Agrozine.id – Sapi perah merupakan komoditas peternakan yang mempunyai potensi usaha untuk dikembangkan di Indonesia. Namun, permasalahan pada usaha peternakan sapi perah yang sering terjadi adalah produksi susu yang masih rendah. Produktivitas susu pada usaha peternakan biasanya dipengaruhi oleh manajemen pemberian pakan yang kurang baik. Pada sapi perah, biasanya pemberian pakan hijauan lebih tinggi daripada konsentrat.
Diketahui bahwa pakan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pokok, produksi dan reproduksi. Proporsi hijauan yang tinggi dan peran pakan yang sangat penting itulah yang mengharuskan peternak untuk menyediakan pakan dengan baik, khususnya pakan hijauan. Hal tersebut tentunya guna menunjang poduktivitas sapi perah.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Bengkel Ternak Sapi?
Maka dari itu, suatu unit usaha peternakan harus mampu memenuhi kebutuhan pakan hijauan. Kebutuhan pakan harus disesuaikan dengan bobot badan sapi perah, selain itu juga status fisiologi serta jumlah ternaknya. Pada setiap unit usaha peternakan sapi perah tentu kebutuhan akan pakan hijauan berbeda-beda.
Kemampuan unit usaha tani untuk memenuhi kebutuhan hijauan ini, tergantung pada ketersediaan pakan hijauan. Adapun faktor yang mempengaruhi ketersediaan pakan hijauan yakni luas lahan, musim, pola tanam, tata guna lahan, serta tanaman pangan yang limbahnya dapat digunakan pakan ternak.
Nah, melalui penelitian yang dilakukan oleh Sri Wulandari, lulusan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang, dapat diketahui pengaruh ketersediaan pakan hijauan terhadap produktivitas sapi perah dengan studi kasus pada unit usaha tani sapi perah kategori kecil anggota KUD Cepogo, Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
“Jadi pada penelitian ini saya menggunakan metode survey dengan penentuan lokasi dan pemilihan unit usaha tani secara purposive sampling. Kemudian, variabel yang diukur yaitu kebutuhan hijauan, ketersediaan hijauan dan juga feed balance,” ungkap perempuan kelahiran Boyolali, 5 Mei 1996 ini.
Menurut hasil penelitian dilakukan oleh Wulan, menunjukkan bahwa ketersediaan pakan hijauan ternak sapi perah berdasarkan produksi hijauan pada umur potong rumput 60 hari di lahan yang dimiliki oleh unit usaha tani kategori kecil anggota KUD Cepogo sangatlah melimpah baik pada musim penghujan maupun kemarau. Namun, yang menjadi permasalahan disini adalah karena manajemen pemberian pakanyang dilakukan masih kurang baik, sehingga menyebabkan produktivitas sapi perah juga rendah.
baca juga : Sukses Mengelola Peternakan Sapi Perah di Tengah Kota Bogor
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para peternak untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan, khususnya pemberian hijauan pada ternak sapi perah. (ran)