Home Pertanian Penguatan Stok Pupuk Non Subsidi untuk Hadapi Musim Tanam

Penguatan Stok Pupuk Non Subsidi untuk Hadapi Musim Tanam

Stok Pupuk Non Subsidi

Agrozine.id – Menghadapi awal musim tanam tahun ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk non subisidi di kios-kios. Gusrizal, selaku Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia menyebutkan bahwa pihaknya telah memerintahkan untuk menambah terutama di daerah yang memiliki serapan kebutuhan pupuk yang tinggi dengan tujuan untuk mengakomodir kebutuhan petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK.

“Karena permintaan jauh lebih tinggi daripada alokasi, dan karena adanya mekanisme yang mungkin belum bisa diikuti sejumlah petani, pasti ada keterbatasan dalam hal pemenuhan pupuk non subsidi. Kami berharap melalui pengenalan ini petani tetap bisa memenuhi kebutuhannya”, jelas Gusrizal.

Stok Pupuk Non Subsidi di Lini Gudang Kabupaten

Data yang didapat dari BPS menunjukkan bahwa sekitar 6,5 juta petani yang belum tergabung dalam kelompok tani dan tidak terdaftar di dalam e-RDKK. “Maka sesuai dengan Permentan No.49, kami hanya bisa melayani mereka yang terdaftar dan mengikuti mekanisme yang berlaku”, kata Gusrizal.

Untuk diketahui, stok pupuk nasional yang tidak subsidi saat ini di lini III atau di gudang kabupaten mencapai 184.594 ton. “Kami upayakan agar sebaran ketersediaan pupuk non subsidi ini bisa merata. Saat ini stok terbanyak ada di daerah yang memang kebutuhannya sanga tinggi, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan”, jelasnya.

Dijelaskan oleh Gusrizal, untuk saat ini pemenuhan kebutuhan pupuk ke sektor tanaman pangan masih menjadi prioritas perusahaan Pupuk Indonesia saat ini. Dan dijelaskannya juga stok pupuk non subsidi Pupuk Indonesia Grup di lini I atau gudang produsen masih sangat memadai, namun perlu dilakukan pendorongan terhadap distributor agar bisa segera sampai ke level kabupaten di kios-kios.

Baca Juga: Kenalkan Program UPPO, Saatnya Petani Merdeka dari 
Ketergantungan Pupuk Kimia

“Harus diakui bahwa pupuk non subsidi harganya memang jauh lebih tinggi, namun petani bisa mempunyai pilihan yang lebih beragam untuk jenis tanaman dan kondisi lahannya”, jelas Gusrizal.

Pupuk subsidi dengan pupuk non subsidi memang memiliki komposisi yang beragam. Jika dilihat dari segi kualitasnya, pupuk ini sama, namun formulanya berbeda. Contoh untuk pupuk jenis NPK, terdiri dari banyak pilihan sehingga bisa lebih sesuai dengan kebutuhan tanaman dan produktivitas bisa lebih meningkat.

“Oleh karena itu, Pupuk Indonesia Grup juga gencar memperkenalkan produk-produk non subsidi ini kepada petani melalui berbagai program, mulai dari One Day Promo, program Agro Solution dan program Customer Centric”, jelas Gusrizal.

Mengacu pada Permentan No. 49 Tahun 2020, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang telah bergabung dalam kelompok tani, mendaftar dalam e-RDKK dan di daerah tertentu memiliki kartu tani. Dosis yang bisa ditebus oleh petani pun telah ditentukan oleh alokasi dan rekomendasi dari Dinas Pertanian.

Baca Juga: Bahaya! Ketahui perbedaan pupuk asli dan palsu dari pabrik yang 
laris di pasaran

Salah satu upaya mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah memperkenalkan program Agro Solution di sejumlah daerah seperti Jember, Banyuwangi, Lombok, Gorontalo dan Bangka Belitung. Selain itu adanya program pendampingan petani ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya beli dan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas pertanian dengan mengandalkan produk pupuk non subsidi.

Maka dari itu, dalam menghadapi awal musim tanam tahun ini, penguatan stok pupuk non subsidi ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas petani. (ira)

 

Tonton video menarik ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here