Agrozine.id – Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang sudah berjalan sejak tahun 2015 hingga saat ini telah menyerap 1.38 juta Hari Orang Kerja (HOK) dengan nilai 110.9 milyiar di wilayah Jawa dan mencakup area seluas 354.183 hektare. Dari 354.183 hektare.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK),Siti Nurbaya meminta jajarannya untuk lebih meningkatkan keberhasilan RHL ini karena dinilai dapat menjadi sarana kerja kerja bagi masyarakat terutama dalam masa pandemi covid-19 saat ini.
Adapun kegiatan RHL yang dilakukan meliputi penanaman pohon atau melakukan kegiatan konstruksi sederhana terhadap bangunan konservasi tanah dan air seperti dam penahan juga guly plug sebagai penjagaan tebing dari longsonr dan erosi besar ,jelas Mentari Siti pada aketerangan pers 5 Juli 2020,setelah melakukan kunjungan lapangan Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) Majalengka,Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Pacur Kabupaten Majalengka Majalengka Jawa Barat Bersama anggota Komisi IV DPR Bapak Sutrisno pada 4 Juli 2020 lalu. Kunjungan tersebut dilakukan dalam ragka meninjau sekaligus supervisi Program RHL di daerah tersebut.
Sutrisno yang juga merupakan Bupati Majalengka dan anggota DPR memberikan apresiasi pada Kementerian Kehutanan atas program RHL yang dinilai memberdayakan masyarakata. Saya sangat mengapresiasi program KLHK dan program Bank Pesona sangat direspon dan dijalankan oleh masyarakat,sehingga program ini perlu untuk dipeluas. Saya yakin jika masyarakat diberdayakan,maka mereka akan menjaga hutan,papar Sutrisno.
Pesona atau Program Perhutanan Sosial Nusantara adalah forum anggota kelompok perhutanan sosial di Indonesia yang memberi akses legal kepada masyarakat untuk mengelola sumberdaya hutan.Program ini dilatarbelakangi keharusan masyarakat untuk memiliki asas hukum yang kuat dalam pengelolaan hutan,yang kemudian diharapkan dengan adanya akses tersebut masyarakat dapat mengembangkan hutan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Sutrisno menambahkan jika selama 10 tahun menjadi bupati Majalengka,sebelum menjadi anggota DPR ia mengenal kawasan Majalengka terkenal kawasan berbatu dan tidak tertata dengan baik.Bahkan sebagai hutan lindung,masyarakat tidak dapat menyentuhnya. Majalengka secara umum merupakan kawasan yang strategis untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata alam.Saya apresiasi kebijakan Presiden yang memberikan akses kepada masyarakat untuk pemanfaatan hutan,ungkapnya.
Pelaksanaan RHL selain sebagai upaya merehabilitasi lahan kritis juga berpengaruh pada daya dukung DAS (Daerah Aliran Sungai) untuk mengurangi bencana hidrometeorologi.Hal ini disampaikan oleh Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL,Hudoyo. Ia mengungkapkan area seluas 354.183 hektare RHL dengan perincian kawasan hutan lindung dan konservasi seluas 79.667 hektare dan RHL intensif diluar kawasan hutan seluas 274.515 hektare,melalui kegiatan HBR 2407 unit (78.8 juta batang),KBD sebanyak 57 unit (3.4 juta batang),bibit dari persemaian permanen sebanyak 60.4 juta batang dan bibit produktif sebanyak 5.1 juta batang. (Ira)