Home Kampus Upaya Konservasi Gajah Sumatra Melalui Kampanye Yayasan HAkA

Upaya Konservasi Gajah Sumatra Melalui Kampanye Yayasan HAkA

gajah Sumatra

Agrozine.id – Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa yang dilindungi dan keberadaaanya saat ini menurut IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) dalam kondisi kritis. Rendahnya kesadaran masyarakat akan status gajah Sumatra yang kian terancam, mendorong Yayasan HakA untuk berupaya menyelamatkan gajah melalui kampanye konservasi di media sosial yaitu Instagram. Dalam artikel kali ini, akan diulas mengenai karakteristik dan sikap followers aktif media sosial Instagram Yayasan HakA terkait adanya kampanye upaya konservasi gajah Sumatra.

Yayasan HAkA

Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HakA) merupakan sebuah organisasi non-pemerintah yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian, dan restorasi lingkungan. Upaya konservasi gajah Sumatra yang dilakukan Yayasan HakA dalam meningkatkan kesadaran masyarakat antara lain dengan memberikan informasi terbaru terkait kondisi Gajah Sumatra, khususnya di daerah Aceh melalui sosial media. Strategi kampanye Yayasan HAkA antara lain yaitu menggabungkan teknik kampanye offline (media cetak, demonstrasi, diskusi publik, gugatan) dan secara daring (media daring, media sosial, petisi).

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan kesadaran di media sosial Instagram, salah satunya adalah pesan atau informasi tersebut harus dapat menarik perhatian pengguna, dan mampu mengajak pengguna untuk ikut berpartisipasi.

Maka dari itu, untuk meningkatkan efektivitas kampanye konservasi gajah Sumatra perlu diketahui karakteristik serta faktor yang memengaruhi sikap yang di bangun followers aktif Instagram Yayasan HAkA terhadap pesan kampanye konservasi gajah Sumatra.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh Primadhita Putri, alumni Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan UGM, dapat diketahui karakteristik dan sikap followers aktif media sosial Instagram Yayasan HakA terkait adanya kampanye gajah Sumatra.

“Platform media sosial yang digunakan adalah Instagram, karena saat ini Yayasan HakA paling aktif membagikan informasinya melalui Instagram. Selain itu, di Indonesia Instagram merupakan media sosial  yang paling sering digunakan keempat setelah YouTube, WhatsApp, dan Facebook,” ungkap Dita, panggilan akrabnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap followers aktif media sosial Instagram Yayasan HAkA. Survei dilakukan melalui pengukuran instrumen kuesioner berjumlah 20 pertanyaan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Survei dilakukan kepada 106 followers aktif yang memberi respon terhadap pesan kampanye berupa tanda suka maupun komentar.

Pengukuran karakteristik dan sikap followers aktif media sosial Instagram Yayasan HakA terkait adanya kampanye gajah Sumatra dianalisis secara desktiptif kuantitatif dengan mengkategorikan kedalam tiga tingkatan yaitu efektif, cukup efektif, dan tidak efektif.

Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden yang diukur meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Usia followers aktif yang dimiliki akun Instagram Yayasan HAkA paling banyak berusia   18 –   24 tahun dengan presentase 45 % dan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 53 %. Lalu, untuk pendidikan akhir paling banyak yaitu lulusan perguruan tinggi/diploma sebanyak 69%, dan sebagai besar followers aktif pada akun Instagram Yayasan HakA merupakan pegawai swasta.

Kemudian untuk sikap masyarakat terhadap upaya konservasi gajah Sumatra yang di bangun dengan adanya kampanye yang dilakukan oleh Yayasan HAkA melalui media sosial Instagram termasuk dalam kategori sikap yang baik. Artinya, followers aktif Instagram Yayasan HAkA memiliki sikap positif terhadap ketiga aspek yang diukur yaitu aspek kognitif dengan presentase sebesar 85%  followers aktif memiliki pengetahuan yang sangat tinggi, aspek afektif dengan persentase sebesar 56% followers aktif memiliki emosi yang positif dalam menanggapi upaya konservasi, dan aspek konatif dengan persentase sebesar 55% followers aktif memiliki tindakan  yang baik.

Kampanye Yayasan HAkA

Dengan memanfaatkan media sosial Instagram, Yayasan HAkA sudah melakukan banyak program dan kegiatan positif untuk mengajak masyarakat melindungi gajah Sumatra.

“Yayasan HAkA perlu memperhatikan pesan kampanye yang akan dibagikan agar dapat disesuaikan lagi dengan karakteristik followers, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara lebih optimal,” katanya. Dita menambahkan, data karakteristik dan sikap  followers aktif Instagram Yayasan HakA (responden) dibutuhkan untuk kepentingan penyusunan strategi kampanye, memperbaiki kinerja kampanye dan membuat suatu program atau kegiatan yang efektif untuk konservasi gajah Sumatra. (ran)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here