Agrozine.id – Pernahkah kamu mendengar istilah biosecurity yang diterapkan di sebuah peternakan? Nah dalam artikel kali ini kita akan mengetahui apa itu biosecurity dan tips peternakan babi sehat dan bersih dengan penerapan sistem biosecurity yang dilakukan oleh seorang dokter hewan sekaligus pemilik peternakan babi Kamandhani Pig Farm yang di Bali.
Ditemui di lokasi peternakan yang terletak di Kecamatan Sulahan, Kabupaten Bangli, Bali drh Dewa Gde Yudistira yang akrab dengan sapaan dr Yudis ini menjelaskan terkait penerapan biosecurity yang ia lakukan di peternakan miliknya.
Baca Juga : Budidaya Babi di Padang Rumput untuk Peternakan Kecil
Apa itu biosecurity? Sistem biosecurity adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi sebuah peternakan dari ancaman-ancaman baik dari manusia, penyakit maupun bencana alam.
Sebagai contoh untuk menjadi tips peternakan babi sehat adalah Kamandhani Pig Farm yang telah beroperasi sejak tahun 2010 ini sudah menerapkan sistem biosecurity sejak lama. Salah satunya adalah dengan mewajibkan setiap orang yang hendak masuk ke kandang babi untuk selalu mencuci kaki dengan cairan desinfektan guna mencegah kontaminasi.
Tips Peternakan Babi Sehat
- Sebelum masuk ke dalam area peternakan diwajibkan untuk mencuci kaki dan tangan untuk menghindari atau mengurangi kontaminasi bakteri atau kumanyang terbawa dari luar kandang
- Gunakan sepatu boot untuk masuk ke dalam kandang
- Lengkapi kandang dengan pagar untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan dan hewan liar yang bisa menjadi carier penyakit masuk ke dalam peternakan
- Melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin di dalam kandang
- Tidak boleh meminjamkan peralatan ternak/kandang kepada peternak lain untuk menghindari penyebaran penyakit
Baca juga : Tips Sukses Bisnis Penggemukan Sapi, Apa Saja?
Jika dalam kondisi tertentu atau ketika terjadi wabah penyakit di sekitar kandang babi, maka intensitas penyemprotan desinfektan perlu ditingkatkan.
Idealnya penyemprotan desinfektan dilakukan 1-2 kali dalam seminggu. Namun dalam kondisi adanya wabah penyakit, intensitas penyemprotan desinfektan ini bisa dilakukan sesering mungkin bahkan setiap hari.
Selain itu terdapat hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam penerapan sistem biosecurity ini. Contohnya adalah air. Banyak peternak yang menganggap bahwa membangun sebuah peternak sebaiknya berada di dekat sungai atau air yang mengalir dengan tujuan agar pasokan air untuk peternakan selalu tersedia. Namun menurut dr Yudis, hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar.
“Ketika di hulu ada masalah, ada penyakit tentu kita di hilir yang akan memindahkan penyakit itu dari sungai ke dalam kandang kita. Jadi sebaiknya air untuk peternakan kita adalah air yang bersih dan terjamin. Artinya dari segi kualitas dari segi penyakit itu memang harus semua bebas dari penyakit. Boleh dengan air PDAM, boleh dengan air sumur. Jadi kita punya sumber air yang khusus untuk peternakan kita”, jelas pria berusia 39 tahun ini.
Dalam penerapan sistem biosecurity, juga harus memperhatikan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari peternakan. Jika memungkinkan, limbah tersebut sebaiknya diproses menjadi pupuk.
Tandon air minum juga tak kalah penting sebagai aplikasi tips peternakan babi sehat. Untuk peternakan babi yang menerapkan sistem biosecurity maka penampungan air atau tandon diletakkan di dalam ruangan sehingga suhu air minum tetap terjaga dan terhindari dari kontaminasi juga paparan sinar matahari yang mengakibatkan air menjadi panas.
“Jadi penerapan sistem biosecurity itu sebenarnya ringan, simple. Tapi prinsip-prinsip apa yang boleh kita lakukan, apa yang tidak boleh kita lakukan itu yang harus kita paham”, pungkas dr Yudis.
Nah itulah tips peternakan babi sehat dengan penerapan sistem biosecurity dalam pengelolaannya. Semoga informasi dalam artikel ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru ya! (ira)
