Home Kelautan Lobster Air Laut, Komoditas Ekspor Andalan Nusantara (2)

Lobster Air Laut, Komoditas Ekspor Andalan Nusantara (2)

www.linkedin.com

AgrozineArtikel Sebelumnya: “Lobster Air Laut, Komoditas Ekspor Andalan Nusantara (1)”

Lobster air laut memiliki dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase pantai dan fase lautan. Lobster akan memijah di dasar perairan laut yang berpasir dan berbatu. Telur yang dibuahi akan menetas menjadi larva yang kemudian bersifat planktonis, melayang-layang dalam air. Larva yang disebut phylosoma ini memerlukan waktu sekitar tujuh bulan untuk menjadi lobster kecil/muda.

Habitat alami lobster adalah kawasan terumbu karang di perairan-perairan yang dangkal hingga 100 m di bawah permukaan laut. Lobster yang masih muda biasanya hidup di perairan karang di pantai dengan kedalaman 0,5-30 m. Setelah menginjak dewasa, lobster akan bergerak ke perairan yang lebih dalam, dengan kedalaman antara 7-40 m. Perpindahan ini biasanya berlangsung pada siang dan sore hari.

Lobster berdiam di dalam lubang-lubang karang atau menempel pada dinding karang. Terumbu karang disamping sebagai barrier (pelindung) dari ombak, juga tempat bersembunyi dari predator serta berfungsi pula sebagai daerah pencari makan. Oleh karena itu, daerah pantai berterumbu ini juga menjadi daerah penangkapan lobster bagi para nelayan. Habitat yang paling disukai adalah perairan dengan dasar pasir yang ditumbuhi rumput laut.

Sistem pembuahan lobster terjadi di luar badan induknya. Indung telurnya berupa sepasang kantong memanjang, terletak mulai dari belakang perut di bawah jantung yang dihubungkan keluar oleh suatu pipa peneluran dan bermuara di dasar kaki jalannya yang ketiga.

Ukuran panjang total lobster jantan dewasa kurang lebih 20 cm dan betina kurang lebih 16 cm. Umur pertama kali matang gonad, yaitu ditaksir antara 5–8 tahun. Pada waktu pemijahan, lobster mengeluarkan sperma dan meletakkannya di bagian dada (sternum) betina, mulai dari belakang celah genital (muara oviduk) sampai ujung belakang sternum.

Peletakan spermatoforik ini terjadi sebelum beberapa saat peneluran terjadi. Masa spermatoforik yang baru saja dikeluarkan sifatnya lunak, jernih, dan kemudian agak mengeras dan warna agak menghitam dan membentuk selaput pembungkus bagian luar atau semacam kantong sperma. Pembuahan terjadi setelah telur-telur dikeluarkan dan ditarik ke arah abdomen, yaitu dengan cara merobek selaput pembungkus oleh betina dengan menggunakan cakar (kuku) yang berupa capit terdapat pada ujung pasangan kaki jalannya.

Lobster yang sedang bertelur melindungi telurnya dengan cara meletakkan atau menempelkan di bagian bawah dada (abdomen) sampai telur tersebut dibuahi dan menetas menjadi larva atau biasa disebut burayak atau tumpayak. Lobster betina kadang-kadang dapat membawa telur antara 10.000 -100.000 butir, sedangkan pada jenis-jenis yang besar bisa mencapai 500.000 hingga jutaan telur. Banyak sedikitnya jumlah telur tergantung dari ukuran lobster air laut tersebut. Lobster mempunyai periode pemijahan yang panjang, puncaknya pada bulan November sampai Desember.

Spesies lobster diantaranya:

  • Metanephrops australiensis – Lobster Australia
  • Metanephrops binghami – Lobster Karibia
  • Metanephrops boschmai – Lobster Bight
  • Metanephrops challengeri – Lobster New Zealand
  • Metanephrops andamanicus – Lobster Andaman
  • Metanephrops japonicus – Lobster Jepang
  • Metanephrops sinensis – Lobster Tiongkok
  • Nephrops norvegicus – Lobster Norway, Udang Dublin Bay
  • Acanthacaris caeca
  • Acanthacaris tenuimana
  • Dinochelus ausubeli Ahyong
  • Eunephrops bairdii Smith
  • Eunephrops cadenasi Chace
  • Eunephrops luckhursti Manning
  • Eunephrops manningi Holthuis
  • Homarinus Kornfield
  • Homarinus capensis
  • Homarus americanus
  • Homarus gammarus
  • Metanephrops Jenkins
  • Metanephrops arafurensis
  • Metanephrops armatus
  • Metanephrops formosanus
  • Metanephrops mozambicus
  • Metanephrops neptunus
  • Metanephrops rubellus
  • Metanephrops sagamiensis
  • Metanephrops sibogae
  • Metanephrops taiwanicus
  • Metanephrops thomsoni
  • Metanephrops velutinus
  • Nephropides Manning
  • Nephropides caribaeus
  • Nephrops Leach
  • Nephropsis Wood
  • Nephropsis acanthura
  • Nephropsis aculeata
  • Nephropsis agassizii
  • Nephropsis atlantica
  • Nephropsis carpenteri
  • Nephropsis ensirostris
  • Nephropsis holthuisii
  • Nephropsis malhaensis
  • Nephropsis neglecta
  • Nephropsis occidentalis
  • Nephropsis rosea
  • Nephropsis serrata
  • Nephropsis stewart
  • Nephropsis suhmi
  • Nephropsis sulcata
  • Thaumastocheles dochmiodon
  • Thaumastocheles japonicus
  • Thaumastocheles zaleucus
  • Thaumastochelopsis brucei
  • Thaumastochelopsis wardi
  • Thymopides grobovi
  • Thymopides laurentae
  • Thymops birsteini
  • Thymopsis nilenta

Demikianlah informasi tentang lobster air laut. Semoga bermanfaat, tetap semangat belajar, selamat berbudidaya, dan semoga sukses! (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here