Agrozine – Ralco, perusahaan Agribisnis yang berkantor pusat di Marshall, Minnesota tengah mengembangkan produksi udang. Kantor Ralco berjarak 1.700 mil dari laut dan merupakan perusahan keluarga turun-temurun yang tengah dikelola generasi ketiganya. Guna membudidayakan dan memasarkan udang, Ralco membuat sebuah perusahaan agribisnis bernama Trū Shrimp. Teknologi produksi udang dilakukan dalam ruangan tepatnya di Universitas Texas A&M.
Trū Shrimp merenovasi bangunan eks-sekolah di Balaton, Minnesota sebagai lokasi kegiatan perusahaan. Brian Knochenmus, President Ralco dan Chairman of The Board Trū Shrimp mengatakan, membudidayakan udang di tempat yang tertutup dan terisolasi. Harapannya, Trū Shrimp dapat membangun jaringan kerjasama dengan 10 pelabuhan untuk produksi udang. Dari masing-masing pelabuhan akan didapatkan jutaan pon udang per tahunnya dan lebih dari 100 orang akan direkrut.
Pelabuhan yang berlokasi di Luverne, Minnesota terpilih sebagai lokasi pertama kegiatan Trū Shrimp. Ralco memegang mayoritas kepemilikan Trū Shrimp. Adapun 19 stakeholder lainnya termasuk Schwan’s Co. yang juga berkantor pusat di Marshall, Minnesota. Trū Shrimp memiliki visi untuk merevolusi produksi udang. “Teknologi dan proses revolusioner kami dapat menghasilkan udang yang berkelanjutan dan dapat diprediksi, tanpa penggunaan antibiotik,” sebagaimana tertulis di website perusahaan.
Ralco didirikan sejak 48 tahun lalu. Menurut Brand Manager Trū Shrimp, Jamie Brink-Thordson, ini merupakan langkah pertama Ralco dalam produksi makanan. Saat ini perusahaan agribisnis Trū Shrimp tengah melakukan penelitian terkait produksi udang dan menguji berbagai formulasi pakan. Perusahaan juga telah mempelajari bagaimana pengaruh pakan untuk memastikan air dalam tangki udang tetap bersih. “Kualitas air berperan penting,” ujar Jamie.
Jamie menambahkan, pasar untuk udang segar telah tersedia di Amerika Serikat dengan permintaan yang jauh melebihi pasokan yang diproduksi dalam negeri. “Kami tengah berdiskusi dengan sejumlah ritel dan perusahaan jasa makanan. Kami menerima sambutan baik dari mereka. Kami tidak perlu mencari calon mitra jauh-jauh,” jelasnya.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang melakukan pendataan terhadap produksi seafood, Amerika Serikat mengimpor seafood sebanyak 664.109 metrik ton pada tahun 2017. Jumlah impor tersebut meningkat 10 persen dari sebelumnya pada tahun 2016 yakni sebesar 603.525 metrik ton. Menurut NOAA, India dan Indonesia merupakan negara eksportir udang terbesar ke Amerika Serikat.
Hampir 90% seafood yang dikonsumsi di Amerika Serikat merupakan produk impor, dan setengahnya berasal dari produksi akuakultur. Menurut NOAA, Amerika Serikat merupakan produsen kecil produk akuakultur, namun unggul sebagai pengimpor produk ikan dan perikanan secara global. “Trū Shrimp ingin mengisi kesenjangan antara produksi udang domestik dan konsumsinya di Amerika Serikat,” ujar Jamie.
Ketertarikan Ralco pada produksi udang bermula sejak tahun 2008, saat Brian Knochenmus dan ayahnya Jon mengunjungi lokasi budidaya udang outdoor di Ekuador. Brian mengatakan, pakan aditif Ralco terbukti efektif dalam mengatasi masalah produksi udang di lokasi tersebut. Ayah dan anak itu menyadari bahwa budidaya udang diluar ruangan sulit dikelola untuk tingkat efisiensi, kualitas, dan keamanannya.
“Kami berdiri di sebuah tanggul, diantara dua kolam. Saat itu saya berpikir, pasti ada cara yang lebih baik untuk membudidayakannya,” ujar Brian. Ketika kembali ke Minnesota, Brian mulai mempelajari proses produksi udang dan menemukan sistem produksi dalam ruangan yang telah dikembangkan oleh Addison Lawrence di fasilitas Port Universitas Texas A&M Arkansas, Texas.
“Kami berdiskusi dengan Lawrence selama 7 jam. Ia ingin mengetahui lebih lanjut produksi babi, unggas, produk susu, dan produksi daging. Dan kami ingin mengetahui lebih lanjut tentang produksi udang,” jelasnya. Pada saat itu, Universitas Texas A&M hampir mengajukan hak paten untuk sistem produksi udang Tidal Basin. Brian menambahkan, pihak Universitas sebelumnya telah melisensikan teknologinya ke perusahaan lain.
Tetapi perusahaan tersebut tidak berbuat banyak untuk memajukan sistem produksi. Ralco kemudian dianugrahi lisensi eksklusif untuk pasar domestik Amerika Serikat pada tahun 2014. Perusahaan ini telah memenuhi semua kriteria lisensi dan menyempurnakan sistem produksi. “Sejak menerapkan teknologi ini di Balaton, kami telah mengembangkan inovasi baru yang sangat penting,” Menjaga kualitas air dalam tangki menjadi inovasi perusahaan yang dapat mengurangi masalah lingkungan.
Cuaca dingin Minnesota tidak menjadi halangan produksi udang dalam ruangan. “Kami memiliki keuntungan strategis karena lokasi yang jauh dari laut,” ujar Brian. Kualitas produk tidak menjadi kekhawatiran karena penyakit yang tersebar dari air laut. “Produsen yang baik dapat memelihara ternaknya dengan baik. Kami dapat merawat udang lebih baik disini dibandingkan dengan budidaya di laut,” ujar Brian.
Pada bulan Januari 2019, Trū Shrimp telah menyelesaikan renovasi Innovation Center dan Laboraturium yang terletak di gedung eks-sekolah, yang dulunya merupakan sekolah Jon dan Brian Knochenmus di Balaton. Proyek renovasi ini memungkinkan perusahaan agribisnis Trū Shrimp meningkatkan penerapan teknologi dengan membesarkan lebar tangki produksi tempat udang dibudidayakan.
Perusahaan agribisnis Trū Shrimp juga bekerjasama dengan perusahaan produsen mesin untuk meningkatkan penggunaan peralatan yang lebih efisien untuk memisahkan kepala dan cangkang dari udang segar. “Udang akan segera diproses setelah keluar dari sistem tidal basin dengan penanganan khusus,” kata Brian. Balaton Bay Reef Training and Engineering Center telah ditetapkan sebagai lokasi penelitian dan pusat training bagi karyawan sejak tahun 2018.
“Tempat ini menyediakan fasilitas dimana kita bisa menguji proses produksi udang. Udang sangat sensitif, penanganan secara hati-hati menjadi proses penting,” ujar Brand Manager Jamie dalam tur fasilitas Balaton Bay Reef Training and Engineering Center. Saat ini, udang telah diproduksi dalam skala kecil di lokasi tersebut. Ia menambahkan, pengembangan teknologi yang telah diterapkan di Balaton Bay Reef Training and Engineering Center akan mengurangi biaya pembangunan pelabuhan.
Pada November 2017, perusahaan agribisnis Trū Shrimp mengumumkan akan membangun fasilitas produksi dan penangkaran udang pada lahan seluas 60 hektare di Luverne, Minnesota. “Lokasi penangkaran dan pelabuhan dapat dilakukan pada titik yang sama karena melalui pengembangan teknologi, yang dapat menangani masalah biosecurity,” ujar Michael Ziebell, President dan CEO Trū Shrimp.
Brian menambahkan, Luverne dipilih sebagai lokasi pelabuhan dan penangakran pertama karena memiliki pasokan air yang bisa diprediksi. Selain itu, di lokasi tersebut tenaga kerja sudah kompeten dan berada di Interstate 90, serta memiliki departemen pengembangan ekonomi yang sangat baik. Selain fasilitas produksi dan penangkaran, pelabuhan Luverne akan memiliki fasilitas pembibitan, pengelolaan air, dan kantor.
“Saat beroperasi, pelabuhan Luverne akan dapat memproduksi jutaan pon udang setiap tahunnya,” kata Brian. Brand Manager perusahaan agribisnis Trū Shrimp mengatakan, perusahaan berencana memasarkan produk udang yang dibesarkan di Minnesota sebelum tahun 2020. “Kami akan memasarkan produk Trū Shrimp secepatnya,” pungkas Brian.
Dilansir dari website Successful Farming, Jerry Perkins