atau gua, serta polusi air juga menjadi penyebab terancamnya habitat Stenasellus sp. (ran)

 

Tonton video menarik ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here