Agrozine – Universitas Padjadjaran dan Pemerintah Kabupaten Bandung berencana untuk mengembangkan kampus Arjasari sebagai kawasan Taman Teknologi Pertanian (TTP). Kawasan ini nantinya akan dijadikan sebagai sarana pembelajaran vokasional Unpad. Tidak hanya itu, Taman Teknologi Pertanian menjadi media pengembangan potensi kearifan lokal pertanian di Kabupaten Bandung. Pelaksana Harian Sekda Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, aset negara seluas 200 hektar yang dikelola Unpad di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung potensial.
Pihak Pemkab berkomitmen menjalin kolaborasi dengan Unpad guna mewujudkan aset tersebut menjadi kawasan agroteknologi. “Komunikasi dengan Bupati (Dadang Naser) juga sangat semangat sekali. Sesuai instruksi Bupati, kita sudah amankan terkait tata ruangnya,” ujar Tisna saat menggelar rapat bersama sejumlah pimpinan Unpad di Kantor Sekda Kabupaten Bandung di Soreang, pada Rabu (19/8). Inisiasi untuk mengembangkan kawasan Taman Teknologi Pertanian di Arjasari telah digaungkan sejak beberapa tahun lalu. Selain pengamanan tata ruang, Pemkab Bandung berkomitmen untuk membantu pembangunan infrastruktur.
Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Bandung Cakra Amiyana menjelaskan, pengembangan kawasan TTP di Arjasari dapat disinergikan dengan program peningkatan kapabilitas pembangunan desa. Harapannya, kawasan ini akan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung. “Kita sudah lakukan audiensi dengan bidang litbang Provinsi. Diharapkan, provinsi dapat mengutamakan penganggaran untuk TTP di Kab. Bandung,” ujar Cakra.
Mengingat pengembangan kawasan Taman Teknologi Pertanian bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas desa, sumer daya manusia turut diperhatikan. Cakra mendorong adanya program beasiswa bagi pelajar asal Kabupaten Bandung untuk berkuliah di Unpad, khususnya di program Sarjana Terapan Agroteknopreneur. Sejumlah desa yang berpotensi menjadi kawasan pertanian unggulan akan didorong untuk mengirimkan calon terbaiknya ke Unpad. “Kita bisa bangun kapabilitas desa apabila warganya juga terlibat,” kata Cakra.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unpad Dr. Ir. Sudarjat, M.P., mengatakan, lahan Arjasari telah dikelola Unpad sejak medio 1980-an. Lahan ini digunakan sebagai sarana pendidikan dan penelitian bidang pertanian (teaching farm). Inisiasi pengembangan lahan Arjasari menjadi kawasan agroteknologi, sejalan dengan apa yang sudah dilakukan selama ini. Karena itu, ia siap berkomitmen untuk mewujudkan Arjasari sebagai kawasan Taman Teknologi Pertanian. Sudarjat berharap, kawasan ini tidak hanya menjadi sarana kegiatan akademik, namun juga dapat menjadi kawasan sentra agrowisata dan eduwisata.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Hendarmawan mengatakan, tujuan akhir dari pengembangan TTP Arjasari adalah untuk kesejahteraan masyarakat. “Saya kira di Kab. Bandung potensinya sudah ada dan Unpad juga punya asetnya,” kata Prof. Hendarmawan. Dalam rapat tersebut, hadir pula pimpinan Unpad lainnya yakni Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Prof. Yanyan Mochamad Yani, Dekan Fakultas Peternakan Prof. Husmy Yurmiati, Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Dr. Edy Suryadi, Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Mohamad Fahmi, PhD, Direktur Sarana, Prasarana, dan Manajemen Aset Edward Henry, M.M., Direktur Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi Dr. Isis Ikhwansyah, serta Ketua Program Studi Agroteknopreneur Dr. Mochamad Arief Soleh. (rin)
Dilansir dari siaran pers Unpad