Agrozine.id – Semakin menyusutnya lahan sawah produktif dan distribusi pupuk bersubsidi dari pemerintah menjadi tantangan dalam peningkatan produksi padi. Sehingga salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan penggunaan Padi Tipe Baru (PTB) yang merupakan padi unggul dimana arsitektur tanamannya dimodifikasi. Salah satu varietas PTB yang telah dilepas adalah varietas padi IPB 3S. Namun padi unggul ini juga mengalami berbagai kendala akibat penundaan pemupukan. Apa yang menjadi pengaruh penundaan waktu pemupukan terhadap produksi dan mutu benih padi ini?
Pengaplikasian pupuk yang tidak tepat waktu menjadi faktor penunda keberhasilan budidaya padi yang mengakibatkan produktivitas padi menurun. Pengaplikasian pupuk yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan padi adalah dua kali selama satu siklus yaitu pada saat tanam dan awal berbunga.
Varietas padi IPB 3S adalah hasil persilangan antara galur unggul l IPB6-d-10s 1-1-1 sebagai induk betina dan padi Fatmawati sebagai induk jantan. Padi ini memiliki sifat batang tanaman yang tegak umur mencapai kurang lebih 122 hari, anakan produktif berjumlah 7-11 batanga dan potensi hasil mencapai 11,2 ton per hektar. Keunggulan varietasi padi IPB 3S ini diantaranya adalah tahan terhadap tungro, tahan terhadap penyakit blas ras 033 dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III.
Baca Juga: Teknologi RAISA, Upaya Pemanfaatan Lahan Marginal untuk Tingkatkan Produktivitas Padi
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Tisngatul Aliyah dari Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University menyatakan bahwa tinggi tanaman merupakan salah satu faktor vegetatif tanaman yang pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara seperti unsur N, P, K dan unsur hara lainnya dalam jumlah cukup dan seimbang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kandungn unsur hara dalam pertanaman sudah cukup tinggi sehingga meskipun dilakukan penundaan waktu pemupukan tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan produksi pada IPB 3S.
Baca Juga: Pengaruh Dosis Biopestisida Nabati dan Komposisi Media Tanam Terhadap Produktivitas Tomat
Pada beberapa penelitian lainnya juga menyatakan bahwa pengaplikasian pupuk NPK 2 kali (setelah tanam dan awal berbunga) dan pengaplikasian pupuk NPK 3 kali (setelah tana, awal berbunga dan berbunga penuh) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi secara fisik. Namun pengaruh penundaan waktu pemupukan terhadap produksi dan mutu benih padi ini berdampak pada mutu fisik dan fisiologi benih. Penundaan waktu pemupukan pada fase generatif berpengaruh terhadap peningkatan indeks vigor dan bobot kering kecambah normal. Sedangkan penundaan pemupukan pada fase vegetatif dan generatif sekaligus dapat menurunkan bobot 1000 butir benih. (ira)
Tonton video menarik ini: