Home Hortikultura Tumbuhan Ganyong, Alternatif Pengganti Beras Berkhasiat Obat

Tumbuhan Ganyong, Alternatif Pengganti Beras Berkhasiat Obat

bukalapak.com

Agrozine  Sobat agro mungkin tertawa mendengar nama tumbuhan ini. Tapi jangan salah, manfaatnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Tumbuhan ganyong yang bernama ilmiah Canna discolor L. syn. C. edulis tergolong dalam suku Cannaceae. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat, baik untuk dikonsumsi sebagai penganan pengganti beras atau dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

Tumbuhan ganyong awalnya berasal dari daerah Amerika Selatan dan telah menyebar ke Asia, Australia, dan Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal dekat oleh masyarakat Indonesia, khususnya para petani di pedesaan.

Ganyong memiliki nama lain di beberapa daerah di Indonesia, yaitu buah tasbih, ubi pikul, ganyal, ganyol, sinetra, dan lain-lain. Istilah di mancanegara untuk menyebut ganyong adalah Queensland Arrowroot. Ganyong merupakan jenis tanaman umbi-umbian atau yang rimpangnya banyak dimanfaatkan  untuk dikonsumsi.

Ganyong sering dimasukkan pada tanaman umbi-umbian karena tanaman ini biasanya diambil umbinya yang kaya akan karbohidrat. Yang disebut umbi ganyong sebenarnya adalah rhizoma yang merupakan batang yang tinggal di dalam tanah.

Ganyong adalah tanaman dwi tahunan atau sampai beberapa tahun. Namun, dari satu tahun ke tahun berikutnya mengalami masa istirahat. Daun-daunnya mengering, lalu tanamannya hilang sama sekali dari permukaan tanah. Pada musim hujan tunas akan keluar dari mata-mata umbinya.

Di Indonesia dikenal dua varietas ganyong, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Ganyong merah ditandai dengan warna batang, daun, dan pelepahnya yang berwarna merah atau ungu. Sedangkan ganyong putih warna batang, daun dan pelepahnya hijau, serta sisik umbinya kecokelatan.

Ganyong mengandung cukup tinggi karbohidrat. Selain itu, menurut Data Direktorat Gizi Depkes RI, kandungan gizi Ganyong untuk setiap 100 gram nya terdiri dari:

  • Kalori 95 kal
  • Protein 1 g
  • Lemak 0,11 g
  • Karbohidrat 22,6 g
  • Kalsium 21 g
  • Fosfor 70 g
  • Zat besi 1,9 mg
  • Vitamin B1 0,1 mg
  • Vitamin C 10 mg
  • Air 75 g

Umbi ganyong sangat baik bagi pertumbuhan anak balita, karena ganyong mengandung fosfor, zat besi, dan kalsium yang tinggi. Selain itu, ganyong juga sangat mudah dicerna, dan tentunya sangat baik untuk anak-anak dan kesehatan usus kita.

Umbi ganyong juga berkhasiat untuk obat antipiretik dan diuretik, serta bagus juga untuk penyakit diare, hepatitis akut, hipertensi, radang saluran kencing, dan panas dalam.

Disaat musim paceklik, ganyong bisa menjadi bahan alternatif pengganti beras yang cukup lezat. Ganyong banyak mengandung karbohidrat dan kalori. Karbohidrat selain mengenyangkan, juga merupakan bahan baku tubuh untuk menghasilkan energi bersama kalori.

Umbi muda ganyong di Amerika Selatan dimakan sebagai sayuran dan kadang-kadang digunakan sebagai pencuci mulut. Sisa umbinya yang tertinggal setelah diambil patinya dapat digunakan sebagai kompos. Pucuk dan tangkai daun mudanya dipakai untuk pakan ternak. Selain itu, bunga daunnya cukup indah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

Tanaman ini dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Secara generatif, yaitu dengan menggunakan bijinya. Namun, hal ini sangat jarang dilakukan kecuali oleh peneliti karena jumlah bijinya relatif sedikit dan waktu tumbuhnya lebih lama. Perbanyakan yang dilakukan biasanya adalah dengan vegetatif yang menggunakan umbi berukuran sedang dengan 1 – 2 tunas .

Ganyong dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Hanya di jenis tanah liat berat sajalah ganyong akan tumbuh kurang baik karena sistem drainase pada tanah jenis ini biasanya jelek. Apabila ingin mendapatkan hasil yang terbaik, sebaiknya ganyong ditanam pada tanah-tanah lempung berpasir yang kaya humus.

Umumnya pendewasaan umbi dipengaruhi oleh ketinggian daerah tempat hidupnya. Pada umur 6 – 8 bulan setelah tanam, umbi biasanya sudah cukup dewasa dan bisa dipanen, tetapi biasanya belum dapat diambil patinya. Pada dataran tinggi yang umumnya tertimpa hujan hampir sepanjang tahun, masa pendewasaan umbi lebih lama daripada di dataran rendah. Ini karena pembentukan pati terhambat sehingga umbi baru bisa dipanen setelah umur satu tahun atau umumnya 15 – 18 bulan. Cara pemanenan bisa dilakukan dengan cara pencabutan apabila batang tanaman ganyong belum rapuh. Jika telah rapuh, dapat dengan cara mencongkelnya. Umbi yang dipanen dapat dibuat tepung sehingga menambah nilai jual komoditas ini.

Demikian informasi tentang tumbuhan ganyong. Semoga bermanfaat, selamat berbudidaya, dan semoga sukses!

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here