Home Hortikultura Tanaman Pecut Kuda, Obat Flu Alami Multiguna

Tanaman Pecut Kuda, Obat Flu Alami Multiguna

Tanaman Pecut Kuda (Foto: www.fnps.org)

Agrozine – Tanaman yang bernama ilmiah Stachytarpheta jamaicensis ini dikenal juga dengan beberapa nama lain, seperti ekor kuda, buntut kuda, dan rumput sisir. Masyarakat Filipina menyebut tanaman ini dengan sebutan kandikandilaan dan di Cina disebut dengan istilah Yulongbian. Pecut kuda tergolong dalam keluarga Verbenaceae, bersama dengan Duranta dan Lantana.

Tanaman ini berasal dari daerah selatan Florida. Tanaman pecut kuda tumbuh liar di berbagai tempat, termasuk di Indonesia, dan mampu hidup di berbagai kondisi cuaca dan tanah. Pecut kuda tumbuh liar di pinggir jalan, kebun, dan pekarangan rumah.

Batangnya tegak berwarna hijau. Daunnya berwarna hijau tua dan bergerigi di bagian pinggirnya. Bunganya berwarna ungu dan bisa berbunga sepanjang tahun dan berbentuk seperti pecut kuda. Tingginya antara 1-3 meter.

Tumbuhan pecut kuda memiliki kandungan kimia seperti alkaloid dan glikosa. Daun pecut kuda mempunyai sifat antioksidan, anti inflammatory, antimikroba, dan bersifat diuretik.

Manfaat tanaman pecut kuda:

  • Sebagai obat tradisional: Daun pecut kuda dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, seperti alergi, gangguan pernapasan, pilek, batuk, demam, konstipasi, gangguan pencernaan, dan gangguan akibat menstruasi.Bunga dan tangkai pecut kuda dapat mengobati radang hati atau hepatitis A. Keputihan yang sering dialami oleh wanita dapat diatasi menggunakan air rebusan akar pecut kuda.
  • Sebagai pupuk organik: Daun pecut kuda dapat diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.
  • Sebagai pakan ternak: Daun pecut kuda dapat digunakan sebagai pakan ternak, terutama untuk kambing dan sapi.
  • Sebagai tanaman hias: Pecut kuda dengan bunganya yang berwarna ungu menarik dapat ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.

Cara mengolah tanaman pecut kuda:

  • Untuk obat: Daun pecut kuda dapat direbus atau dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dikonsumsi sebagai teh atau dicampurkan ke dalam masakan.
  • Untuk pupuk: Daun pecut kuda dicincang halus, kemudian difermentasi selama beberapa hari. Hasil fermentasi ini kemudian dicampurkan dengan air dan digunakan untuk menyiram tanaman.
  • Untuk pakan ternak: Daun pecut kuda dapat diberikan langsung kepada ternak dalam keadaan segar.

Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan tanaman ini sebagai obat, terutama bagi wanita hamil dan menyusui. Penggunaan tanaman ini dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping, seperti diare dan mual.

Demikian informasi tentang tanaman pecut kuda. Semoga bermanfaat, tetap semangat belajar, selamat berbudidaya, dan semoga sukses! (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini: 

https://www.youtube.com/watch?v=DrwNrTFT0EQ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here