Home Biodiversitas Mengenal Tanaman Jarak dan Manfaatnya

Mengenal Tanaman Jarak dan Manfaatnya

biodiesel.com.ar

Agrozine – Jarak adalah tumbuhan liar dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, dan di daerah pantai. Sebutan untuk tanaman jarak di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah. Di Jawa Barat disebut kaliki, di Sumatra dikenal dengan nama dulang atau gloah. Di Madura disebut dengan kaleke.

Tanaman jarak merupakan tanaman liar yang tumbuh di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai atau ditanam sebagai komoditas perkebunan. Tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik di tanah yang tidak begitu subur dan beriklim panas, dari dataran rendah sampai ketinggian 300 meter di atas permukaan laut. Tanaman jarak dapat tumbuh pada ketinggian hingga 800 meter dari permukaan laut dan di daerah ekuator dapat tumbuh hingga 2.750 meter di atas permukaan laut. Untuk kondisi di Indonesia, tanaman jarak akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 0–800 meter di atas permukaan laut. Suhu berkisar antara 18 derajat celcius–30 derajat celcius, curah hujan 300 mm–1200 mm per tahun, drainase baik, tidak tergenang, dan pH tanah 5.0–6.5.

Penyebaran tanaman jarak di Indonesia terdapat di daerah yang memiliki curah hujan yang hanya 700–1.200 mm per tahun. Daerah yang memiliki curah hujan tersebut dinilai sangat sesuai untuk pengembangan tanaman jarak, meliputi bagian pantai timur Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Flores, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Tumbuhan ini merupakan spesies dari Euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus Ricinus, subtribe Ricininae. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 – 9, berdiameter 10–40 cm.

Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah.

Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada tandan, tetapi ada juga yang bentuknya sedikit lonjong, seperti yang dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali. Buahnya berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah masak. Buah terbagi menjadi 3 ruang, masing-masing ruang berisi 1 biji. Biji berbentuk bulat lonjong, berwarna cokelat kehitaman dan mengandung banyak minyak.

Bagian tanaman jarak yang dapat dimanfaatkan adalah biji, akar, daun, dan minyak dari bijinya. Secara umum, hampir semua bagian tanaman jarak dapat dipergunakan sebagai obat. Berikut ini manfaat tanaman jarak berdasarkan bagian-bagiannya.

Bagian Daun

Daun digunakan sebagai obat untuk penyakit koreng, eczema, gatal, batuk sesak, dan hernia. Bagian akar digunakan untuk reumatik sendi, tetanus, epilepsi, bronchitis pada anak-anak, luka terpukul, TBC kelenjar dan schizophrenia (gangguan jiwa).

Bagian Biji

Biji berkhasiat untuk mengurangi kesulitan buang air besar (konstipasi), kanker mulut rahim dan kulit, visceroptosis/gastroptosis, kesulitan melahirkan dan retensi plasenta/ari-ari, kelumpuhan otot muka, TBC kelenjar, bisul, koreng, scabies,infeksi jamur, dan bengkak.

Biji jarak juga menghasilkan suatu minyak yang disebut dengan minyak jarak (castor oil). Minyak jarak pada umumnya sering dipergunakan untuk keperluan industri, pengobatan, dan militer. Di Indonesia, minyak jarak  dipergunakan untuk industri cat, tekstil, serat sintetis, obat-obatan, hingga bahan kosmetik serta bahan bakar roket.

Pohon jarak adalah satu-satunya tumbuhan yang bijinya kaya akan suatu asam lemak hidroksi, yaitu asam ricinoleat. Kehadiran asam lemak ini membuat minyak biji jarak memiliki kekentalan yang stabil pada suhu tinggi sehingga minyak jarak dipakai sebagai campuran pelumas. Minyak jarak yang memiliki sifat tahan panas ini banyak disukai dan dipesan oleh industri pengolahan kosmetik, farmasi, pabrik cat, industri kayu lapis, tekstil, sabun sintetis, nilon, tinta, dan pernis.

Di negara yang telah maju, minyak jarak digunakan oleh militer sebagai pelumas pesawat terbang dan bahan peledak. Hingga saat ini, biji jarak tetap diperlukan di Indonesia oleh perusahaan farmasi, produsen minyak cat, dan lem dempul perahu, meski produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan biji jarak.

Ada empat varietas tanaman jarak yang dikenal. Berikut ini karakteristik masing-masing jenis jarak tersebut.

Jarak Pagar

Pohon jarak pagar memiliki batang yang kokoh. Batang kayunya bulat dan banyak mengandung getah, daunnya tunggal, lebar, menjari, dan berlekuk-lekuk sebanyak 3—5 buah. Bunganya berumah satu dan uniseksual, kadang-kadang ditemukan bunga hermaprodit yang berwarna kekuningan. Buahnya bulat halus, tidak berbulu, bentuknya sama seperti buah jambu. Ketika muda, warnanya hijau, lalu berangsur-angsur berubah menjadi berwarna kuning kecokelatan jika sudah menua.

Jarak Kepyar

Pohon jarak kepyar sangat berbeda dengan jarak pagar. Dari sisi batang, daun bunga, hingga buahnya lebih mirip seperti singkong. Buah jarak kepyar hampir mirip seperti buah rambutan kecil. Pohon jarak kepyar banyak ditemukan di pinggiran pantai atau hutan liar. Jarak ini banyak ditemukan di daerah pantai yang masih asri, terutama pada daerah pedesaan yang lingkungannya masih belum terjamah.

Jarak Wulung

Pohon jarak wulung berasal dari Amerika Serikat. Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari langsung, seperti di tepi jalan, pekarangan rumah, atau di pinggir lapangan rumput. Pohon jarak wulung, memiliki batang yang berkayu, bulat, dan warnanya kecokelatan. Daunnya saat muda berwarna keunguan, setelah tua berwarna ungu kecokelatan. Buahnya hampir mirip dengan pohon jarak pagar hanya saja lebih kecil. Biji buah jarak wulung banyak mengandung minyak, sama seperti biji buah jarak pagar.

Jarak Bali

Jarak bali disebut juga jarak hias. Sebab, bentuknya yang menarik seperti bunga hias. Tidak heran banyak yang menanamnya di dalam pot dan digunakan sebagai tanaman hias. Jarak bali memiliki pangkal batang yang menyerupai umbi. Daun jarak bali bertangkai dengan panjang 20–30 cm, bunganya berwarna merah oranye, bermata rantai bunga jantan, dan bunga betinanya tumbuh dalam satu tangkai. Buahnya berbentuk elips, berkendaga tiga, panjang 1,5 cm. Bijinya berbentuk bulat lonjong.

Tanaman jarak dapat dipanen ketika sudah mulai berbunga setelah umur 3–4 bulan, sedangkan pembentukan buah mulai dari umur 4–5 bulan. Pemanenan tanaman jarak ini dapat dilakukan dengan cara menguncang atau memukul dahan berulang kali hingga buah terlepas dari dahan dan berjatuhan. Cara yang lebih efektif yaitu dengan memetiknya langsung dengan baik dan tepat sehingga tidak merusak buah yang di hasilkan. (das)

Yuk Sobat, Tonton Video Menarik Ini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here