Agrozine.id – Tim dosen dari Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan UNS dan Sekolah Vokasi Teknologi Hasil Pertanian UNS yang tergabung dalam Grup Riset Food Quality and Health menyelenggarakan penyuluhan dan sosialisasi kepada petani kakao di Desa Randualas, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi ini dilakukan secara daring menggunakan platform zoom dan diikuti oleh anggota kelompok wanita tani kakao di Desa Randualas.
Kegiatan penyuluhan dan sosialisaasi yang dilakukan oleh tim Dosen Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan UNS dan Sekolah Vokasi Teknologi Hasil Pertanian UNS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk cokelat. Sebelumnya perlu diketahui, para petani cokelat di Desa Randualas telah mampu mengolah biji kakao menjadi berbagai produk cokelat yang siap dikonsumsi. Produk tersebut masih dikemas dengan kemasan plastik biasa dan tidak menarik bagi konsumen. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan kualitas kemasan cokelat yang diproduksi.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tim dosen Prodi ITP UNS yang juga tergabung dalam Grup Riset Food Quality and Health, terdiri dari Danar Praseptiangga, Ph.D, Achmad Ridwan Ariyantoro, Ph.D, R. Baskara Katri Anandito, MP, Dr. Choiroel Anam, dan Anastriyani Yulviatun M.Sc.
Melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi cara pengemasan cokelat ini, sebagian besar peserta yang merupakan anggota kelompok wanita tani kakao Desa Randualas mengungkapkan bahwa mereka menjadi lebih paham tentang kriteria kemasan yang baik dan menarik untuk produk cokelat.
Ke depannya, kegiatan ini perlu dilanjutkan dengan pendampingan para petani kakao di Madiun tentang teknik mendesain kemasan yang menarik untuk beragam produk cokelat yang mereka hasilkan. Dengan kemasan yang menarik tersebut, diharapkan dapat meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. Dengan begitu, harga jual produk tentu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Lebih dari itu, dengan kemasan produk cokelat yang baik, selain akan menarik minat konsumen, pengemasan juga berfungsi sebagai proteksi produk sehingga para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat. (ran)
Dilansir dari laman berita Fakultas Pertanian UNS, Sabtu (10/10/2020)