Agrozine.id – Keberadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) canggih dan modern tidak dapat dipungkiri dapat meningkatkan produktivitas kegiatan bertani. Selain itu, dengan adanya penggunaan alsintan juga tentu dapat meningkatkan efisiensi waktu panen dan mengurangi biaya untuk tenaga kerja. Nah dalam artikel ini Agrozine akan memberikan rekomendasi alsintan tercanggih dan terbaik yang bisa mempermudah aktivitas pertanian.
Berikut adalah 5 jenis alsintan tercanggih untuk memudahkan aktivitas pertanian dan meningkatkan produktivitas petani:
Baca Juga : Inovasi IPB University ASURA : Robot Cerdas Bantu Tingkatkan Kapasitas Panen
1. Rice Transplanter
Rice transplanter adalah alat penanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak tanam dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan. Alat ini terdiri dari dua jenis yaitu, transplanter tipe berjalan (walking type) dan transplanter ripe mengendarai (riding type).
Pada transplanter tipe berjalan, petani bertindak sebagai operator dengan berjalan di belakang mesin untuk merapikan penanaman padi, sedangkan pada transplanter tipe mengendarai, petani bertindak sebagai operator dengan mengendarai mesin sehingga tidak perlu berjalan di sawah.
Rice transplanter (khususnya Indo Jarwo Transplanter) memiliki lima komponen utama yaitu sistem penanam dan pengumpan bibit padi dengan sistem tanam Jajar Legowo 2:, sistem transmisi dan penggerak, sistem kendali, rangka utama dan unit pelampung.
Keunggulan alat ini terletak pada kemudahan operasionalnya (sistem manuverability) yang mampu menggantikan 20 tenaga kerja/ha dengan kapasitas lapang 5-6 jam/ha. Mesin ini cocok digunakan untuk sawah yang memiliki kedalaman kaki 400-600 mm dan genangan air 30-100 mm.
2. Autonomous traktor
Alat ini adalah hasil inovasi dari Balitbang Pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2018. Traktor ini berfungsi untuk mengolah tanah dengan sistem kemudi otomatis yang dapat digerakkan dari jarak jauh.
Autonomous traktor mampu mengolah tanah sesuai dengan peta perencanaan dengan akurasi 5-25 cm dan untuk sistem navigasinya menggunakan GPS secara real time kinematika dengan sistem kendali yang terdiri dari rem, gear, stir dan kopling.
Baca Juga : Poninten, Otomatisasi Budidaya Tambak Air Laut Karya Mahasiswa ITS
3. Indo Combine Harvester
Alat ini digunakan untuk memanen padi yang dapat menggabungkan proses pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi dan pengantongan padi dalam satu proses terkontrol. Alat ini juga merupakan inovasi Balitbang Pertanian yang diperkenalkan pada tahun 2013 untuk mendukung pencapaian program swasembada beras nasional melalui usaha penurunan susut hasil panen.
Indo Combine Harvester memiliki kapasitas kerja 4-6 jam/hektar dengan tingkat akurasi kebersihan gabah mencapai 99,5%. Ciri pembeda alat ini dengan mesin pertanian lainnya adalah gaya tekan mesin ke permukaan tanah sebesar 0,13kg/cm persegi. Biasanya semakin kecil gaya tekan mesin ke permukaan tanah akan memperkecil peluang mesin terperosok ke tanah.
4. Mesin pemasang mulsa
Petani Jepang sudah mengenal alsintan tercanggih sejak lama, salah satunya adalah alat pemasang mulsa. Alat pemasang mulsa ini sudah banyak digunakan oleh petani di Jepang. Balitbang Pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian mengenalkan alat ini pertama kali di Indonesia pada tahun 2017. Dengan menggunakan alat ini pemasangan mulsa cukup dilakukan oleh dua orang pekerja dimana satu orang bertindak sebagai operator dan satu orang lagi membantu meratakan bagian parit pada bedengan.
Baca Juga : Inovasi IPB University ASURA : Robot Cerdas Bantu Tingkatkan Kapasitas Panen
Selain memasang mulsa dan membuat bedengan, alat ini juga sekaligus bisa digunakan untuk membuat lubang tanam dan cocok digunakan untuk area tanam dengan luasan sempit karena alat ditarik oleh alat kecil dengan roda dua sehingga lebih mudah dioperasikan. Stang kemudi dari traktor tersebut dapat diputar sejauh 360 derajat. Sedangkan Kapasitas kerja mesin penggulud dan pemasang mulsa plastik ini sekitar 15-20 jam/ha tergantung pada kondisi lahan (jenis tanah dan ukuran petakan lahan).
5. Drone penabur benih padi
Alsintan terbaik dan tercanggih lainnya adalah drone penabur benih padi. Drone penabur benih padi diperkenalkan pertama kali pada tahun 2020 oleh Balitbang Pertanian melalui Unit Kerja Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Alat ini bisa digunakan untuk menabur benih padi 1 hektar lahan dengan waktu 1 jam dengan kapasitas 50-60kg/hektar.
Drone ini bisa bekerja secara otomatis dengan panduan GPS atau mengikuti pola penanaman yang sudah dibuat menggunakan Android. Selain itu diklaim drone penebar benih padi ini mampu mempercepat pekerjaan menanam padi 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan cara menanam padi manual.
Benih untuk penggunaan drone tidak boleh sembarangan. Benih harus dalam kondisi bersih dari debu dan akan lebih baik benih padi dalam kondisi terlapisi (coated seed). Lahan yang akan ditanami juga harus dalam keadaan siap tanam. Artinya bila pertanaman dilakukan di lahan kering, irigasi sawah sudah harus tersedia terlebih dahulu.
Itulah rekomendasi alsintan tercanggih dan terbaik yang bisa digunakan untuk mempermudah proses kegiatan bertani. Dengan adanya alsintan ini akan mempermudah proses tanam hingga penanganan pasca panen kegiatan pertanian. (ira)
Tonton video menarik ini: