Home Ikan Hias Ikan Sumatra, Si Gesit Cantik Penghias Akuarium

Ikan Sumatra, Si Gesit Cantik Penghias Akuarium

Sumber foto: www.fishkeepingworld.com

AgrozineIkan sumatra yang bernama ilmiah Puntius tetrazona adalah sejenis ikan kecil anggota anak-suku Cyprinidae. Ikan ini di Kalimantan Barat dikenal dengan nama ikan berbaju. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dikenal sebagai sumatra barb atau tiger barb. Ikan ini merupakan salah satu ikan akuarium yang cukup populer di Indonesia.

Ikan ini berukuran kecil dengan panjang total umumnya mencapai 7 cm. Ikan Sumatra hanya bisa tumbuh sampai ukuran maksimal 10 cm saja. Ikan betinanya mempunyai ukuran badan yang lebih besar daripada ikan jantannya, sedangkan ikan jantan mempunyai warna yang lebih jelas daripada ikan betina.

Tubuhnya berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap. Pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi berjumlah 22–25 buah dengan hanya 8–9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuhnya sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor).

Warna di sekitar mulut, sirip perut, dan ekornya kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam. Namun, warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah. Jenisnya selain yang berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan, dan albino. Jenis yang berwarna kehijauan sebenarnya adalah gejala melanisme pada ikan ini. Jenis yang berwarna albino merupakan hasil dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual ikan ini.

Ikan sumatra secara alami menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan. Ikan ini sering didapati pada sungai-sungai dangkal berarus sedang, yang jernih atau keruh. Ikan ini menyukai pH antara 6.0–8.0 dan kisaran temperatur air antara 20–26 °C. Ikan hias ini juga dijumpai di rawa-rawa, yang menunjukkan bahwa ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan kualitas air. Rata-rata usia hidup ikan sumatra adalah sekitar 6 tahun.

Ikan sumatra senang berenang bergerombol. Jika dipelihara dalam jumlah kecil (kurang dari 5 ekor), ikan ini dapat menjadi agresif dan mengganggu ikan-ikan yang lain. Ikan-ikan yang lemah dan kurang gesit dapat menjadi sasaran gigitan ikan ini yang terutama akan menyerang sirip-siripnya. Dalam kelompok yang besar, agresivitasnya justru dapat terkendalikan.

Ikan ini bergerak dengan gesit. Ikan sumatra dapat dipelihara bersama ikan-ikan yang sama gesitnya, seperti ikan-ikan platis, kerabat lele, atau kerabat ikan macan (Chromobotia macracanthus). Sebaiknya, isi akuarium dengan tumbuh-tumbuhan air sebagai tempat untuk bermain dan meletakkan telur.

Ikan ini bersifat omnivora sehingga dapat diberi makanan kering (buatan) atau mangsa hidup seperti cacing, kutu air, atau jentik-jentik nyamuk. Ikan ini sangat ahli dalam membantu memakan kutu jangkar (kutu jarum) ataupun kutu yang lainnya yang menempel di tubuh ikan hias. Oleh karena itu, terkadang ikan sumatra akan mengejar-ngejar ikan hias lain yang ditubuhnya terdapat kutu jangkar dan akan mengigiti badan ikan tersebut sampai kutunya hilang.

Ikan sumatra dapat dikembangbiakkan di dalam akuarium. Ikan betinanya mengeluarkan antara 150–200 butir sekali bertelur, yang disebarkan di antara tumbuh-tumbuhan air. Telur akan menetas setelah 24 jam dan anak-anak ikan ini mulai terlihat aktif setelah 3 hari. Pakan untuk anak ikan ini pada minggu-minggu pertama dapat diberikan udang renik.

Demikianlah informasi tentang ikan sumatra. Semoga bermanfaat, tetap semangat belajar, selamat berbudidaya, dan semoga sukses! (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here