Home Pertanian Syngenta Crop Challenge: Pentingnya Analisis Data untuk Industri Pertanian

Syngenta Crop Challenge: Pentingnya Analisis Data untuk Industri Pertanian

Syngenta Crop Challenge

Agrozine – Syngenta Seeds dan Analytics Society of INFORMS meluncurkan Syngenta Crop Challenge 2021 pada Analytics, sebuah kompetisi yang fokus pada pendekatan analitis untuk meningkatkan proses pemuliaan tanaman yang kompleks. Kompetisi ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pemuliaan jagung hibrida sepanjang tahun. Dengan mengoptimalkan sistem pengembangan produk benih, para ilmuwan dapat memastikan peningkatan kinerja dan potensi hasil panen pada berbagai lingkungan.

Mahasiswa analitik data, matematika, dan statistik, serta ahli di seluruh dunia diundang berpartisipasi sebelum tanggal 20 Januari 2021. Kini pada tahun keenamnya, acara tahunan Syngenta Crop Challenge in Analytics adalah event kolaboratif antara Syngenta Seeds dan Analytics Society Institute for Operations Research and the Management Sciences (INFORMS).

Kompetisi ini mempertemukan para ahli matematika, ilmu komputer, dan analitik, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas industri yang diperlukan untuk menyediakan pangan pada populasi yang terus bertambah dengan sumber daya alam yang terbatas.  Analisis dan ilmu data berperan penting dalam pertanian saat petani berhadapan dengan tekanan dari perubahan iklim, erosi tanah, hilangnya keanekaragaman hayati, serta perubahan selera konsumen.

“Inovasi dan strategi berbasis data membantu industri kami menciptakan benih yang lebih baik dan efisien, membutuhkan lebih sedikit sumber daya, dan dapat beradaptasi lebih baik pada lingkungan yang beragam,” ujar Gregory Doonan, Head of Advanced Analytics Syngenta Seeds.

“Namun, keberhasilan tersebut juga membawa tantangan baru, seperti peningkatan jumlah panen mingguan, yang dapat menimbulkan masalah logistik dan produktivitas, serta kapasitas penyimpanen setelah panen. Mengoptimalkan jadwal tanam untuk memastikan fasilitas tidak over capacity dapat meringankan tantangan tersebut,” tambahnya.

Syngenta Crop Challenge memberikan kesempatan kepada pakar analitik data untuk mengatasi tantangan nyata yang dihadapi petani, seperti kondisi pertumbuhan yang semakin sulit seiring perubahan iklim. “Dengan hampir 200.000 penduduk baru setiap harinya, kami menggunakan tanah subur dan air yang 50 persen lebih cepat daripada yang dapat dipertahankankan planet ini, mengamankan pasokan makanan dunia kini lebih penting,” ujar Doonan.

Data akan dievaluasi oleh panel juri berdasarkan ketelitian dan validitas proses serta kualitas solusi yang diusulkan. Finalis akan diumumkan pada bulan Maret dan akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan usulannya pada bulan April selama 2021 INFORMS Business Analytics Conference dimana pemenang akan diumumkan. Pemenang akan mendapatkan USD 5000, runner up akan menerima USD 2.500, dan pemenang ketiga akan menerima USD 1.000.

Didirikan pada tahun 2015, Syngenta Crop Challenge in Analytics didukung oleh Syngenta Seeds dan diselenggarakan oleh Analytics Society of INFORMS. Kompetisi ini awalnya didanai oleh Syngenta sehubungan dengan kemenangan perusahaan pada tahun 2015 pada penghargaan Franz Edelman Award untuk Achievement in Operations Research and the Management Sciences. Kompetisi ini menunjukkan komitmen Syngenta Seed untuk mempercepat inovasi, guna mengatasi tantangan yang semakin meningkat yang dihadapi petani dan perubahan pandangan masyarakat. (rin)

Dilansir dari Business Wire

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here