Home Agrowisata Taman Nasional Batang Gadis, Hutan Larangan Sumatra Utara

Taman Nasional Batang Gadis, Hutan Larangan Sumatra Utara

Taman Nasional Batang Gadis (Sumber: www.andalastourism.com)

Agrozine.id – Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) merupakan taman nasional yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Indonesia. Nama taman nasional ini berasal dari nama sungai besar yang mengalir dan membelah Kabupaten Mandailing Natal, Sungai Batang Gadis.

Penetapan Taman Nasional Batang Gadis sebagai taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 126/Kpts-II/2004, tertanggal 29 April 2004. Taman Nasional Batang Gadis mula-mula menempati lahan seluas 108.000 hektare. Kemudian, luasnya dikurangi menjadi 72.803,75 hektar melalui Surat Keputusan Kementerian Kehutanan No. 121 tahun 2012. Lahan yang dikeluarkan dalam wilayahnya digunakan untuk hutan lindung seluas 15.700 ha dan hutan produksi terbatas seluas 20.462 ha.

Habitat di dalam taman nasional ini menempati ekosistem yang beragam, mulai dari hutan rawa dataran tinggi, lahan basah, lembah sungai, hutan gamping, hutan dataran rendah perbukitan hingga hutan pegunungan.

Hutan di dalamnya terbagi menjadi dua formasi. Pertama, formasi Air Bangis – Singkil di Bukit Barisan Barat yang berada di ketinggia 300-1000 mdpl. Kedua,  ekosistem montana di Bukit Barisan pada ketinggian 1000–1800 mdpl. Separuh luas kawasan TNBG merupakan hutan dataran rendah dengan Formasi Air Bangis – Singkil.

Taman Nasional Batang Gadis mencakup 26% dari total luas Kabupaten Mandailing Natal. Secara administrasi, taman nasional ini dikelilingi 68 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.

Tujuan pembentukan TNBG adalah untuk menyelamatkan satwa dan habitat alam di wilayahnya. TNBG juga sebagai simbol pengakuan nilai-nilai kearifan lokal dalam mengelola hutan. Salah satu kearifan tradisional masyarakat setempat ini dibuktikan dengan lubuk larangan atau naborgo-borgo atau harangan rarangan atau hutan larangan yang hingga kini masih lestari.

Pembentukan taman nasional ini juga sangat penting mengingat bahwa laju kerusakan hutan alam di provinsi ini sudah pada tingkat yang sangat memprihatinkan. Berdasarkan data Departemen Kehutanan pada tahun 2003, kerusakan hutan di kawasan ini mencapai 3,8 juta ha per tahun.

Pembentukan taman nasional ini juga tidak semata-mata upaya pemerintah saja, melainkan juga atas jerih payah masyarakat dan kalangan lembaga swadaya masyarakat, seperti BITRA Indonesia, Conservation International Indonesia (CII), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut, PUSAKA Indonesia, Yayasan Leuser Lestari (YLL), Yayasan Samudra, dan lainnya.

Potensi keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi menjadikan TNBG menjadi habitat bagi beragam satwa, seperti:

  • Anjing hutan
  • Berang-berang
  • Beruang madu
  • Harimau sumatera
  • Kambing hutan
  • Kera
  • Kijang
  • Kucing emas
  • Landak
  • Lutung
  • Macan dahan
  • Monyet ekor panjang
  • Rusa
  • Siamang
  • Tapir
  • Ungko
  • Wau-wau
  • Berbagai amfibi dan reptil

Taman Nasional Batang Gadis juga menjadi habitat bagi 247 jenis burung, 47 di antaranya merupakan jenis burung dilindungi. Jenis burung yang dapat dilihat ialah pendendang kaki sirip dan rajawali. Sebagian besar jenis burung masuk dalam jenis Bucerotidae (8 jenis), Capitonidae (5 jenis), Picidae (12 jenis), dan Trogonidae (3 Jenis).

Untuk flora, saat ini terdapat dua jenis yang dilindungi, seperti bunga Rafllesia dan kantong semar. Topografi kawasan hutan TNBG berupa perbukitan sampai pegunungan yang memiliki ketinggian bervariasi, dengan kemiringan rata-rata lebih dari 40%. Ketinggian lokasi dari permukaan air laut berkisar antara 300 m sampai ± 2.145 m dengan puncak tertinggi berada pada puncak Gunung Sorik Marapi. Kombinasi tingginya curah hujan, dominasi kemiringan lereng lebih dari 40%, kondisi topografi yang umumnya perbukitan dan pegunungan, serta terletak di daerah vulkanis aktif, membawa kondisi geologis yang labil pada TNBG.

Taman Nasional Batang Gadis memiliki kawasan hutan yang disebut bernama Tor Sihayo. Hutan ini dibagi dua menjadi bagian taman nasional dan bagian hutan lindung. Objek wisata di Kabupaten Mandailing Natal, berpusat pada desa-desa yang berada di kawasan Taman Nasional Batang Gadis, yaitu Desa Pastap Julu dan Sibanggor Julu. Kamu bisa melakukan pendakian ke Gunung Sorik Marapi setinggi 2.145 meter melalui desa Sibanggor Julu. Selain itu, terdapat rest area di Sopotinjak sebagai tempat persinggahan dan beristirahat. (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here