Agrozine – Pernahkah kamu melihat tulisan “taro” pada produk makanan dan minuman? Taro adalah jenis umbi yang berwarna ungu. Banyak yang menganggap taro adalah ubi ungu, padahal bukan. Taro adalah talas ungu, yaitu salah satu tanaman berumbi akar. Talas ini lebih dikenal dengan nama talas pontianak. Tanaman ini bernama ilmiah Colocasia esculenta L., masuk dalam tanaman jenis talas-talasan (Araceae).
Talas ungu merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara. Tanaman ini diperkirakan telah dibudidaya sejak zaman purba untuk makanan pokok sebagai sumber karbohidrat. Talas ini banyak tumbuh di bagian India selatan dan Asia selatan, termasuk Indonesia.
Kamu dapat menanam talas ini dengan mengunakan bibit anakan yang baik. Tanam pada lubang berukuran 50 cm x 50 cm dengan jarak tiap lubang di atas satu meter agar bentangan daun talas tidak saling menutupi. Usahakan untuk waktu penanaman di awal musim hujan.
Hasil panen talas ungu tergantung perawatan. Berat umbinya dapat mencapai lebih dari 4 kilogram dari satu pohon. Namun, untuk mendapatkan hasilnya yang berupa umbi membutuhkan perawatan yang baik, mulai dari pemberian pupuk secara rutin hingga membersihkan rumput liar.
Talas ini banyak diminati karena warna ungu pada daging yang padat dan besar. Rasa dan teksturnya hampir sama dengan kentang, berpati, tetapi lebih manis. Talas ungu unik karena memiliki rasa seperti paduan kacang dan vanila. Tekstur talas ini tidak begitu pulen seperti talas lainnya, tetapi aromanya khas dan wangi. Oleh karena itu, talas ini sering dijadikan bahan pemberi cita rasa.
Umbi talas ini mengandung serat, vitamin, dan mineral. Secara kandungan gizi, pada 132 gram talas ungu terdapat nutrisi:
- Serat (6,7 gram)
- Mangan (30% AKG)
- Vitamin B6 (22% AKG)
- Vitamin E (19% AKG)
- Vitamin C (11% AKG)
- Potasium (18% AKG)
- Fosfor (10% AKG)
- Magnesium (10% AKG)
Berbagai kandungan pada talas ungu dapat berfungsi menjaga kesehatan, seperti mengendalikan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan berat badan, dan menjaga pencernaan.
Kamu bisa berburu talas di pasar atau di pinggiran jalan sekitar wilayah Bogor. Untuk mendapatkan talas yang bagus dan enak, berikut ini tipsnya:
- Carilah talas yang memiliki berat sesuai dengan ukuran. Jika berat talas lebih ringan dari ukurannya,kemungkinan talas sudah kering.
- Pilih talas yang bersih dari lumpur dan bebas dari bintik-bintik hitam.
- Pilih talas ungu dengan tekstur yang baik.Jika terasa lembek, jangan dipilih.
Saat membersihkan talas, harus berhati-hati karena getah talas menyebabkan gatal pada kulit. Jadi, gunakan sarung tangan plastik saat mengupas kulitnya.
Mengkonsumsi talas juga bisa meninggalkan gatal di mulut dan tenggorokan akibat pengolahan yang kurang tepat. Untuk meminimalisir rasa gatal, rendam talas yang sudah dipotong-potong dalam larutan air garam selama 20 menit.
Talas dapat diolah dengan cara pengukusan, perebusan, dan pemanggangan. Selain itu, kamu juga bisa membuat makanan dan minuman lezat, seperti taro bubble tea, yogurt dan frozen yogurt, taro buns, taro cake, puding, macaroon, kue cubit, dan kue bolu lapis bogor. Talas ini juga bisa diolah menjadi tepung talas ungu sebagai bahan baku berbagai jenis makanan olahan. (das)
Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: